1

2.5K 85 6
                                    

Siapa sih yang tak mengenal lee donghyuck si kaisar yang kejam dan dingin. Kaisar yang saat ini memiliki 17 selir dan 1 permaisuri di haremnya. Kaisar yang tak mengenal belas kasih. Kaisar hebat yang menduduki tahtanya di umur yang masih belia dan sudah menaklukan beberapa negara. Hanya memiliki seorang pangeran dari permaisuri. Rumor mengatakan bahwa kaisar sering menyiksa para selir dan hanya menyayangi permaisuri.

Tiga pemuda yang mendengar tentang itu menjadi ciut di atas kuda masing masing. "Kun ge, apa itu benar?" Tanya seorang pemuda bersuara nyaring pada seseorang yang dipanggil kun yang menceritakan tentang 'calon suami' mereka. "Iya, karena beberapa pelayan kadang mendengar suara tangisan dari paviliun milik para selir" ucap kun. "Apa kita akan disiksa disana kun ge?" Ucap seorang pemuda mungil dengan raut sendu.

"Tidak akan pangeran, kita berdoa saja semoga kaisar lee berbaik hati pada kita" ucap kun. Keempat pemuda itu adalah calon selir yang dikirim oleh kekaisaran huang. Kun pemuda dengan raut lembut itu adalah anak dari jendral besar qian, dejun pemuda dengan alis tebal itu anak perdana mentri xiao. Dan dua pemuda terakhir adalah pangeran kedua dan keenam kaisar huang, renjun dan chenle. Keempatnya adalah sahabat sejak muda, jadi tak heran mereka sangat akrab.

Tak terasa keempatnya sampai di daerah kaisar lee. Tempat yang sangat indah menurut mereka. Penduduknya ramah dan tidak terlihat tindak kriminal disini. "Kita menginap di penginapan dulu" perintah renjun pada pengawal yang mengikuti mereka. Lalu rombongan tersebut pun menyetujuinya karena saat itu sudah terlalu larut. "Kun ge, apakah kaisar lee orang yang aku bayangkan?" Tanya dejun memecah keheningan diantara mereka.

"Bayanganmu?" Tanya kun tak paham. "Iya, berkumis tebal, sangat tinggi, otot dimana mana, dan wajah bengis" ucap dejun sambil meringis membayangkannya. Ketiganya terdiam mendengar penuturan dejun. Bagaimana jika benar benar seperti itu?! Batin mereka sedih. "Sudahi khayalan kalian, kita harus lekas tidur" ucap kun menengahi. Sebenarnya keempatnya enggan untuk menjadi selir kaisar lee. Hey! Mereka dominan, masa menjadi pihak bawah hanya untuk memperkuat hubungan dua kerajaan?!

Lelah dengan pemikiran bercabang mereka, keempatnya terlelap di kasur masing masing. Pagi tiba, keempatnya dengan malas beranjak dari kasur. Mereka sudah rapih dan sudah sarapan. Dalam hati merapalkan doa apapun agar bayangan di otak mereka enyah dan tidak terjadi. "Kun ge ada informasi lain?" Tanya chenle sambil berusaha mengenyahkan bayangan sang kaisar agung. "Kudengar kaisar tidak menyiksa selir yang satu darah dengan permaisuri lee" ucap kun.

"Ge! Berhenti membicarakan sang kaisar dan haremnya, aku mencoba positif disini!" Pekik renjun kesal. "Pangeran dan tuan muda, saatnya berangkat menuju istana" ucap salah satu prajurit dan diangguki keempatnya. Rombongan mereka bergegas menuju istana kekaisaran. Tak terlihat sang kaisar maupun para selirnya menyambut mereka di pintu gerbang istana. Seorang kasim memberitahu bahwa kaisar dan keluarga kerajaan yang lain tengah menunggu di aula.

Rombongan itu masuk kedalam dan mengagumi istana yang sangat asri. Tanpa sadar mereka sudah sampai di aula. Kasim memberitahu kedatangan rombongan mereka. "Salam kaisar, semoga panjang umur 1000 tahun" ucap rombongan mereka serempak. Keempatnya masih enggan untuk mendongak menatap kaisar. "Angkatlah kepala kalian" sebuah suara lembut membuat keempatnya mendongak menatap dua orang dengan raut dingin di singgasana.

Ok, sang kaisar tidak seperti dugaan dejun tetapi tatapan tajam dari para selir menusuk punggung mereka. Dan jangan lupakan permaisuri lee dengan raut dinginnya. "Permaisuri lee, pandu mereka pada paviliun masing masing dan istana" ucap kaisar lee dingin. Permaisuri dengan wajah seperti dewa itu mengangguk dengan anggun. Sang kaisar terlihat dingin tetapi menggemaskan disaat bersamaan. Tatapan tajam dari sang kaisar membuat nyali mereka ciut.

Setelah beberapa perbincangan. Kaisar lee membubarkan semuanya. Permaisuri dan kaisar berjalan bersama turun dari singgasana. Perasaan mereka saja atau kaisar memang lebih mungil dari mereka? Batin keempatnya. Kaisar hanya melewati mereka dengan lirikan acuh membuat keempatnya menelan ludah kasar. "Tak perlu takut, kaisar memang seperti itu" ucap permaisuri lee dengan senyum lembut.

🔞kingdom - hyuck x allWhere stories live. Discover now