Di pagi harinya saat di kampus.Semua mahasiswa dan mahasiswi di kampus itu di buat tercengang lantaran,Lisa yang keluar dari mobil mewah milik Irene.
Memang sejak kejadian malam itu,Irene dan Lisa kini menjadi dekat satu sama lain,jisoo juga ikutan berteman dengan Irene,dan ternyata Lisa dan jisoo pun percaya jika semua isu buruk tentang irene hanya kesalah pahaman saja.
mereka sadar jika semuanya ini bisa terjadi lantaran karna ulah seulgi. jadi tak ada alasan untuk lisa dan jisoo untuk tidak berteman dengan irene.
Irene memberikan senyum manisnya pada Lisa saat Lisa membukakan pintu mobil untuknya. Berterima kasihlah kepada irene karna irene lah yang mengajar Lisa mengendarai mobil selamat 3 hari kemarin,dan karena otak Lisa memang encer makanya dia mudah untuk di ajari.
Lisa sendiri sangat nyaman berteman dengan Irene,Lisa berpikir jika manusia memang salah satu makhluk Tuhan yang gampang di pengaruhi pikirannya. Buktinya saja mereka semua disini langsung menelan gosip yang tak baik tentang irene,padahal jika mereka bisa melihat dan mencoba untuk mengerti,maka mungkin Irene tak akan disalahkan disini.
"Apa kau tak nyaman pergi bersamaku,li?" Tanya Irene yang melihat Lisa diam saja.
Semua mata sudah tertuju pada mereka.
Lisa menggeleng"no,big no. Aku hanya sedikit memikirkan sesuatu"
Irene tersenyum kemudian mengaitkan tangannya di lengan Lisa.
"Terima kasih,Lisa. Kau sudah membuatku merasa sangat baik,aku bahkan tak ingat kapan terakhir aku pergi ke kampus dengan mood yang sebaik ini"
Lisa mengusap rambut Irene"sekarang kau mempunyai aku,jadi jangan pernah berpikir jika kau merasa tak punya siapapun untuk mendengarkan semua keluh kesahmu"
Hati Irene menghangat mendengar kelimat dan nada lembut dari Lisa.
"Ayo,aku akan mengantarmu ke kelasmu mu"ajak Lisa,Lisa sebenarnya kurang nyaman di tatap intens oleh semua yang berada di parkiran ini.
Mereka lalu berjalan tanpa menghiraukan semua pandangan yang tertuju pada mereka.
Sesampainya di falkutas kedokteran.
Sekilas info,Irene adalah salah satu mahasiswi yang berpredikat tinggi di falkutas kedokteran,dia mempunyai otak yang encer,jadi tak salah jika dalam kurang waktu 9 bulan lagi,maka Irene akan menyandang gelar S1 nya.
Irene dengan terpaksa melepaskan tangannya di lengan Lisa,dia sebenarnya masih ingin mempunyai waktu dengan gadis jangkung ini,hanya saja jika tak mengingat hari ini mereka akan kuis,maka Irene rela membolos.
"Sana masuk"ucap Lisa dengan senyum yang menenangkan bagi Irene.
"...."
"Kenapa?"tanya Lisa bingung yang melihat Irene mengerucutkan bibirnya.
"Aku masih ingin bersamamu"jujur Irene.
"Tapi kau kan ada kuis hari ini,lagipula tak baik jika membolos di detik-detik kelulusan mu."Lisa mengusap lembut pipi Irene.
Hampir 1 Minggu mereka dekat sejak malam itu,Lisa langsung mengerti bagaimana caranya agar menusia sedingin Irene ini bisa mencair.
irene hanya ingin di mengerti dan di paham, jadi lisa dengan setulus hatinya memperlakukan irene sebaik mungkin.
Irene pun mengangguk lesu,Lisa terkekeh lucu melihat itu.
Lisa sendiri masih tak menyangka jika dalam waktu dekat mereka berdua bisa sedekat seperti sekarang ini.
Lisa lantas menarik Irene ke pelukannya.
"Semangat,nanti selesai kelasmu aku akan menjemputmu untuk makan siang,bagaimana?"
Irene mengangguk semangat di dalam pelukannya.
Tanpa mereka sadar,Jennie dan rose yang menyaksikan drama itu pun kaget. Mereka berpikir sejak kapan Lisa dan Irene menjadi dekat seperti itu?
"Aku rasa sepertinya hubunganmu dengan seulgi akan aman dan lancar sekarang,Jen"ujar rose.
"Maksud mu?"tanya Jennie tanpa menatap rose.
"Kau tak lihat huh? Musuh bebuyutan mu saat ini sudah mempunyai orang lain sekarang,jadi dia tak akan menganggu tunangan mu lagi"rose tertawa pelan setelah itu.
"Mempunyai orang lain?" Batin Jennie.
Jennie kemudian menatap rose.
