The factory

39 9 0
                                    

Ketika mereka pulang ke rumah dengan selamat. Sirin sudah memasuki ruang kesadarannya sara, dan meregangkan badannya dengan malas.

Melihat tingkah laku intim antara Sara dan Nastya di pintu melalui jendela mata Sara sendiri. Sirin tersenyum dengan lemah.

"Waktu dipercepat."

Sirin Melihat ke Roland nomor 2 yang tiba-tiba muncul di sebelahnya.

"Haha, dia pasti sangat membenciku." Ucap sirin dengan nada yang meremehkan.

Mengingat semua tahun-tahun yang berlalu begitu saja. Mata sirin agak sedikit basah.

"Maafkan aku." Roland nomor 2 menundukkan kepalanya dengan lemah.

".... Jangan terlalu khawatir. Aku selalu siap untuk ini. Ya... Aku selalu siap." Sirin tersenyum dengan sedih.

________

"Aku membencimu." Ucap Lina sambil melihat matahari tenggelam di bangku taman miliknya.

Melihat cahaya sinar matahari yang mulai meredup secara perlahan-lahan. Lina memikirkan sirin, dan dia menghela nafas dengan sedih.

Duduk di sebelah Lina namun memiliki jarak di antara mereka berdua. Roland nomor 4 hanya bisa mengangkat bahunya.

"Aku selalu dibenci. Karena akulah yang menyusun sebagian rencana ini."

Lina memandang Roland dengan sedih: "Bisakah kamu merubahnya sedikit? Beri dia waktu lebih lama lagi."

Roland memicingkan matanya dengan tajam: "Jika kamu masih menunggu berpuluh tahun kedepan, maka dunia miliknya akan hancur. Katakan kepadaku, apa kamu ingin dunia Roland yang asli hancur?"

Lina menggertakkan giginya: "Tentu saja tidak! Dia seperti ayah bagi kami. Namun... Kakak sirin pasti akan menjadi sangat sedih."

Melihat Lina menundukkan kepalanya dengan kecewa. Roland melihat langit langsung berubah semakin hitam pekat, dan dia sedikit memiliki emosi melintas di matanya.

"Pahlawan harus memiliki sebuah penjahat agar mereka bisa tumbuh dengan cepat."

"Selain hal itu, menurut perjanjian, kita semua akan pergi ketika semua urusan disini sudah selesai."

Roland bangkit dari kursinya, dan melambaikan tangannya kepada Lina.

"Kalian semua boleh membenciku. Yang jelas, tujuanku masilah tetap sama. Untuk mereset dunia ini."

Roland menghela nafas tidak berdaya: "Dan... Permainannya dimulai."

Merasakan hawa dingin yang dibawa oleh hembusan angin semakin bertambah kencang. Lina tidak perlu melihat ke atas, untuk mencari tahu apa yang terjadi.

"Aku benar-benar membencimu."

Lina menyembunyikan wajahnya di kedua lutut panjang dan putih miliknya.

_______

"Papa, mama, Naya! Masakan sudah selesai! Waktunya makan!"

Mengambil ikan goreng dan sup jamur tahu kedalam mangkuk. Sara menempatkannya ke atas meja makan, dan menyadari ada sesuatu yang janggal.

"Papa, mama?"

Mendengar suara berisik yang keluar dari ceramah mulut ayahnya kepada Naya sudah menghilang. Dan juga suara ibunya yang di ruang tamu berbicara dengan mereka berdua telah menghilang. Sara memiringkan kepalanya dengan bingung.

"Naya?"

"KABOOOMM!!!"

Gelombang kejutan melintasi udara dengan cepat, dan mulai memecahkan kaca-kaca rumah di dekatnya satu demi satu!

Rencarnasi menjadi gadis imut~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang