Chapter 3

716 133 13
                                    

Jeongyeon pov

"Ahhhhhhhhhh...."

Aku menjerit dan merentangkan tanganku saat merasakan angin di atap sekolahku. Hati ku selalu terasa tenang dan nyaman saat berada di sini.

Aku selalu dapat melihat bagian bawah sekolahku dan ketika melihat sekeliling aku bisa melihat gedung pencakar langit.

Dan bagian terbaiknya adalah tidak ada orang yang sering datang ke sini kecuali aku. Sebagai hasilnya aku dapat menikmati waktuku dan bisa menjadi diriku sendiri saat berada di sini.

Di sini adalah tempat yang bagus untuk berpikir, bersantai dan tentunya.....tidur.

"Ini sangat melelahkan..."

Seminggu sudah aku bersekolah di JYP High School dan selama seminggu itu pula aku tak dapat merasakan ketenangan di sekolah baru ku ini.

Aku sangat merasa terganggu di sekolah ini. Masalahnya banyak yeoja yang selalu berusaha mendekati ku meskipun aku sudah bersikap dingin dan cendrung kasar pada mereka. Tapi anehnya sikap ku itu malah membuat mereka semakin agresif dalam bertindak.

Mereka sangat sering mencoba melepaskan tudung hoddie yang menutupi wajahku dan bahkan mereka juga mencoba menyentuh ku. Tapi untungnya aku selalu berhasil menghindar dan melepaskan diri dari mereka.

Tak hanya masalah dari yeoja saja, aku pun mendapatkan masalah dari beberapa namja. Salah satunya teman sekelas ku dahyun dan chaeyoung yang selalu mencoba mengajakku pergi bersama mereka.

"Ahhh...aku sangat lelah dengan semua ini...jika saja kejadian itu tidak menimpaku...mungkin aku tidak menjadi seperti ini..."

Apa aku harus mencoba menerima ajakan dari dahyun dan chaeyoung?

Apa aku perlu memberitahu mereka tentang kondisiku saat ini?

Apa aku harus mengikuti saran dari nuna untuk berteman dengan mereka?

Hal itu terus saja memenuhi pikiranku. Apa yang harus ku lakukan dengan semua pertanyaan yang muncul di otakku ini.

Saat aku menikmati udara segar dan melihat langit yang tenang di atas ku, bel sekolah tiba-tiba berbunyi yang menandakan jam istirahat telah usai.

Aku bangkit dari tempat duduk ku dan meregangkan tubuh selama beberapa menit sebelum mengambil barang-barang ku dan berjalan ke pintu untuk kembali ke dalam gedung.

Saat aku berjalan di lorong sekolah, pikiranku melayang lagi pada dahyun dan chaeyoung. Aku masih menimbang-nimbang untuk berteman atau tidak dengan mereka berdua.

Tidak memperhatikan kemana aku pergi, seseorang tiba-tiba saja menabrak ku saat dia berlari. Dia mulai jatuh setelah tubuhnya mengenai tubuhku. Dia sangat beruntung karena aku berhasil menangkapnya sebelum tubuhnya membentur lantai.

Aku setengah menekuk lututku, dia masih memejamkan matanya meski detik telah berlalu. Tubuhku mulai bergetar saat merasakan kulitnya menyentuh kulitku.

Seketika ingatan ku tentang hari itu kembali memenuhi otakku. Sentuhan dari wanita-wanita menjijikan itu kembali ku rasakan di tubuhku.

Tanpa sadar aku langsung melepaskan gadis itu. Pantatnya pertama kali mendarat di atas lantai. Aku mendengar jeritan kesakitan darinya tapi aku sungguh tidak peduli dengan semua itu.

Aku sangat merasa tidak nyaman dan panik saat ini. Tanpa mengucapkan apapun, aku langsung pergi berjalan meninggalkannya dan masuk ke dalam kelas ku.





Author pov

"Mina, ayo cepat! Kita harus segera pergi ke kelas..." teriak jihyo pada mina yang baru saja selesai latihan balet.

