07 ✔️

12.5K 897 21
                                    

LET'S
🔻
READ CAREFULLY
‼️
.
.
.

"Kenapa kau kembali tinggal di rumah itu, Marcel? Bukannya Ayahmu itu telah mengasingkanmu selama 10 tahun di Amerika?" Sahut Citra pada Marcel yang tengah fokus pada laptopnya.

  Citra duduk diatas meja kerja Marcel, rok span pendeknya membuat paha mulusnya terekspos begitu saja.

"Aku tidak bisa menolak permintaan Nenek," Ucap Marcel mulai mengalihkan atensinya, memandang wanita seksi dihadapannya dengan tatapan dalam miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak bisa menolak permintaan Nenek," Ucap Marcel mulai mengalihkan atensinya, memandang wanita seksi dihadapannya dengan tatapan dalam miliknya.

"Aish, lalu kapan kita akan tinggal bersama lagi?" Rengek Citra seraya memainkan ujung rambutnya.

"Tidak tahu," jawab Marcel menggendikkan bahunya.

"Oh ya, ngomong-ngomong. Siapa yang paling cantik, aku atau Diana?"

   Yang ditanya mengerutkan keningnya, "Maksudnya?"

"Kau terlihat nyaman dengan pacar adikmu itu. Apa kau yakin dia mencintaimu, hah? Eh, aku lupa, kau kan menikahi dia kare-,"

"Kau bisa diam tidak? Pertanyaanmu tidak ada yang masuk akal," pekik Marcel memotong kalimat wanita cantik itu.

"Jawab dulu pertanyaanku, Marcel. Cantikkan aku atau Diana?" rengek Citra.

"D-

Tok! Tok! Tok!

"Permisi,"

   Citra mendengus kasar, seseorang datang dan menganggu percakapannya dengan Marcel, padahal dia sangat penasaran dengan jawaban pria tampan itu.

"Masuk," Sahut Marcel pada seorang yang mengetuk pintu ruang kerjanya.

"Turun!" Lanjutnya ketus pada Citra yang masih duduk di meja kerjanya.

  Citra menghela nafas, lalu turun dari meja tersebut.

"Ada apa?" Tanya Marcel mengalihkan pandangannya, menatap wanita lain dihadapannya.

"Maaf Tuan menganggu, ini dokumen yang Tuan minta dari Pak Wiyoko," karyawan tersebut memberikan sebuah map berwarna cokelat pada Marcel.

"Terimakasih. Kau boleh pergi," Ujar Marcel.

"Permisi," karyawan tersebut pamit undur diri.

  Marcel membuka sampul map tersebut, seketika sebuah senyuman terukir di wajah tampannya setelah membaca yang terlampir dalam isi mapnya.

KILL THEM | Got Her! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang