Makhluk halus selanjutnya adalah bocah-bocah bajang. Aku sebut 'bocah-bocah' karena memang bukan hanya satu makhluk, tetapi beberapa. Terkadang aku melihat tiga, pernah juga lima bocah.
Mereka berwujud seperti sosok anak kecil botak berusia 2 atau 3 tahun, tetapi wajahnya seperti orang tua berusia lebih dari 60 tahun. Kamu pernah menonton film 'Lord of the Ring'? Ingat sosok Smeagol atau Gollum? Begitulah gambaran sosok mereka.
Mereka hanya pakai kain putih yang melilit area pinggang dan selangkangan, seperti cawat. Belakangan baru aku tahu bahwa mereka disebut bocah bajang. Aku pikir mereka itulah yang disebut tuyul, sebelum tahu ada beragam jenis makhluk halus.
Menurut cerita versi masyarakat Jawa, ada dua jenis makhluk yang berasal dari kama (sperma). Kamadadi, adalah sperma yang berhasil menjadi manusia. Bayi hingga orang dewasa, kita adalah kamadadi. Kamawurung, adalah sperma yang gagal menjadi manusia, entah karena keguguran, aborsi, atau hasil dari masturbasi. Bocah bajang adalah kamawurung. Karena bocah, tentu mereka punya sifat layaknya anak-anak: suka bermain dan jahil.
Aku tidak tahu dimana tempat tinggal mereka. Terkadang, kami mendengar suara anak-anak bersenda gurau di halaman sebelah utara rumah. Terkadang, mereka terdengar berlarian di teras belakang rumah. Bila beruntung (atau malah sial), kita bisa melihat ujung-ujung kepala mereka melintas di bawah jendela rumah belakang.
Merekalah yang paling banyak berinteraksi dengan kami.
Orang yang bertamu, atau ada saudara yang berkunjung dan menginap, apalagi mereka sedang sendirian di kamar atau ditinggal ibu ke warung, mereka juga mendapat 'salam perkenalan' dari mereka. Keisengan paling ringan yang pernah aku dengar dari kesaksian tamu atau saudara, ada barang-barang, seperti gelas yang bergeser sendiri, atau ada barang yang berpindah tempat, atau hilang lalu ditemukan beberapa waktu kemudian saat si pemilik barang sudah menyerah, tak perduli, atau sudah mendapat gantinya. Maka menjadi hukum tak tertulis di rumah kami bahwa 'jangan mencari barang dengan niat mencari', maksudnya carilah barang tapi seolah-olah kita tak memerlukannya lagi atau niatkan untuk beres-beres rumah.
Terkadang, barang yang hilang ditemukan di tempat yang tak lazim, atau ada di tempat dimana kami telah mencari di lokasi tersebut berulang kali. Salah satu contohnya adalah jam tangan bapak. Jam tangan yang biasa bapak simpan di lemari bufet kaca setelah pulang kerja mendadak hilang. Sudah dicari berulang kali di tempat-tempat yang memungkinkan ditemukan jam tersebut. Bapak merasa sangat kehilangan. Bukan karena jam tangan itu mahal, meskipun memang kenyataannya mahal. Namun, bapak memerlukan petunjuk waktu saat bekerja atau dalam perjalanan menuju kantor.
Maklum, di masa itu belum ada ponsel yang juga berfungsi menjadi penunjuk waktu. Akhirnya kami menyerah, dan bapak mengikhlaskan jam tangan itu. Mungkin memang bukan rejekinya. Akhirnya, jam tangan itu ditemukan tergeletak di atas kasur saat hari Minggu. Padahal saat ibu mengganti sprei, tidak ada jam tangan.
Begitu pula dengan barang-barang lainnya: gunting, sisir, ikat pinggang, peralatan masak, dan lain sebagainya. Sudah lumrah barang-barang di rumah hilang, lalu ditemukan beberapa waktu kemudian walau ditempat-tempat yang tidak wajar atau ditemukan di tempat yang telah kita bongkar berulang kali Sisir ditemukan di halaman rumah, atau mainan di balik lemari bufet. Padahal lemari itu berat dan nyaris mepet tembok. Perlu usaha ekstra, bahkan bila aku atau Mbak Ningrum sengaja melemparkan mainan kami di belakang lemari bufet.
***
Pernah suatu ketika keluarga ibuku datang berkunjung waktu liburan: Lik Gun, istrinya, dan anak-anaknya, Nur dan Satrio. Usia Nur lebih tua satu tahun dari kakakku, tapi aku memanggilnya "Nur" atau "Dik Nur". Usia Satrio satu bulan lebih tua dariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lemah Sangar
HorrorCerita ini didasarkan pada kisah masa kecil saya di suatu kampung di Jakarta. Nama-nama orang maupun lokasi menggunakan nama samaran. Kami pindah setelah tanah Bang Udin dan tanah bapak dibeli seorang kontraktor perumahan sekitar tahun 2014an. Kini...