1 minggu sudah berlalu,tampak wajah berseri terukir di setiap sudut bibir siswa siswi SMA Kartini,mereka akhirnya bebas dari PAS yang cukup menguras otak,Nana juga sudah selesai dengan ulangan susulannya,dan saat ini mereka sedang berkumpul di lapangan basket melihat Rio sedang mengikuti lomba tersebut
"BANGGGGGG SEMANGATTTTTTT",teriak Nana histeris saat melihat beberapa kali Rio mencetak poin tim karena gerakannya yang lincah dan membuat bola tersebut berkali kali berhasil masuk ring
"Na gue lapar,kantin yokk"
"Iya Na,lagian acaranya udah mau selesai,dan udah pasti tim Kak Rio yang menang",tambah Cynthia
"Nanggung nih,kalian duluan aja ntar gue nyusul",Yaya dan Cynthia menggangguk setuju dan mulai berangsur pergi meninggalkan Nana yang masih setia menonton pertandingan Rio
Setelah beberapa menit barulah pertandingan berhasil,Nana berlari menghampiri Rio yang tengah menunjukan senyum sumringah ke arah juri dan teman teman lainnya
"Bangg,selamattt",senangnya dan langsung memeluk Rio
"Abang keringetan nihh",melepaskan pelukan barusan
"Ishh gak papa lah,eh ini minum buat Abang",menyerahkan sebotol minuman ke tangan Rio dan langsung cowok itu tegak sampai tak ada yang tersisa
"Makasih Na",senyumnya dan mengacak ngacak rambut sang Adik
"Kebiasaan,rambut dah rapi malah di berantakin",kesal Nana
"Nana tetep cantik kok",kini beralih mencubit pipi gemas itu
"Sakit tahu Bang",memegangi pipinya karena merasa panas setelah di cubit
"Eh Ri,ntar malam nongkrong yah",merangkul dari belakang
"Gue izin dulu sama Nenek,jadi gue gak bisa pastiin bisa atau gak nya"
"Siap deh,ntar kabarin kalau bisa"
"Btw si es mana?"
"Aciehhh nyariin",ledek Rio dan Langit
"Mau Nana tampol pake sepatu yah hishh"
"Si es noh",Nana mengikuti arah pandangan Langit,ya sekarang nampak seorang lelaki bertubuh tinggi sekitar 175cm dengan kulit putih tengah berjalan di antara kerumunan
"RAJAAAAAAA",sontak yang di panggil langsung menoleh ke arah sumber suara
"SINIIIII",tambah Rio
"Bahaya nihh bisa bisa gue jadi bahan ejekan",suara Nana memang pelan tapi pendengaran Rio dan Langit mendadak tajam
"Lo malu yah ketemu Raja?"
"Idihhh ngapain malu",lawannya tak mau kalah
"Yaudah kalau gitu ntar malam lo ikut kita nongkrong"
"Heh gak boleh,yakali gue bawa Nana"
"Gak papa lah Ri, Cynthia juga ikut gue kok"
Ya Cynthia adalah adik Langit,wajar saja jika Langit mengajak Nana karena di sana ada Cynthia sahabat Nana sendiri
"Gue serah Nana aja",pasrah Rio
"Gimana lo mau gak Na?"
"Gak bisa deh,gue mau nemenin Yaya soalnya",tolak Nana ramah,itu yang menjadi idaman kaum adam terhadap sosok Nana yang lembut,walaupun kadang Nana jahil tapi Nana tetaplah wanita yang kapan saja bisa menenangkan hati seseorang ketika mendengar penuturan nya yang ramah serta terkesan lembut itu,tidak menutup kemungkinan jika Raja Ariwijaya juga bisa menyukai gadis cantik dan lucu seperti Nandia Dwi Putri
KAMU SEDANG MEMBACA
Nandia
Teen Fiction"Gue mau nepatin janji" "Traktiran yang kemaren yah Kak?" "Hemm iya" "Tapi saya mau ngantar tas dulu ke kelas" "Barengan" "Oh ok deh" Nana berjalan mendahului Raja,kelas mereka memang satu lantai hanya saja beda ruangan karena Nana di kelas XI dan R...