10 - Benci Tapi Rindu

88 42 9
                                    

Hai, pembaca setia pcd. Balik lagi di kisah Andrian dan Bella. Penasaran di episode kali ini? Sebelum baca jangan lupa follow authornya ya, happy Reading.

"Bella," panggil Rendy dari arah kantin.

Bella melambaikan tangannya kepada Rendy yang baru saja memanggil namanya. Lalu pergi berjalan ke arah Rendy yang tengah duduk sembari menikmati segelas jus segar.

"Hei," sapa Bella sembari menepuk bahu Rendy yang tersenyum ke arahnya.

"Udah di kantin aja nih bos, belum sarapan emang?" tanya Bella.

"Udah sih tapi kepingin aja gitu ke kantin sambil nungguin Putri cantik yang ada dihadapan gue ini," jawab Rendy.

"Dih, pagi-pagi udah bucin lo," timpal Billa sembari menepis rambut hitamnya yang panjang.

"Emang kenyataan gitu," ucap Rendy jujur.

"Iya deh terserah lo aja," pasrah Bella

Rendy menyeringai sejenak, lalu meminum jus yang tersisa sedikit di gelasnya. Sedangkan Bella ia kini asyik memainkan handphonenya.

"Ke kelas yuk Bel, jus gue udah habis nih," ajak Rendy.

"Yaudah yuk," balas Bella menurut.
Setelah itu keduanya berjalan beriringan menuju kelas.

***

Bella dan Rendy kini sudah berada di kelas. Keduanya duduk di bangku Bella sembari menunggu jam pelajaran dimulai. Sementara itu mata Bella masih terfokus dengan handphone yang berada ditangannya sembari tadi. Rendy yang merasa dirinya diasingkan mencoba untuk membuat temannya itu tersadar.

"Bel, lo kok dari tadi main hp Mulu sih," kesal Rendy.

"Eh sorry, ini mamah gue tadi ngechat," ucap Bella sembari mengembalikan handphonenya ke tasnya. Kemudian terlihat semua anak masuk berdesakan, layaknya sedang dikejar oleh seorang monster ganas.

"Dosen udah dateng," teriak salah satu anak membuat Rendy segera berpindah ke bangku miliknya sendiri. Namun, Bella tercengang ketika melihat seseorang yang memasuki kelasnya.

"Pak Budi," batin Bella dengan mulut sedikit terbuka dan mata terbelalak lebar.

"Pagi semuanya," sapa pak Budi.

"Pagi pak,"

"Hari ini pak Andrian tidak hadir, jadi bapa yang menggantikan beliau," ucap Pak Budi menjelaskan.

"What si dosen galak tumben banget Alfa," batin Bella yang masih belum mempercayai hal itu.

"Ya sudah kalau begitu kita mulai ya materinya," ucap Pak Budi.

Sepanjang jam pelajaran, Bella sama sekali tidak memperhatikan apa yang sedang pak Budi jelaskan didepan kelas. Pikirannya terfokus dengan dosen galak yang selama ini menjadi musuh besarnya.

"Ngga biasanya dosen galak absen," lirih Bella. Tanpa ia sadari pulpen yang ia pegang sembari tadi bergerak tak beraturan arah di atas bukunya.

"Bella," teriak pak Budi cukup keras hingga membuat Bella terkejut bukan main.

"Eh iya pak," teriak Bella dengan mata membulat lebar.

Kini pak Budi berjalan menghampiri Bella. Jantung Bella berpacu sangat cepat saat pak Budi sudah berada dihadapannya.

"Ini apa Bella?" tanya pak Budi dengan tatapan marah.

"Hah?"

Bella mendongakkan wajahnya ke arah yang ditunjukan oleh pak Budi. Bella terkejut melihat tulisan yang tertulis dibukunya. Ia menelan ludahnya berkali-kali dengan tatapan mata membulat menatap tulisan yang tergores dibukunya. Dosen galak!!!Itulah tulisan yang tertulis begitu jelas dibuku miliknya.

Pengejar Cinta Dosen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang