09. JUJUR APA SUSAHNYA?

1.9K 144 2
                                    

"OCHIII!!!, DADDY COMEBACK TO HOME SAYANG!!"

Seisi rumah dibuat geneg dengan suara teriakan Atlan yang bisa bikin kotoran telinga tuh keluar.

"waalaikumsalam..." ucap Alana.

"hehe, assalamualaikum my family!"

Wulan yang berada di dapur hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku anaknya yang entah menurun dari siapa sikapnya.

"et, jangan maen comot aja kamu tuh," cegah Wulan yang datang menghampiri meja. "Gimana? disana kamu gak ngelakuin yang aneh aneh kan? Mamah tuh takut kalo kamu ngerepotin Zeli"

"aneh-aneh apanya sih mah?"

"ya kamu kemarin kemarin kamu kumat lagi...yang mamah khawatirin bukan kamu, tapi mamah khawatir kalo Zeli kerepotan ngurusin kamu. Secara kan kamu kalo lagi sakit mirip banget sama ibu hamil yang lagi ngidam. Banyak mau nya!" Gertak Wulan

Mamahnya ini memang kalo ngomong susah buat di rem. Ibarat rem motor mah, udah blong.

"aduh mah, yang sakit tuh anaknya, kenapa malah cemas sama yang ngurusin nya? Toh nanti juga dia yang bakal ngurusin Atlan, anggap aja yang kemarin-kemarin itu lagi simulasi rumah tangga.." beo Atlan.

"simulasi-simulasi ndasmu! Udah sana mandi dulu. Bau kecut banget badan kamu."

Atlan mendelik kesal dan mendumel sendiri. "kecut ndasmu!, wangi gini dibilang kecut." gerutunya dengan suara amat pelan.

Meoww..

Suara itu mengalihkan pandangan Atlan yang hendak berjalan ke kamarnya. Mochi si kucing abu dengan bulu yang begitu lebat menghampiri sang pemiliknya dan bermain main di antara kaki pria itu.

"uluhh anak daddy makin cantik," Atlan menggendong kucing kesayangannya. Tapi sebentar, ia merasa ada yang aneh. "ochi cantik anak daddy kamu kok kurusan sih?"

"kurusan apa nya sih Lan, tu kucing makin gede yang ada." sahut Alana yang masih terduduk di sofa ruang TV.

"ihh kak, lo gak ngerasain apa? Nih kayaknya dia turun tiga ons deh,"

Alana memutar matanya malas, sedikit ada rasa penyesalan dibenak nya ketika mengingat dulu dia lah yang merengek-rengek minta dibuatkan adik pada mamah dan papah nya.

Meoww...

"apa? Semenjak daddy gak dirumah kamu gak dikasih makan sama mereka?"

Meoww....

"KAK LO GAK NGASIH SI OCHI MAKAN HAH?!"

"ATLAN BEGO BIN DONGO! SEJAK KAPAN LO BISA NERJEMAHIN BAHASA KUCING HAH?!"

"ikatan batin gue sama ochi lebih kuat kak dibanding ikatan batin gue sama lo, jadi gue ngerti apa yang anak gue ini rasain"

Sumpah Alana merinding denger nya. "gila, yang kuat kuat aja deh si Zeli bakal punya suami kayak lo"

"berisik lo, gue robek poster lo tau rasa!"

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

"ahhh segerrr"

Seorang Gadis berkuncir kuda tengah terduduk di pinggir lapangan dengan minuman kemasan plastik ditangannya. Selesai olahraga gini tuh, memang enaknya minum yang dingin-dingin.

"Zel, lo pacaran sama Atlan?" Tanya Bella, teman sekelas Zeli.

Zeli menggeleng cepat. "enggak, kata siapa itu?"

Kamu akan menyukai ini

          

"ya ampun Zel, hampir satu sekolah nyangka kalo lo itu pacaran sama Atlan. Belakangan ini lo bedua dari berangkat sampe pulang barengan terus," jelas Bella.

