•REMEMBER ME•
|WHO?|
"Kita sampai di tujuan kita." Jungmo dan minhee berhenti di sebuah ruangan yang besar. Ruangan arsip sekolah.
"Ruangan arsip?" Minhee bingung kenapa jungmo mengajaknya ke ruangan arsip.
"Ayo masuk." Jungmo membuka ruangan tersebut dengan kunci yang ia dapatkan dari satpam setelah tadi satpam memperbolehkan dirinya untuk membawa kunci tersebut bersamanya.
Akhirnya mereka masuk ke dalam ruangan tersebut, ruangan tersebut terasa begitu tua namun ada beberapa elemen modern seperti komputer canggih beserta berbagai peralatan penunjangnya seperti printer dan lain-lain.
Jungmo lalu menuju ke salah satu meja yang memiliki komputer,ia lalu mencari letak arsip tentang sekolah di tahun saat dirinya dan minhee bersekolah.
"Kamu ngapain mo?"
"Aku lagi nyari sesuatu." Jungmo masih sibuk dengan komputer di depannya. Menghiraukan minhee yang sedang melihat-lihat ruangan arsip yang tua namun masih terawat dengan baik.
"Nah ketemu." Gumam jungmo. Ia lalu beranjak dari kursi dan pergi menuju ke salah satu lorong.
Minhee melihat jungmo pergi menjauh darinya dan ia memutuskan untuk ikut dengannya karena ruangan ini sangat luas dan juga terlihat tua sekali membuatnya merasa takut jika ditinggal sendirian.
"Jungmo, jangan cepet-cepet ih jalannya." Minhee sedikit berteriak melihat jungmo terus saja berjalan ke depan dengan cukup cepat.
Jungmo yang mendengar hal itu lalu terlintas ide usil, dirinya mempercepat langkahnya dan dibelakang minhee memekik panik.
"Jungmo...." Minhee mempercepat langkahnya. Beruntung kaki-kakinya terbilang panjang bahkan dirinya lebih tinggi dari jungmo dan dengan anugrah tuhan atas kaki panjangnya ia bisa melangkah dengan cepat.
"Dibilangin jangan cepet-cepet kok." Minhee memeluk tubuh jungmo agar tidak terus mengusilinya dengan berjalan cepat.
Tapi anehnya dirinya merasa begitu berdebar-debar,di perutnya seakan ada ribuan kupu-kupu yang beterbangan. Hal itu juga berlaku pada jungmo, mendadak pipinya terasa menghangat. Perutnya juga merasa ada ribuan kupu-kupu keluar dan beterbangan. Dirinya juga merasa berdebar-debar tidak karuan.
Mereka berdua tetap dalam posisi yang sama yaitu minhee yang mem back hug jungmo. Hingga akhirnya minhee yang salting dan takut jungmo mendengar detak jantungnya yang tidak normal tersebut lalu melepaskan pelukannya.
"Maaf jungmo." Minhee melepaskan pelukannya dan memegangi pipinya yang memanas. Jungmo tak bergeming,ia masih berusaha menetralkan tubuhnya yang menggila karena insiden tadi.
"Iya gapapa, ayo jalan lagi." Jungmo berbicara tanpa menoleh dan ia kembali melanjutkan tujuannya untuk mencari arsip.
"Akhirnya ketemu." Jungmo mengambil sebuah kotak coklat yang diluarnya terdapat tulisan berupa isi dari kotak tersebut beserta tahun berapa dokumen-dokumen tersebut diterbitkan/dibuat.
"Apa ini jungmo?" Minhee bingung jungmo tiba-tiba datang ke dirinya yang sedang duduk di kursi perpustakaan sambil membawa sebuah kotak kardus.
"Ini isinya arsip." Jungmo lantas membuka kotak tersebut dan mengeluarkan sebuah map warna biru yang bertuliskan album foto siswa angkatan tahun xxxx.
Ia lalu membuka setiap lembaran album foto tersebut dan akhirnya apa yang dia cari telah ketemu.
"Ini,ini foto kamu sama teman-teman sekelas kamu dulu." Jungmo membalik buku album tersebut menghadapkannya pada minhee dan dirinya menunjuk sebuah halaman yang berisi foto-foto siswa termasuk minhee di dalamnya.
YOU ARE READING
REMEMBER ME | MINIMO [END]
FanfictionKoo Jungmo seorang dokter bedah saraf di sebuah rumah sakit di kota,dia muda dan tampan. Namun pada malam itu saat sedang jaga malam di IGD,ia bertemu dengan seseorang yang mengeluhkan kepalanya sangat berat dan pusing. Yang ternyata orang tersebut...