“Untung papa ada telpon tiba-tiba, jadi lo gak parah banget” Ucap Dewa sambil mengobati ujung bibir Syila.
Flashback
“SYILA, BUKA PINTUNYA”
“Syila lo tetep di kamar biar gue aja yang buka pintunya” Ucap dewa kemudian keluar dari kamar dan membukakan pintu untuk papanya.
“MANA SYILA” Ucap papanya membentak
“Syila ga ada disini, pulang sana” Usir Dewa dengan nada dingin
“GAUSAH BOHONG KAMU, SAYA TAU SYILA ADA DISINI. SYILA KELUAR KAMU”
“NGAPAIN CARI SAYA” Ucap Syila dari depan kamarnya
“Ga cukup anda nyakitin mama saya, mau apa lagi anda sekarang kesini” Ucap Syila kepada papanya
“Kamu ga ada hak untuk singgah dirumah ini” Ucap papanya
“Siapa bilang, anda siapa bisa ngelarang saya”
“SAYA PAPAMU SYILA”
“Oiya? Sejak kapan? Mana ada ayah yang nelantarin istri sama anaknya demi selingkuhannya”
PLAK
Nyeri di pipi kiri Syila sangatlah terasa, setiap bertemu papanya rasa sakit ini pasti ia rasakan.
“DIAM KAMU, KAMU GA ADA HAK UNTUK BERBICARA APAPUN TENTANG SAYA, YANG SAYA MAU SEKARANG KAMU KELUAR DARI RUMAH INI”
“LHO ADA HAK APA ANDA MENGUSIR SAYA DARI RUMAH SAYA SENDIRI, ASAL ANDA TAU YA TANTE SAYA SENDIRI YANG MEMBERIKAN RUMAH INI KEPADA SAYA” Ucap Syila penuh penekanan
“TAPI SAYA PAPA KAMU SYILA”
“SEJAK KAPAN HAAA SEJAK KAPAN ANDA MENJADI PAPA SAYA. ITU HANYA 2 TAHUN YANG LALU SEBELUM ANDA MENCERAIKAN MAMA SAYA, SETELAH ITU ANDA TIDAK ADA HAK APA-APA TERHADAP SAYA”
Karena geram papanya pun melepas sabuknya dan mencambuk Syila menggunakan itu. Dewa yang melihat itupun melotot melihat perlakuan ayahnya terhadap adiknya pasalnya ini pertama kali ia melihat ayahnya melakukan hal yang kejam kepada adiknya.
“PAPA STOP, SYILA KESAKITAN PA”
“DIAM KAMU DEWA, BIAR ADIKMU INI TAU APA AKIBATNYA JIKA MELAWAN ORANG TUA”
Dewapun menghadang tubuh adiknya dan berkata kepada ayahnya
“MENDING PAPA PULANG DARIPADA NYAKITIN ADIK DEWA KAYAK GINI”
“TAU APA KAMU DIA ITU CUMA-“
Papanya pun menghentikan kalimatnya karena ada telpon dari temannya.
“Hari ini kamu saya ampuni Syila, tapi jangan harap besok saya akan megampunimu” Ucap papanya kemudian pergi meninggalkan rumah Syila.
BRAK
“SYILA”
“Gue gapapa gausah diobatin” Ucap Syila menahan nyeri di pipinya
“Gapapa gimana, bandel sih lo dibilangin jangan keluar kamar malah keluar” Ucap Sadewa atau yang biasa dipanggil Dewa. Dewa adalah kakak kandung Syila, ia juga sudah kuliah semester 3 di ITB. Sebelum mamanya dirawat di luar negeri, mamanya menyuruh Dewa untuk selalu menjaga Syila apapun yang terjadi, karena mamanya tau bahwa papanya pasti akan mengincar Syila.
“Biasa juga gue gini” Ucap Syila
“Lo sering diginiin sama papa?”
“Setiap ketemu papa gue juga gini, tampar, dikasih sabuk juga gue”
Dewapun menghentikan aktivitasnya
“Kok lo ga pernah bilang ke gue soal ini?”
“Gue tau lo sibuk, gue juga ga bisa terus-terusan berlindung dibalik lo kan”
“Tapi gue ngerasa jadi abang yang gak berguna buat lo, karena ga bisa ngejaga lo”
“Hush, kok lo ngomong gitu. Dengerin gue, lo itu udah banyak banget nolongin gue, coba aja kalo tadi malem lo gak kasih tau gue kalo papa mau kesini. Bisa habis gue ama tu orang” Ucap Syila
“Oiya lo ada hoodie gak, gue mau pinjem dong hoodie gue lagi dicuci semua” Tanya Syila
“Ada, buat apa?” Ucap Dewa sembari mengambil hoodie dari dalam tasnya
“Buat nutupin lebam biar gada yang tau”
“Nih, dah sono berangkat nanti lo telat” Ucap Dewa seraya memberikan hoodienya kepada adiknya itu
“Lo gak kuliah?” Tanya Syila
“Gue masuk siang, nanti kalo gue mau kuliah gue taruh kunci di bawah pot depan ye”
“Iye dah, yodah gue berangkat dulu. Jangan lupa kunci pintu”
Setelah itupun Syila mencari angkot untuk menuju ke sekolahnya, ia sudah bilang kepada Lino bahwa dia bangun terlambat dan berkata tidak perlu menunggunya.
••••
“Wihhhh tumben lu dateng siang” Ucap Rara seraya duduk di sebelah Syila
“Iye ni, bagadang lo? Tanya Clara yang sedari tadi memakan rotinya
“Iya ni, begadang gue. Eh gue mau tidur, kalo udah mulai pelajaran kasih tau gue ya”
“Iye, sono gih tidur
Setelah itupun Syila tertidur dengan lelap.
“Syila woyyy bangun, udah pelajaran fisika” Ucap Rara
Rarapun mengguncang tubuh Syila agar ia bangun, Rara ingin menunjukkan jam yang ada di tangan Syila untuk menunjukkan ini pukul berapa. Tapi ketika Rara ingin menaikkan lengan hoodie Syila ia menemukan sesuatu yang membuat dirinya terkejut.
“Lebam?” Ucap Rara seraya melihat kearah Syila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrelino Bagaskara
Teen FictionAdrelino Bagaskara. Seorang lelaki tampan dan dianggap berwibawa oleh orang-orang. Tapi dibelakang dia hanyalah seorang laki laki pengecut yang selalu melarikan diri dari suatu masalah. Dan pada akhirnya seorang perempuan datang untuk membantu menye...
