1 bulan kemudian
Jennie POV
Lisa masuk rumah sakit sejak seminggu lalu, dia drop. Aku dan Daxton bergantian ke rumah sakit, mommy dan daddynya sudah mengunjungi kami, 4 hari lalu dan mereka harus kembali karena pekerjaan dan akan ke sini lagi, 2 minggu yang akan datang. Ibuku akan ke sini minggu depan.
Jangan tanyakan bagaimana Livy, Leiv, dan Zwa. Mereka menangis setiap melihat kondisi Lisa.
Flashback on
Malam hari
Aku bersandar di headboard, Lisa tengkurap dan mengusap perutku. Dia tidak banyak bicara, hari ini. Aku merapikan poninya "Kamu lelah, hari ini?"
"Sedikit"
"Kenapa tidak banyak bicara?"
Dia tersenyum sambil mengusap perutku "Tidak apa-apa"
"Ada yang sakit?"
Dia menggeleng "Tidak ada, aku sudah sembuh"
Dia benar, dokter mengatakan 30% lagi dia akan sembuh. Usaha kami tidak sia-sia, aku melihat bagaimana Lisa berusaha keras untuk sembuh dan aku semakin optimis bahwa Lisa akan sembuh. Rumah kami di Paris sudah siap untuk ditempati. Rencana kami akan pindah adalah setelah 3 bulan aku melahirkan.
Pagi hari, aku bangun dan akan membangunkan Lisa karena sekarang sudah pukul 09.30.
"Li?"
Dia tidak meresponku
"Li? ini sudah siang" kataku dan menatapnya tetapi dia masih tidak merespon
Aku menggerakkan tubuhnya tetapi dia tidak bangun. Aku benar-benar sensitif dengan hal-hal seperti ini.
Aku tertawa "Aku tahu kamu bercanda, ini tidak lucu" kataku dan menarik tangannya. Tubuhnya dingin, seketika tubuhku gemetar. Wajahnya sedikit pucat tapi dia masih bernafas.
"Lisa, aku tahu kamu bercanda. Aku tidak bisa banyak bercanda karena perutku semakin besar, jadi jangan main-main" kataku sambil duduk di pinggir kasur
"Li?"
Aku memanggil bodyguard kami untuk menghubungi dokter dan kami segera ke rumah sakit. Anak-anak akan menyusul karena jika mereka ikut, pikiranku semakin tidak tenang karena melihat mereka menangis. Hanya Daxton yang bersamaku, saat ini. Di perjalanan, aku memegangi tangannya yang dingin dan mencium punggung tangannya.
"Apa kamu menyerah? kamu berjanji untuk mengajak kami trip, ini akan menyenangkan, kamu juga sudah merencanakan kegiatan apa saja yang akan kita lakukan di setiap negara yang akan kita kunjungi"
Daxton duduk di sebelah kanan Lisa, tepatnya Lisa berada diantara aku dan Daxton.
"Dad, aku tahu kamu kuat. Adikku sebentar lagi lahir, apa kamu tidak ingin melihatnya? kamu bilang ingin anak perempuan lagi dan Tuhan mengabulkan permintaanmu, kamu akan memiliki anak perempuan lagi, aku yakin dia akan seperti Livy, sangat posesif padamu. Jadi, bertahanlah" kata Daxton, aku tahu dia berusaha kerasa menahan air matanya
---------------
Dokter menyatakan Lisa koma. Peralatan medis terpasang di tubuhnya, aku benar-benar hilang arah, saat ini. Air mataku bahkan tidak menetes lagi, sejak dokter menanganinya. Aku menunggu di ruang tunggu bersama Daxton, dia memelukku dan menangis, tidak ada kata yang keluar dari mulutnya. Dia menyandarkan kepalanya di bahuku, aku mengusap pipinya.
"Daddymu akan baik-baik saja" kataku, mencoba optimis
"Bagaimana kamu bisa menjamin semua itu? dokter bahkan tidak memberi kepastian apapun. Dokter bilang dia akan sembuh sebentar lagi, tapi kenapa seperti ini? aku merasa ditipu"