Suaranya macam kokok ayam milik Pak Mamat, nyaring, sampai membuat kau terbangun.
Ibu berbau balsem. Koyok tertempel dimana-mana. Usianya sudah tidak muda. Nini nini kalau kata Bang Malik, penjual Tahu Sumedang yang asli Kali Anyar, Jakarta Barat.
Beda cerita sama bibi depan rumah yang sudah macam kalong. Pagi tidur malam bangun, kadang. Namun di sekitar situ, Bi Rani yang paling kaya. Sebetulnya belum pantas juga dipanggil bibi, umurnya baru dua puluh lima, bulan depan.
Flanna bangun. Ibu sudah pergi kerja. Ada nasi goreng sisa kemarin, digoreng lagi sampe garing, tapi rasanya masih enak. Penting belum basi.
Kalau pagi Flanna pergi sekolah, pulangnya bantu Pak Slamet jualan angkringan sampe jam sepuluh. Sampai rumah kadang bawa sisa nasi kucing atau ceker. Lumayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAMBOZEN [√√]
Short StorySedari kecil Flanna melihat banyak warna merah. Warna merah di muka ibunya yang berubah menjadi ungu. Warna gincu menor ibunya yang selalu terpulas rapi. Lalu, juga warna merah dari rok merah ngejreng yang dipakai bibi tetangga untuk menggaet tikus...