Pasutri

90 10 0
                                    

Hii, datang lagi.. Kali ini up nya doble ..

Selamat membaca jangan lupa sukai dan baca cerita author yang lain yah..
Dahhh
Yok cekidottt!!

.
32









Pasutri yang bahagia itu sedang melintasi jalan berangin-angin sambil saling tertawa di atas motor besar sport hitam itu.

Cuaca sangat indah setelah berbagai masalah yang mereka lewati kurang lebih 2 bulan jalan pernikahan dadakan mereka.

"Xel, bahagia gak dekat sama Aren?" pertanyaan itu murni lolos dari bibir Aren.

"Kamu maunya aku jawab apa?" Axel malah balik bertanya.

Aduh.. Pakai acara balikin pertanyaan lagi, ya jawaban nya harus bahagialah!

Aren membatin.

"Jangan dumelin aku di hati kamu." sindir Axel.

"Lahh kok tau sih?" sontak Aren menjawab.

"Ya nebak aja." jawab Axel balik.

"Hmm.. Maunya sih kamu bahagia dekat sama aku," ucap Aren malu malu.

"Bahagia sih tapi ada kurangnya, kayak ada yang kurang pas dan lengkap gitu." jawab Axel. Aren mengerutkan keningnya bingung.

"Kurang apa? Aren kurang jago masak? Kurang cantik? Kurang berbody? Kurang seksi? Atau kurang baik?" tanya Aren berturut-turut.

"Em ada deh,"

"Ihh bikin penasaran! Kasih tau gak?" peras Aren pada Axel.

"Nanti juga tauu!" ucap Axel.

"Kasih tau sekarang kan bisa kenapa harus nanti?" jawab Aren tak mau kalah.

"Itu harus ada pembuktiannya ya kali kamu buktikan di atas motor dan di tempat seperti ini." ujar Axel.

Aren di buat makin bingung. "Jadi pembuktiannya kapan?"

"Di rumah aja, biar bebas." Axel tersenyum jahil di balik helm full facenya.

"Oke! Nanti Aren tagih ya!" ucap Aren dengan semangat membara.

Yakin kamu bakal tagih ini kalau kamu tau tujuannya apa? Batin Axel tertawa terbahak-bahak.





🐣

Ruang keluarga

Axel duduk di sofa sambil memainkan handphone juga televisi yang menyala tanpa di tonton. Dengan pakaian simpel yaitu baju kaos dingin dengan celana pendek yang memperlihatkan bentuk tubuh Atletisnya.

Aren berkutat di dalam kamar, baru saja selesai mandi, dan hanya berlilitkan handuk putih di tubuhnya.


"Piama tidur aku kok ganti versi sih? Kok jadi transparan semua? Ini apa ni?"


Ia membeberkan sebuah baju tidur licin yang transparan juga sebuah Lingerie hitam dan merah maron.


"Wah keren banget kalau aren pakai yang hitam." ia tertawa membayangkan betapa seksinya ia saat memakai baju bikini itu.


"Aduh apa tidak ada baju yang lain?"


"Kok tiba-tiba lemari Aren jadi kayak gini, aneh banget!"


Ia memdumel lalu putus asa dan duduk di atas kasur. Air rambut yang mengalir ke lehernya sungguh menambah kesan seksi dari sang Aren.


Axel merasa hawa tubuhnya panas lalu ia mengipas-kipaskan dirinya dengan sebuah buku. Padahal AC di sana sudah cukup dingin.


Entah apa yang ia lihat dalam handphone itu sangat serius dan teliti.


"Aduhh aren pakai bajuu apa?!"


"Atau pinjam baju Axel ya? Yang besar. "


"Gak deh, Axel kan pelit!"


Ia merebahkan tubuhnya dengan tangan berada di atas, membuang nafas kasar berkali-kali. Bahkan dengan tak sadarnya ia terlelap sampai melewatkan magrib.


**







Setelah sholat magrib berakhir Aren terjaga, ia buru-buru bangun dan membasuh wajahnya agar sadar sepenuhnya. "Lumayan lelah sampai tidur cepat" gumamnya di depan kaca.

Ia melihat pantulan diri di kaca, lehernya yang jenjang, pinggang yang ramping dan bagian dada yang sempurna.
Serta tulang kecantikam yang terbentuk sangat indah. "Axel seharusnya bersyukur banget ya dapat istri secantik Aren!" dumelnya tak jelas.


Ia kembali tersadar dan segera mengambil baju tidur tipis itu memakainya dengan cepat.
Sekali lagi ia melihat dirinya di cermin.
Bahkan dalamnya terlihat. Ia jadi tidak berani keluar kamar.


Tapi setan satu membisiki nya. "Axelkan suami mu jadi apa yang harus kau takutkan?"


Setan dua berkata. "Lebih baik di kamar saja."


Setan satu." Apa kau tidak lapar? Axel telah masak, masakan kesukaan mu.."


Sial! Aren tergoda mendengar masakan itu, mengingat Axel sangat pandai memasak. Ia dengan malu-malu dengan tampilan yang tidak rapi keluar kamar dan langsung menuju dapur.


Benar saja bau masakan Axel tercium sangat jelas. "Uwah..." kagumnya melihat hidangan di meja makan. Seorang lelaki jangkung yang masih berkutat dengan kompor itu tidak tahu kehadiaran dari istri kecilnya.


Aren duduk diam-diam di bangku dan memperhatikan Axel yang memasak. "Ganteng banget sih laki gue."


Sudah cukup lama memperhatikan, Axel akhirnya selesai dengan masakannya. Ia meletakan sayuran itu di piring dan hendak manaru nya di meja makan.


Deg
Deg
Deg.


Jantungnya berdegup tak beraturan saat sadar bahwa Aren menatapnya sedari tadi. Dan lagi, aren memakai baju yang ia siapkan. Membuat jiwa laki-laki Axel berkobar dengan besar.


"Sial kalau begini adikku bisa bangun! Dia kelihatan lebih seksi dan cantik dengan penampilan itu," gumam Axel mematung.


Tam berapa lama ia tersadar dan segera meletakan makanan di meja makan. Mengalihkan tatapannya kearah lain dan fokus pada makanan.


Begitu juga Aren yang fokus pada makanan nya dan makan dengan lahap. "Enak banget.... " puji Aren tanpa sadar.


Axel masih diam. Bahkan suara Aren juga ikut berubah menjadi lebih bergairah.


"Siall! Tahan Axel tahannn!" tekannya pada dirinya sendiri.

"Tapi benda itu membuatku tidak fokus!"






#To be continued

Hayo benda apa yang di lihat Axel sampai dia tidak fokus begitu? Hayooooo
Komennn cefattt
And voteee yaaaa.

Dahhh

MY DILAPIDATED WIFE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang