14#

102 28 1
                                    

"Kalian harus bertanggung jawab!!"  lucas dengan nada marah.

"Lah ngapain kita tanggung jawab emang kita emak nya" jawab dita dengan nada nyolot.

.
.
.
.
.

"Dit,ayo kita pergi" ucap soodam sambil menarik lengan dita.

"Hah...yaudah deh sebagai permintaan maaf kita" ucap dita sambil memberikan 2 pel ke tangan  lucas.

"Kamu gantiin kita pel aula ya,bye~" lanjut dita lalu langsung kabur bersama soodam.

"Beran----" ucap lucas yang terpotong.

"Ingat tujuan awal kita" sela jimin lalu langsung berjalan pergi ke ruangan kepala sekolah.

*
*
*
*
*

*Krauk,krauk,krauk* suara dita dan soodam yang sedang makan.

"Soodam" panggil dita.

"Kenapa??" Tanya soodam sambil terus menyantap makanan miliknya.

"Bukan kah aneh" Ucap dita yang tidak di mengerti oleh soodam.

"Apa yang aneh??" Tanya soodam.

"Di tangan cowok tadi ada bekas luka bakar" jawab dita.

"????"

"Luka bakar ditangannya mirip sama luka bakar yang aku buat pas orang itu (lucas) ngecekik leher aku" lanjut dita sambil terus memikirkan hal itu.

"Mungkin kamu salah lihat,krauk.." ucap soodam melanjutkan makannya.

"Ya..mungkin kamu benar" ucap dita dan langsung melanjutkan makannya.

Dan tiba-tiba saja muncul jinny di depan muka dita.

"WAA-----" teriak dita tapi Langsung ditutup mulutnya oleh jinny.

"Hah...hampir saja" ucap jinny lega.

"Ngapain kamu kesini??" Tanya soodam ke jinny.

"Musuh kalian bersekolah di sekolah ini" jawab jinny sambil menutupi mulut soodam dan dita sebelum mereka berteriak.

"Apa!!" Ucap dita dan soodam yang terkejut dengan apa yang mereka dengar.

"Apakah kamu tau siapa mereka??" Tanya dita ke jinny.

"Mereka murid baru" jawab jinny.

"Otak ku ternyata cukup pintar!" Ucap dita saat mendengar jawaban jinny.

"Lumayan lah dari pad----" ucap soodam yang terpotong saat melihat yeji sedang berjalan ke arah mereka.

"Ngapain kamu ke sini??" Tanya soodam sambil menatap tajam ke arah yeji.

"Bagaimana bi---"

"Bagaiman bisa kita berdua selamat??kamu mau ngomong itukan?!!" Ucap soodam sambil menahan emosinya yang hampir memuncak.

"Sabar!sabar!sabar!sabar!!" Batin dita sambil menahan tangannya yang ingin sekali menonjok muka yeji.

[secret number]2 Superhumans (Complete)Where stories live. Discover now