~Kehidupan WakTu Rohis~
Bismillahirrahmanirrahim
Selamat membaca....
"Branden gimana? Udah ngabarin belum?" tanya Rizky pada Abi yang sedang menyantap makan siangnya."Bweleum nwih," jawab Abi dengan mulutnya yang masih penuh.
"Coba telfon deh,"
"Lo aja, gue lagi makan."
"Gak ada paketan gue, hehe." Rizky, dia itu 11 12 dengan Anji dan Dandi.
"Haishh, kebiasaan deh Lo. Ambil aja handphone gue di saku," Abi meluruskan kakinya agar memudahkan Rizky untuk mengambil handphonenya.
Rizky mencari kontak Branden, tetapi tak menemukannya.
"Bi, nomernya Branden yang mana? Kok gue cari gak ada,"
"Yang namanya 'BH Per', itu nomernya si Branden."
Dan benar saja. Saat ia mengetikkan nama, itu muncullah nomer Branden dengan profil salah satu karakter anime kesukaannya.
"Kok Lo nyimpennya pake nama beginian? BH Per tuh artinya apaan?"
"Branden Hisanovic, Perlengkapan."
"Oh, gue kirain BH Perempuan."
"Ngeres banget Lo!"
"Ya abisnya, ngapa gak pake nama 'Branden' gitu aja." Rizky menekan kata 'Branden'.
"Gue juga gak tau apa yang gue pikirin waktu itu sampe bisa nyimpen nomernya pake nama itu. Dan masih sampe sekarang, gara-gara gue males ganti."
"Tapi kalo--"
"Udah-udah, cepetan telpon, banyakan protes Lo!" potong Abi cepat karena acara makannya jadi terganggu.
"Iye-iye ini juga lagi mau mencet,"
Rizky menekan lambang telepon dan menempelkan hp milik Abi ke telinga kanannya.
Disisi lain ... Di waktu yang sama ...
Ponsel Branden bergetar tanda ada telfon masuk. Ia mengeluarkan ponselnya dari saku almetnya. Nama Abi terpampang jelas di layar itu.
Branden melihat sekitarnya yang masih sibuk memakamkan papa Qalesya. Ia berjalan sedikit menjauh dari sana.
Branden menggeser tombol hijau lalu menempelkan ponselnya ke telinga kiri.
"Halo, Bi?"
"Eh, halo, Nden." jawab sebuah suara dari sana yang tentu bukan suara Abi, membuat kening Branden berkerut.
"Gue Rizky, nelpon Lo pake hp-nya Abi." lanjut orang itu.
"Oh, ada apa Ky?"
"Gimana Qalesya, keluarganya baik-baik aja kan?" tanya Rizky sambil mengunyah sosis gulung.
"Papanya Qalesya meninggal,"
"Hah?! Innalilahi... Bentar-bentar!"
Rizky berlari mendekat ke Abi, kemudian langsung menempelkan ponsel itu ke telinga Abi.
Abi mengerutkan alisnya bingung, tapi Rizky malah menunjuk-nunjuk handphonenya dan menyuruhnya berbicara.
"Halo, Nden. Kenapa?"
"Loh, kok jadi Lo sih." bingung Branden sebentar, tapi setelah itu ia menjawab pertanyaan Abi.
"Itu, Papanya Qalesya meninggal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan WakTu Rohis
Teen FictionKisah tentang kehidupan seorang wakil ketua rohis dengan sifatnya yang luar biasa berbeda. Sebut saja, Sifa. Jangan tanya apa sebabnya, karena semua akan terkuak seiring berjalannya alur cerita. Sifa dan ketua rohisnya, Abimanyu Christal A. terikat...