"Belum lagi nih ya...salah satu murid disini liat lo sama Atlan lagi belanja di supermarket, malah sebagian murid disini percaya kalo lo sama Atlan itu serumah"

Mampuss lo Zel...mampus...

Zeli menoleh dengan ragu "a-ahh itu? Iya emang gue yang nyuruh Atlan buat nemenin gue belanja bulanan buat dirumah... ya tapi lo jangan salah paham dulu, gue cuma minta ditemenin doang kok,"

"to the point deh Zel, lo pacarnya Atlan kan?"

"ih bukan Bella, gue sama Atlan itu emm apa ya? Bukan pacaran, tapi kita tuh emang udah sahabatan dari kecil...cuma kepisah waktu smp karena gue harus di Bandung, nah iya gitu ceritanya jadi jangan percaya omongan orang lain" ucap Zeli bohong.

"ohh...gitu ya Zel? " Zeli mengangguk. Setelah itu, Bella beranjak pergi, katanya sih mau ganti baju.

"ZELI!! WOI ANAK ITIK DIMANA LO!!"

Gadis itu memejamkan matanya dengan tersenyum paksa. Teriakan itu kini sudah menjadi makanan sehari-hari bagi nya. Ia kembali membuka mata nya, dan terlihatlah seorang pria yang tengah berlari menghampirinya.

"beres olahraga jangan minum minuman yang kayak gitu, gak sehat" ucap Atlan yang ikut duduk disamping Zeli.

Zeli mendelik. "seger tauu!"

"di kasih tau yang bener malah marah-marah" ucap Atlan mengerutu.

"Lan"

"hmm"

"murid-murid disini nyangka kalo kita pacaran, bahkan ada yang nyangka kalo kita itu satu rumah soalnya dia pernah liat kita di supermarket" ucap Zeli tanpa mengalihkan pandangannya.

"yaudah biarin aja"

Gadis itu mengeryit heran. "lah kok biarin aja? Fans-fans lo ntar pada demo ke gue lagi ah," ucapnya tak terima.

"gak akan ada yang berani nyakitin lo selama gue ada disamping lo." ujar Atlan. Dan Zeli melihat tak ada tanda tanda kebohongan di mata pria itu.

"sekarang, ikut gue ke kantin. Kita makan,"

Zeli hanya terdiam ketika tangan besar itu menuntunnya sampai ke kantin. Keadaan kantin nampak sepi karena sebenarnya belum memasuki jam istirahat makan siang.

"teteh cantik! Mie ayamnya dua ya," pinta Atlan pada seorang penjaga stan mie ayam dikantin. Sebutannya teteh cantik, karena selain dia orang sunda, wanita ini juga masih berumur dua puluh tahun.

"ehh Atlan, itu teh siapa Lan? Pacar kamu?"

Atlan menggaruk tekuk leher nya yang tak gatal sama sekali. "bukan sih teh,"

"lah terus siapa atuh Atlan? Ini mah kayak nya bukan bagian dari fans kamu ya?" Tebak Wanita itu. Karena ia hapal betul wajah siswa perempuan yang suka meneriaki nama Atlan.

"emm, tapi teteh jangan bilang siapa-siapa ya?" Wanita asal sunda itu menangguk cepat.

Atlan memajukan sedikit badannya dan berbisik. "bukan pacar teh, tapi calon istri"

"ASTAGFIRULLAH ATLAN! teteh juga belum nikah atuh Atlan...masa kamu yang masih sekolah mau menikah?" Wanita itu menggelengkan kepalanya tak percaya.

"sttt jangan kenceng-kenceng teh, nanti kedengeran..."

Tangan Atlan memegang bahu wanita itu dan mendorong perlahan. "dah ya, mendingan teteh bikinin dua mie ayam sekarang juga. Kasian calon istri Atlan kelaperan," ucap Atlan terkekeh kecil.

ATLANTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang