42. Terlambat

2.6K 202 14
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

🍃🍃

"Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkan ku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkan ku."

- Umar Bin Khattab -

Air mata paling indah adalah air mata cinta akan keikhlasan. Air mata paling berharga adalah air mata cinta akan kesabaran. Ikhlas dan sabar atas takdir yang direncakan-Nya. Tentu, semua adalah yang terbaik teruntuk para hamba-Nya.

~Nurulstyansh~

Badgirl Masuk Pesantren

🍃🍃

Alisya merasa sedih. Mungkinkah Ali dengan mudahnya melupakan perasaan untuknya. Setelah melihat wanita berparas cantik tadi Alisya merasa sedikit tak bersemangat. Sudah tak ada lagi kesempatan untuknya bisa mengutarakan jawaban hatinya yang selama ini Alisya pendam dalam diam. Yang selama ini Ali tunggu-tunggu.

"Kamu saja tidak bisa memberikan saya jawaban yang membuat saya yakin Alisya. Beri saya jawaban supaya hati saya yakin bahwa kamu benar-benar menolak kehadiran saya dalam kehidupan kamu. Setelah itu saya akan pastikan saya tidak akan pernah mengganggu kehidupan kamu lagi. Assalamu'alaikum,"

"Mungkinkah ustaz Ali sudah menikah?"

"Tapi kak Nafiah nggak pernah berkata apa-apa tentang ustaz Ali. Atau kak Nafisah nggak mau aku sedih?"

"Aku yang salah. Aku sudah sangat jahat pada ustaz Ali."

Alisya membalikkan badannya. Lebih baik dirinya pergi daripada merusak kebahagiaan Ali bersama wanita itu. Alisya memejamkan matanya dalam-dalam. Mengeluarkan semua air matanya daripada membendungnya yang pada kenyataannya dirinya tidaklah mampu.

"Terima kasih ustaz karena sempat hadir dihati ini,"

"Semoga kalian bahagia selamanya. Aku akan mengubur perasaan itu dan tak lagi mengingatnya."

"Maaf karena aku telah menjadi wanita yang egois selama ini. Ustaz pantas mendapatkan yang terbaik."

Alisya berbalik badan lagi untuk yang terakhir kalinya. Baru kali ini Alisya melihat Ali tersenyum dengan indahnya pada seorang wanita. Mungkin benar bahwa senyuman itu hanya akan dihadirkan untuk seseorang yang Ali cintai. Alisya merasakannya seperti itu.

"Alisya?"

"Kapan datang?"

Deg!

Suara itu suara yang lama tak Alisya dengar.

"Bagaimana kabarmu? Kamu baik-baik saja, kan?"

Tubuh Alisya bergetar mana mungkin Ali bisa tiba-tiba dibelakangnya. Ali kan sedang bersama wanita itu.

"Jangan berhalusinasi Alisya!"

"Alisya kok diam? Itu kamu, kan?"

Alisya menghadap ke belakang.

Deg!deg!deg!

"Ustaz?"

"Alisya kamu menangis?" Ali merasa bingung, "Kamu baik-baik saja kan Alisya?" tanya Ali lagi.

Alisya tersenyum mencoba menguatkan dirinya.

"Rindu suasana Pondok Pesantren makanya sedih." jawab Alisya.

Badgirl Masuk Pesantren (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang