Lanzuttt!!
Aku loh yg nggak sabar pen ketemu Ercher 😭😭***
Kereta kuda Ziandrick masuk ke pekarangan Kastel Raven. Tristan yang berada di ruang kerja mendadak berdiri karena menangkap aura kedatangan seseorang. Ia langsung melihat ke jendela.
Tamu tidak diundang. Atau mereka datang mau mencari Irabella?
Tristan berbalik, hendak menuju pintu saat pintu ruangannya dibuka tanpa permisi. Ada Mareyya yang berdiri di pintu itu.
“Ada tamu,” kata Mareyya. “Saya akan menemani Anda untuk menemui mereka.”
“Tidak perlu,” jawab Tristan. “Aku akan menyambut sendiri—”
“Saya sudah meminta Leindel untuk langsung mengantar mereka ke ruangan ini. Jadi, kita tunggu saja sebentar lagi.” Mareyya berjalan masuk dan duduk di sofa tanpa peduli pada Tristan yang memejamkan mata karena merasa lelah. “Meski Anda meminta saya keluar, saya tidak akan pergi.”
“Apa bisa kukatakan bahwa kau sudah tahu lebih awal?”
Mareyya menoleh. “Anda tahu kan kalau orang-orang menjuluki saya sebagai mata kekaisaran? Saya melihat masa depan seseorang.”
“Termasuk ini?”
Mareyya tidak menjawab pertanyaan itu. “Sebaiknya Anda duduk. Saya janji tidak akan ikut campur. Saya hanya akan mendengarkan saja. Zein akan berjaga di luar ruangan.”
“Mareyya—”
“Anda tidak mau duduk? Mereka sudah mau sampai loh.”
Tristan akhirnya mengembuskan napas. Kemudian berjalan menghampiri Mareyya. Ketika baru saja duduk, ketukan terdengar di pintu.
“Tuanku, Nyonya dan Tuan Muda Ziandrick ingin bertemu Anda,” kata Leindel dari balik pintu.
“Biarkan mereka masuk,” jawab Mareyya.
“Aku yang memutuskan.”
Mareyya melempar senyum lebar. “Toh Anda juga akan menyuruh mereka masuk. Karena ....”
Pintu ruangan dibuka dan Gillinda Ziandrick melangkah masuk. Tristan melotot saat melihat wanita itu dan spontan langsung berdiri.
“... mereka adalah keluarga Anda yang tersisa,” bisik Mareyya.
“Bi ... bi Jill,” desis Tristan pelan.
Gillinda melangkah pasti ke arah Tristan dengan tatapan mata tajam penuh amarah dan kebencian. “Apa kabar keponakanku yang tak berhati nurani?”
Mareyya tersentak merasakan kekuatan kebencian Gillinda. Ia langsung melompat berdiri untuk menatap wanita itu. Ini berbeda. Sama sekali berbeda dengan masa depan yang ia lihat. Sekelebat api, darah memenuhi penglihatan Mareyya.
Gillinda tertawa. “Kondisimu tidak sebagus saat kau membunuh suamiku.”
Gillinda Ziandrick.
Wanita ini datang bukan untuk bernegosiasi. Dia datang untuk mengibarkan bendera perang atas dendamnya di saat Raven belum mempunyai pasukan seorang pun dan di saat Tristan mengalami kondisi paling buruk.
Gawat. Apa mereka yang tinggal ini bisa selamat dan keluar dari Knightdale untuk menyaksikan Pangeran Ein naik takhta?
***
Sudah berapa lama berlalunya?Liliane bahkan tidak bisa menghitung hari lagi setelah kembali dari Knightdale. Mungkin sudah 2 bulan berlalu, karena hari penobatan kakaknya semakin dekat. Bahkan persiapan orang tuanya yang akan pindah ke villa di utara sedikit lagi siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Marquess' Promise (TAMAT)
Fantasy(Series 2 Easter) // SUDAH TERBIT #1 in Kingdom (10-10-2021) Tristan Gale Raven diperintahkan oleh kaisar dan Pangeran Ein untuk kembali ke wilayah kekuasaannya, Knightdale. Tempat terakhir yang ingin ia datangi seandainya sudah tidak ada lagi tempa...