Setelah pulang dari kantor taehyung dalam keadaan yang buru buru. Kini jimin sudah sampai di halaman ini mansion dengan air mata yang mengalir deras. Teringat semua yang di katakan oleh taehyung, apa kah harus ia meninggalkan rumah yang beberapa tahun ini menjadi tempat nya berpulang.
" Mommy, mau daddy... " Suho menangis tak berhenti ingin kembali ke kantor daddy nya. Ia masih rindu dengan daddy nya, sebelum jimin menariknya terburu buru untuk pulang.
Jimin menghapus air matanya, mencoba kuat dengan rasa sedih nya. Kecewa menggrogoti perasaan nya.
" Sayang, bermain disini sebentar oke. Mommy mau ke kamar dulu, anak pintar berhenti menangis. " ... Suho mencoba menahan tangisan nya, menjadi sesegukan karena harus menjadi anak pintar.
Jimin menaiki tangga dengan buru buru, ia menyiapkan tas dan semua keperluan yang penting untuknya dan suho. Ia memasukkan baju seadanya dan beberapa perhiasan yang di berikan taehyung.
Terdengar lucu, saat jimin mulai berpikir keras apakah harus membawa serta perhiasan ini, tapi ia sedang sakit hati. Kembali lagi, jimin tak jadi memasuki perhiasan tersebut. Ia akan kembali ke toko rotinya saja.
Ia meninggalkan, semua pemberian taehyung. dan bergegas pergi sebelum taehyung dan semua maid menyadari nya. Ini masih pukul 4 sore, masih waktu istirahat para pekerja.
" Mommy, mau kemana? " Suho terlihat bingung dengan mommy nya yang membawa tas ransel dipunggung nya dan tas kecil di tangan nya.
" Mommy, apa kita akan pergi liburan? "... Mungkin itu alasan tepat juga untuk membohongi suho, bahwa ia akan mengajak anak nya liburan, agar tak bertanya tentang daddy nya.
" Ayo sayang, kita pergi. Suho mau pergi berlibur kan? " Jimin menggendong anaknya menuju jalanan besar, ia akan berjalan kaki untuk mencari taksi yang akan mengantar nya menuju bandara.
Apakah ia akan pergi jauh? Kenapa harus menuju bandara?
Jimin sudah merasa aman saat di dalam taksi, orang orang taehyung pasti belum menyadari kepergian nya, suho nya sudah mulai ketiduran. Suho pasti merasa kehasuan sekarang, anaknya masih tak mau lepas dari Asinya, padahal sudah tak terlalu banyak yang keluar.
Di kantor
Taehyung merasa gelisah dengan pikiran nya, apakah ia sudah menyakiti jimin kesayangannya. Ia harus fokus dulu pada kerjaan nya hingga selesai setelah itu ia akan mencari cara untuk membujuk sang kekasih.
Taehyung harus mengikuti rapat dadakan sore ini, yang mungkin akan berakhir hingga malam hari. Taehyung lupa dengan kedua malaikat-Nya.
Sekretaris jung merasa khawatir disebabkan oleh taehyung yang belum mengisi perutnya sedari siang. Ia tak mau menegur, terlihat dari raut wajah nya yang sangat serius tak ingin di ganggu.
Padahal ia ingin bertanya, kenapa jimin terburu buru pergi dengan mata yang sembab. Apa kah sebesar itu masalahnya.
🐻🐻🐻🐻
Jimin mencoba meluruskan tubuh nya di hotel yang ia singgahi. Untuk hari ini, ia akan menginap di hotel saja, sebelum menghubungi sahabat nya yang sudah lama tak ia kabari.
Suho sudah terlelap, merasa kelelahan akibat perjalanan yang mendadak tanpa persiapan, semoga saja tubuhnya tak demam lagi.
Jimin merapi kan barang barang nya, dan segera membersihkan diri. Terlihat dada nya yang semakin menegang, bokong nya yang semakin berisi padahal ia tak pernah lagi olahraga. Terlihat pantulan luka bekas melahirkan suho disitu, ia semakin merasa sendiri.
Waktu itu, adalah hal yang paling ingin ia lupakan. Di mana tak seorang pun yang tau tentang kesusahan nya. Ia akan menangis saat keinginan nya tak terpenuhi, kaki nya yang semakin membengkak dan sakit setiap hari, karena ia paksakan untuk bekerja dan menanggung beban perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Sun 🐻 [ Vmin ]
FanfictionKegelapan adalah sahabat ku, setiap hari aku ditemaninya mencoba mencari celah setitik cahaya yang mungkin bisa menerangi ku. kehampaan hati ku membuatku tak bisa bergaul dengan orang lain, aku takut dihina dan dimaki. aku mencoba mencari jalan untu...