"HAHAHAHA kocak banget, kita bahkan ga sampe garis finish," kata Halley dengan tawa khasnya.
"Yaa gimana mau ke garis finish? Kita aja ga tau itu roadbook buat apa."
"Iya iya salahku juga si karena ga tanya-tanya dulu ke panitia ataupun ke ahlinya, yaudah lah kamu mau ke mana, Rei?"
"Belum tau, kalo kamu?"
"Belum tau juga si, mau mancing ga?"
"Mancing di mana?"
"Di laut aja biar seru."
"Hmm kalo di laut kita harus naik kapal ya?"
"Iyaa, nanti kita sewa aja, di sana banyak yang sewa kapal, perahu, sama jetski gitu."
"Kayanya ga dulu deh, cape banget habis balapan tadi, mana jalannya ga rata," elak Rei.
"Ahh iya juga, yaudah kamu langsung ganti baju aja terus aku anter kamu pulang."
"Okee, tunggu sebentar ya."
halley membalas dengan anggukan kepala beberapa kali
Hari yang ditunggu-tunggu Rei pun datang, dia sudah mempersiapkan segala sesuatunya sesuai pesan Halley. Semuanya berjalan normal sampai pada saat Rally Dakar dimulai.
Mereka sama sekai tidak bisa membaca atau memahami roadbook yang diberikan panitia. Bukan karena isinya yang salah, akan tetapi karena keduanya tidak mempersiapkan hal tersebut.
Ketika mobil lain sudah berada jauh di depan, Rei dan Halley masih berada di sekitar garis start dan sibuk berdebat di dalam mobil. Mereka tidak tau lintasan mana yang harus mereka lalui karena medan yang ada di depan mereka bukan sebuah jalan lurus beraspal melainkan pegunungan gurun yang mengharuskan mereka offroad, mereka bahkan tidak tau di mana letak garis finishnya.
Keduanya berakhir dengan pasrah. Halley menjalankan mobilnya tanpa tujuan, sedangkan Rei menatap roadbook yang ada di hadapannya lekat-lekat.
Hening. Suasana hening mengisi mobil Halley dan Rei, keduanya hanya diam.
Tapi, tentu tidak berlangsung lama, selang beberapa menit keduanya tertawa bersamaan. Kali ini mobil mereka penuh dengan tawa terbahak-bahak Rei dan Halley yang menertawakan dirinya masing-masing.
Untung saja setelah beberapa menit berkendara, mereka bertemu dengan salah satu mobil panitia yang memang bertugas menyisir area sekitar untuk mengantisipasi jika ada peserta yang tersesat ataupun terjebak medan.
Dan benar saja, sekarang mereka sedang bersama dua orang peserta yang sudah tersesat sejak garis start. Panitia pun memandu jalan untuk Rei dan Halley kembali ke titik awal karena keduanya memutuskan untuk mengundurkan diri dari perlombaan.
Incoming Call : Zea
"Halo, Zea?"
"Iyaa, kenapa Ze?"
"Hmm, boleh, sekarang banget?"
"Iyaa bisa kok, berarti nanti kita ketemu di tempat makan atau gimana?"
"I see, nanti kabarin aja ya ketemuan di mana."
"Okee, see you."
Rei menutup panggilan Zea lalu bergegas kembali ke parkiran tempat Halley menunggu dirinya.
"Halley kayanya kamu ga perlu anter aku balik ke rumah deh, anter ke bengkel Hayes aja, beberapa waktu lalu aku sempet titip motor di sana."
"Eh serius? Kamu mau ada acara lagi ya?" tanya Halley memastikan.
"Iyaa nih, tiba-tiba Zea minta temenin makan bareng," jelas Rei.
"Okay, Hayes ya?"
"Iyaap."
Halley segera mengendarai mobilnya menuju bengkel yang disebutkan Rei.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinan dan Air
Teen FictionMemangnya apa yang lebih menakutkan dibanding melihatmu tenggelam