Kamu akan menyukai ini

          

"Iya...tunggu sebentar..."mina dengan buru-buru memasukan bajunya ke dalam lokernya.

"Ayo cepat...ini waktunya kelas fisika...nanti kita bisa kena hukum kalau terlambat masuk kelas..."kata tzuyu dengan tidak sabaran.

"Iya..." mina langsung berlari mengikuti jihyo dan tzuyu yang berada di depannya.

Mereka terus berlari di lorong kelas sampai mina dengan tidak sengaja menabrak seorang pria yang tiba-tiba muncul dari lorong lain.

Karena benturan yang kuat, mina merasa tubuhnya jatuh ke lantai. Dia menutup mata menunggu dirinya jatuh ke lantai tapi hal itu terjadi.

Mina merasa ada tangan yang melingkari pinggang dan tangan lainnya melingkari bahunya untuk menopang leher dan kepalanya. Tapi mina merasakan tubuh orang itu tegang dan bergetar. Dan....

"Aghhhhhhhhh...."



Mina pov

Aku membuka mataku ketika pantatku mendarat di atas lantai. Ini sedikit menyakitkan. Lalu aku melihat pria aneh itu melewatiku tanpa meminta maaf padaku. Aku berdiri saat aku melihat banyak murid yang melihatku dan kedua temanku yang cekikikan.

"Dia pikir dia siapa?"seruku saat mengetahui bahwa jeongyeon yang menjatuhkanku ke lantai.

"Aku juga tidak menyangka dia memperlakukanmu seperti itu..."kata tzuyu.

"Aku juga...kupikir dia akan mengambil kesempatan itu untuk mengatakan sesuatu yang manis padamu..."kata jihyo lalu terkekeh.

Aishhh...mereka berdua sangat suka menggodaku...

"Yakkk...jihyo, tzuyu hentikan itu! Aku tidak ingin kalian berdua menggodaku lagi, mengerti?" kataku pada mereka dengan tatapan tajam.

"Oke oke minari...tapi tunggu sampai kami menceritakan pada sana, momo dan juga nayeon..." teriak jihyo lalu menarik tzuyu untuk meninggalkan ku.

"Yakkk...jangan berani-berani kalian menceritakan hal memalukan itu pada mereka!!!" marahku sambil mengejar mereka.






Author pov

Jeongyeon masuk ke dalam kelas dengan wajah pucat dan keringat dingin membasahi tubuhnya. Dia dengan terburu-buru duduk di kursinya dan mencoba mengeluarkan beberapa obat di dalam tasnya.

Jeongyeon berdecak kesal saat dia kesusahan mengambil obat ketika tangannya tiba-tiba bergetar dengan hebat.

"Aishhh...kumohon jangan sekarang..."batin jeongyeon.

Dahyun mengernyitkan dahinya saat melihat jeongyeon yang seperti ketakutan saat memasuki kelasnya.  Dia terus memperhatikan teman sebangku nya itu dengan seksama.

"Apa kau perlu bantuan?" tanya dahyun khawatir saat melihat tangan jeongyeon gemetaran.

Jeongyeon memilih tetap diam dan mencoba menenangkan dirinya. Dia mengambil napas dalam-dalam dan mengeluarkannya dengan perlahan. Jeongyeon menggelengkan kepalanya saat ingatan itu kembali memenuhi pikirannya.

"T-tolong a-aku...t-tolong ambilkan obat yang ada di dalam t-tas ku..." jeongyeon mencoba mengesampingkan egonya saat ini dan meminta bantuan pada teman sebangkunya itu.

Dahyun mengangguk lalu dengan cepat mengambil tas jeongyeon dan mengambilkan obat serta botol minuman yang ada di dalam tas itu.

"G-gomawo..." ucap jeongyeon dengan susah payah.

Jeongyeon langsung memasukkan obat itu ke dalam mulutnya dan mendorongnya dengan air yang diberikan dahyun padanya.

"Apa kau baik-baik saja? Apa kau ingin aku mengantarmu ke UKS?" tanya dahyun yang khawatir melihat wajah pucat jeongyeon.

Don't Touch Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang