"Cuma orang bodoh yang tidak mau belajar dari kesalahan." - Ari Alfatih.
• • •
"Kalian kenapa sih?" tanya Aileen melerai mereka berdua. Karena emosi, Ari memilih pergi dari mereka berdua.
"Kamu gak apa - apa?" tanya Aileen pada Alif.
"Gak apa - apa."
"Kalian kenapa berantem sih? Gara - gara apa?"
"Udah ah, gak penting. Kita balik aja yuk kesana." ajak Alif.
"Beneran gak ada apa - apa?"
"Iya bener, yuk!"
Aileen mengangguk. Saat adzan ashar berkumandang, mereka pun bersiap - siap untuk pulang. Mereka membereskan bawaan masing - masing dan memasukkanya ke dalam mobil. Setelah selesai membantu teman - temannya, Aileen masuk ke mobil Ari. Ari yang sedang memainkan ponselnya, melirik ke arah Aileen.
"Udah?" tanya Ari. Aileen hanya mengangguk tanpa melihat ke Ari. Ari pun menjalankan mobilnya. Sepanjang perjalanan hanya ada suara musik dari radio. Aileen sedang sibuk dengan ponselnya dan sesekali tertawa, seperti sedang berkomunikasi dengan seseorang. Sedangkan Ari, hanya fokus pada jalanan dan sesekali bersenandung mengikuti lantunan musik.
Aileen meletakkan ponselnya. Ia melirik ke Ari yang tengah asik sendiri dengan lagu yang di dengarnya. Merasa tak dihiraukan, Aileen mematikan radionya.
"Kok dimatiin?"
Aileen tidak menjawab. Tak ada respon, Ari kembali menyalakan radionya. Ia mengira mungkin Aileen tak sengaja menekan tombol off-nya. Musik kembali berhenti.
"Gak peka banget ya jadi cowok, mending tadi aku nebeng sama Alif." ujar Aileen.
"Kenapa sih?"
"Aku kesel tau gak, aku tuh orang disini, ajak ngomong kek, apa kek."ujar Aileen.
"Lo yang dari tadi sibuk sama HP lo, gua gak sewot."
"Itu karena aku chatting sama Giselle, kamu duluan yang diemin aku dari tadi." ujar Aileen.
"Ge-er banget lo, lo kali yang diemin gua dan lebih belain si Alif itu." ujar Ari kesal.
"Siapa yang belain Alif? Aku aja gak tau apa masalah kalian."
"Dia yang di permasalahkan, dia yang gak tau."
"Emang aku salah apa?" tanya Aileen tak mengerti.
"Lo sadar gak pas di foto tadi?" tanya Ari.
"Foto apa? Foto yang mana?" tanya Aileen balik.
"Foto yang diambil terakhir kali." jawab Ari. Aileen mengecek foto - foto yang dikirimkan Giselle tadi. Ia mengamati satu demi satu foto - fotonya, dan benar saja ada yang mengganjal dari foto terakhir. Alif merangkul pinggang Aileen dengan erat. Tapi pada saat itu Aileen tak menyadarinya, karena mereka berfoto secara berhimpitan. Aileen yang sudah mengetahui maksud Ari, meliriknya sekilas.
"Udah?"
"Kok aku gak sadar ya?"
"Mending lo menjauh aja deh dari dia."
"Kenapa gitu?"
"Lo tuh naif apa beneran bego sih? Dulu lo juga pernah ngalamin kayak gini dan lo masih belom nyadar?" tanya Ari. Aileen terdiam.
"Belajarlah dari kesalahan, Leen. Lo bilang lo udah berubah, tapi ternyata lo masih terlalu naif buat ngahadapin cowok." ujar Ari.
"Terus aku harus gimana? Aku gak boleh berteman sama cowok gitu? Mau sampe kapan? Aku juga capek membatasi diri aku, dan Mama juga udah nyuruh aku buat nyari jodoh, yang bener aja dong!" ujar Aileen frustasi kemudian bersender.
"Kalo urusan jodoh tuh, urusan gampang." ujar Ari.
"Gampang buat kamu, kamu kan cowok." elak Aileen tak mau kalah.
"Jodoh tuh gak perlu di cari, dia bakalan datang sendiri atau pun udah jumpa sejak lama."
Aileen melirik Ari. "Apa iya?"
"Iya dong!" jawab Ari mengangguk.
"Lo jaga aja diri lo baik - baik, kalo urusan jodoh, biar Allah yang ngatur." lanjut Ari. Aileen terdiam. Apa iya jodoh datang dengan cara yang diucapkan Ari? Aileen sendiri juga tak yakin. Ia memang seseorang yang mudah untuk jatuh cinta. Sekalinya ada lelaki yang datang ke kehidupannya, Ia akan langsung nyaman dan tumbuhlah rasa suka.
"Biar gak pusing, mending lo nikah sama gua." ucap Ari agak ragu. Aileen melirik Ari.
"Emang kamu gak ada yang naksir?" tanya Aileen.
"Ada sih, banyak malah. Tapi, gua gak mau kalo gua sendiri gak suka, ntar gua malah cuma mainin perasaan anak orang lagi." ujar Ari.
Seakan hanya candaan, Aileen menanggapi ucapan Ari dengan santai. "Emang kamu suka sama aku?" tanya Aileen tanpa ekspresi. Ari menghela nafas.
"Kalo iya gimana?"
• • •
Tbc.
ASAP! Insya Allah ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah Bobrok! 2 (second generation) [END]
Teen FictionDisarankan membaca 'Muslimah Bobrok!' terlebih dahulu. . . . Ari dan Aileen tengah membincangkan suatu pendapat dari seseorang yang katanya: "Persahabatan antara cewek dan cowok gak akan bertahan lama, ujung - ujungnya pasti jadi cinta." Mereka se...