"Ma-maksud mu,Irene menyukai Lisa?"
"Wae? Kau mengenal gadis swag itu?"
Jennie berdecak pelan"yakk,Rossie jawab dulu pertanyaan ku tadi,apa Irene menyukai Lisa maksud mu?!"entah kenapa Jennie tiba-tiba saja panas saat rose mengatakan hal tadi.
"Aku rasa iya,kau tau sendiri jika Irene selama ini sibuk menempel pada seulgi,tapi sekarang? Sudah beberapa hari ini kau tak pernah lagi berteriak atau mencaci maki nya kan?"
Ucapan rose benar,Irene memang sudah tak pernah lagi menganggu hubungannya dengan seulgi,dan harusnya dia senang akan hal itu.
Tapi...
Kenapa justru semuanya berbanding terbalik?
"dia bilang dia menyukaiku, tapi kenapa menempel pada irene yang jelas dia tau jika aku membencinya."
"Jen,kau tak apa?"rose bertanya.
Jennie menggeleng"ayo rose,kita pergi"
Tanpa menunggu rose Jennie melangkah pergi begitu saja meninggalkan falkutas kedokteran.
Jennie bisa ke falkutas itu karna ingin memberikan berkas yang di titipkan ayah nya untuk di berikan kepada seorang profesor james.
"Baiklah,kelas terakhir Kalian sebelum menyusun skripsi saya nyatakan selesai hari ini"ujar Prof. James membubarkan.
Irene lantas bergegas keluar dari ruangan karna ingin segera menghampiri Lisa,Irene tau jika kelas Lisa belum berakhir makanya Irene inisiatif untuk menemui Lisa langsung.
Street.
Tangan Irene di tarik lembut oleh seulgi yang sudah sedari tadi menunggu Irene.
Irene menatap datar,sesaat seulgi terkaku karna irene memberi wajah dinginnya,ini pertama kalinya Irene seperti ini setelah acara pertunangan seulgi dan Jennie.
"Irene-ah, ayo kita bicara"ucap seulgi selembut mungkin,berharap Irene mau mendengarkan penjelasan darinya.
"Kau tau,Seul? Aku sempat berfikir jika penyesalan yang paling dalam ku adalah ketika aku tak berjuang untukmu sehingga yang ku takutkan adalah kehilanganmu."
Irene menjeda perkataannya sesaat.
"Sebelum semuanya kau perjelaskan malam itu,aku jadi berpikir lagi. Jika penyesalah terbesar yang pernah aku lakukan adalah"
"Aku pernah menjadi bodoh hanya karna memperjuangkan wanita bajingan seperti mu!"desis Irene lalu melepas kasar pergelangan tangannya yang di pegang seulgi.
Irene lalu pergi meninggalkan seulgi yang termenung dengan semua perkataan yang di lontarkan oleh Irene.
Di lain tempat.
Jisoo bekeringat dingin,ini bukan tanpa alasan.
Karna saat ini,di hadapannya ada 2 wanita paling famous di kampusnya.
Siapa lagi jika bukan Jennie dan rose,jisoo lebih tepatnya di buat gugup oleh kehadiran rose.
Di samping jisoo,Lisa berdiri dengan raut wajah datarnya menatap kedua wanita dengan julukan Queen bee dan angel,ini.
"Minggir,kalian menghalangi jalan kami"ucap Lisa pada akhirnya. Lisa tak mau membuat irene menunggu.
lebih tepatnya lisa tak ingin melihat jennie, dia takut usahanya untuk menghilangkan perasaannya pada jennie tak berhasil.
Jennie menyilang kedua tangannya di depan dadanya.
"Why? Apa kau sedang terburu-buru?"
Jennie lalu menatap jisoo"jisoo-ya,bisakah kau memberiku waktu untuk berbicara dengan temanmu ini"?tanya Jennie.
Jisoo sempat melirik Lisa dengan ragu,namun dia tak bisa jika tak mengiyakan Jennie.
"Um,ah i-"
"Kajja bukankah kau ada hutang cake padaku? Mari traktir aku makan cake di kantin"rose segera menarik tangan jisoo padahal jisoo belum sempat melanjutkan ucapannya.
Selepas jisoo dan rose pergi,Jennie menatap tajam ke Lisa yang terlihat menghelah nafasnya.
"Apa yang kau ingin bicarakan? Cepatlah aku tak punya banyak waktu"ujar Lisa.
dalam hati, lisa merutuki kebodohannya karna berlagak cuek ke jennie.
Jennie mendorong tubuh Lisa untuk masuk ke dalam kelas. Tak lupa setelah itu Jennie mengunci pintu itu.
"Sebenarnya apa yang ingin ka-"
Ucapan Lisa terputus karna?
jennie....
menciumnya?
tbc
Jangan lupa tinggalkan jejak ya,mari berharap besok aku akan publish xixi.
See you ♥️