Bagiku, menceritakan panjang lebar tentang masalah ku lebih sulit dari pada memendamnya. Aku sempat beberapa kali merangkai kata atau membungkus luka dalam sebuah kalimat nyata. Tapi kenyataan bahwa kalimat-kalimat itu tidak pernah sampai pada telin...
"Nggak pernah benci. Cuma kecewa aja dan mikir kenapa bisa mereka Setega itu"
Selamat membaca
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah pukul jam 19.00 wib tapi ruangan zebina masih ramai, mereka semua masih setia jagain zebina padahal di sini sudah ada bunda Rere dan ayah Radit, tapi mereka kekeh ingin di sini, zebina sudah sempat menyuruh mereka untuk pulang saja tetapi mereka menolak, jadi ya sudahlah seterah mereka
Sekarang zebina sedang tidur di pelukan Radit, tadi zebina mengeluh kepalanya pusing dan tadi pun sempat mimisa, Radit masih setia mengelus punggung gadis itu supaya zebina tetidur pulas
Mereka semua melihat zebina yang tertidur nyenyak di pelukan Radit tersenyum lucu sekali gadis itu ketika tidur, tapi seketika wajah mereka panik setelah mendengar-
"Arghhhh... Ayah" ringkis zebina, Radit yang mendengar suara kesakitan zebina panik
"Kenapa sayang.. hey ini ayah" ucap Radit sambil membangunkan zebina mata gadis itu masih terpejam tapi suara kesakitannya membuat mereka takut
Zebina membuka matanya ia melihat Radit dengan mata berkaca-kaca, ia mengadu kepada Radit-
"Ayah kepala Ebin sakit, rasanya pusing banget kaya mau pecah" adu zebina dengan air matanya terjatuh
Aduan zebina kepada Radit membuat mereka semua yang mendengarnya jadi bukam, mereka tak tega melihat gadis ini ke sakitan
Endra yang mendengar kesakitan zebina tangannya terkepal kuat matanya memerah, ia ingin sekali menghilangkan penyakit dan rasa sakit yang ada di zebina, tapi ia tak bisa ia hanya manusia biasa
"Ayah panggilkan dokter yaa" ucap Radit, mata lelaki itu memanas saat mendengar aduan gadis ini ia tak tau harus gimana ia supaya penyakit yang di derita oleh zebina sembuh, ia tak tega dengan gadis ini yang selalu menderita tanpa ada kebahagiaan
Zebina menggeleng ia tak mau di suntik lagi sudah cukup rasanya tanggan sudah sakit semua dengan bekas suntikan
"Nggak mau ayah Ebin mau di gendong ayah aja" ucap zebina dengan muka pupuy emesnya
Radit yang mendengarnya ucapan zebina yang wajahnya tadi panik sedang jadi tertawa, gadis ini selalu saja minta di gendong apa ia tak sadar kalo badannya ini betat sekali, tapi tak apa Radit tak marah ataupun ke repotan ia malah senang, ia seperti memiliki anak perempuan yang sangat manja kepada ia
"Tapi kalo ayah gendong kamu tidur ya"ucap Radit, zebina mengguk cepat, mereka yang melihat jadi tersenyum kembali lucunya gadis ini
Radit langsung menggendong zebina, dan zebina langsung menyenderkan kepalanya di bahu Radit, Radit setia mengelus-elus punggung zebina supaya gadis ini tertidur
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cerita yang dipromosikan
Kamu akan menyukai ini
BRAK!
Suara dobrakan pintu membuat mereka kaget, mereka geram siapa yang membuka pintu dengan sangat kencang, mereka takut zebina terbangun kembali
Mereka menengok kearah pintu ternyata ada seorang lelaki paruh baya yang masih gagah dan beribawa, bisa mereka tebak usianya tak kalah jauh seperti om Radit
Zabir yang melihat putrinya tertidur di pelukan Radit seketika rasa irinya muncul, seberapah dekat putrinya dengan sahabatnya ini mengapa putrinya bisa tidur di pelukan Radit, ia ingin juga seperti Radit di mana putrinya tertidur di dalam pelukannya
"Oh pulang juga ternyata" sindir Rere yang melihat kepulangan orang tua zebina
"Re-" ucapa zamirah terpotong oleh suara menyakitkan Rere -
"Ngapain kalian, masi inget anak juga kalian?" Suara Rere dengan sinis kepada Zabir dan zamirah
"Bukan begitu re aku sama mas-" ucapan zamirah terpotong kembali oleh suara Radit
"Kalo mau ribut jangan di sini putriku lagi tidur" Radit sengaja menekat kata putriku ia sedang menyindir sahabatnya Zabir
" dia putriku!" Ucapa tegas Zabir , dan mendapatkan kekehan dari orang tua Efandra
"Cih! Putri mu, kemarin Kemana ajah kalian!" Ucap farel yang baru saja datang
"Sudah kalian nggak tau apa-apa jadi saya mohon stop pojokin saya dan suami saya" ucap zamirah ia tak tahan lagi sedang situasi ini mengapa ia dan suaminya selalu saja di pojokan
"Cih!" Suara Efandra lalu menyamperi zebina yang sedang tidur di pelukan sang ayah , elusan Efandra membuat zebina membukakan matanya
"Epan" suara serak zebina
"Sutt tidur lagi" ucap Efandra sambil membenarkan selimut zebina
Zebina menggeleng pertanda ia tak mau, zebina menatap sekeliling seketika matanya memerah ketika ia melihat kedua orang tuanya ada di sana
"Mamah...papah" suara paruh zebina, Gedangan air mata zebina sudah siap untuk menumpahkannya, tapi ia berusaha supaya air matanya tak jatuh tapi sayang itu gagal
Zabir dan zamirah yang mendengar suara paruh putrinya segera menghampiri brankar zebina, tapi langkah berhenti dengan suara putrinya
"Jangan mendekat" ucap dingin zebina air matanya jatuh ia langsung mengelap air matanya dengan kasar
"Kenapa sayang ini mamah sama papah" ucap zamirah, perasaan kacau ketika melihat penolakan dari putrinya
Dan jauh beda dengan zabir hatinya sakit, ketika putrinya tak mau di dekatkan oleh ia dan istrinya
"Buat apa kalian pulang?" Tanya zebina dengan memalingkan wajahnya
"Mamah dan papah pulang untuk kamu sayang"ucap zamirah dengan air matanya yang tumpah
"Aku nggak butuh kalian" ucapan zebina membuat mereka yang di sana kaget
Ralika membolakan matanya ada apa dengan sahabatnya ini bukannya kemarin ia menanyakan soalnya orang tuanya mengapa sekarang berubah. Ia tak mau apa yang ia takutin terjadi ia tak mau zebina membenci kedua orangtuanya
"Sayang ini papah nak" ucap Zabir yang ingin mengelus rambut zebina tapi langsung di tepis kasar oleh zebina
"Pergi. Aku benci kalian" ucapan dalam zebina membuat Zabir meneteskan air matanya, ketakutan selamat terjadi, putrinya membenci
Kirana yang mendengar ucapan zebina marah ia langsung bersuara
"Lo apa-apa si mereka orang tua Lo!" Ucapan Kirana membuat mereka binggung ada apa dengan Kirana mengapa gadis itu membela orang tua zebina
"Lo diam na Lo ga tau apa-apa" ucapa dingin zebina dengan menatap Kirana dengan beringas
"LO YANG NGGAK TAU APA-APA!" teriak Kirana ia lepas kendali, ia benar-benar kesal dengan sahabatnya ini
"LO YANG NGGAK TAU APA APA!" balas teriak zebina sambil menunjuk ke arah Kirana, Kirana yang di tatap oleh mereka semua menghempus nafas kasar
"Dia orang tua Lo ze, nggak pantas kalo Lo benci sama mereka" nasehat Kirana Kepada sahabatnya ini, zebina yang mendengar ucapan Kirana terkekeh
"Orang tua maksud Lo?" Jeda zebina sambil tersenyum remeh
"Nggak ada orang tua yang ninggalin anaknya bertahun-tahun hanya demi uang!" Ucapan menusuk zebina dengan menatap kedua orang tuanya dengan tatapan kecewa
Ruangan menjadi hening mereka semua dia, mereka semua bukam oleh ucapan zebina, zamirah sudah menangis di pelukan Feli ia merasa bersalah karna egois dan melupakan putrinya
Zabir hanya bisa diam lidahnya keluah untuk di gerakkan, semua yang di ucapan oleh putrinya bener ia sudah meninggalkan dan melancarkan putrinya, walaupun ia selalu mengirimkan uang kepada putrinya tapi melantarkan bukan dari bentuk itu ia melantarkan putrinya dengan ia tak memberikan kasih sayang kepadanya
"Lo nggak tau yang sebenarnya ze, Lo jangan egois" ucap Kirana kembali, ia tak ingin sahabatnya ini menyesal nanti ketika mengetahui kebenarannya
"Lo yang nggak tau apa-apa na, stop urusin urusan keluarga gue Lo ga usah ikut campur!" Balas zebina ia kesal kepada Kirana ada apa dengan sahabatnya ini mengapa dia seakan-akan membela mamah dan papahnya
"Ayah aku mau mereka semua pergi aku mau sendiri" ucapa zebina kepada Radit, Radit yang mendengar ucapan zebina tersenyum
Zebina melirik sebentar ke arah mamah dan papahnya, lalu ia memejamkan matanya
Yang lain keluar atas suruhan Radit, Zabir sebenarnya enggan untuk keluar ia ingin sekali memeluknya putrinya tapi ia tak bisa memaksanya, putrinya butuh istirahat
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Assalamualaikum. Gimana dengan part ini?
Terimakasih buat kalian yang masih setia dengan cerita ku ini
Dan terimakasih buat kalian yang vote cerita ku dan follow akun ku😍