5

535 65 29
                                    

"Terima kasih untuk hari yang luar biasa ini, Taehyungie."

"Apa kau senang?"

Jisoo mengangguk cepat. "Tentu, aku sangat senang hari ini. Aku mencintaimu, Taehyungie."

"Aku juga sangat mencintaimu, Jisooyaa."

_________________________

Jika hari kemarin mereka khususkan untuk bersenang-senang, maka hari ini akan berbanding terbalik. Taehyung dan Jisoo akan kembali melakukan kesibukan masing-masing. Taehyung akan kembali bekerja setelah beberapa hari mengambil cuti sedangkan Jisoo akan tetap setia berada di rumah mengerjakan pekerjaan rumah tangganya.

Kini Jisoo tengah merapikan dasi suaminya yang akan segera pergi bekerja.

"Oke, sudah rapi."

Chu~

"Aku pergi dulu. Jaga dirimu dan bayi kita dan jika ada apa-apa segera hubungi aku." Pamit Taehyung setelah mengecup singkat kening sang istri.

"Tentu. Jangan khawatir, Tae." Jisoo tersenyum kemudian mengantarkan suaminya hingga pintu keluar. Huh! awalan yang manis, bukan?

Dengan mengendarai sepeda motor, perlahan tubuh Taehyung mulai tak terlihat dari tempat dimana Jisoo berada.

Sekarang giliran Jisoo yang akan melakukan rutinitas paginya. Ia mulai menyapu bersih debu-debu yang ada lantai lalu di akhiri dengan mengepelnya. Tak lupa merapikan setiap pajangan yang berada di atas nakas maupun yang tertempel dinding dan terakhir menyirami tanaman bunga yang merupakan bagian favoritenya untuk dikerjakan.

Jisoo cukup beruntung di saat kehamilannya ini, ia tidak dipersulit dengan kondisi mual yang biasa dialami oleh para ibu hamil pada umumnya, jadi dirinya bisa dengan leluasa mengerjakan pekerjaan rumahnya dengan garis besar tetap memperhatikan waktu istirahatnya. Yah, paling hanya nafsu makannya saja yang bertambah, dirinya sangat suka mencamil (nyemil) belakangan ini.

Seperti sekarang ini, setelah menyelesaikan pekerjaan rumahnya ia langsung menuju lemari es untuk mendapatkan snacknya. Sangat seru rasanya jika bersantai diiringi dengan mencamil makanan ringan, katanya.

Namun ketika membuka lemari esnya, nihil yang didapatkan. Persediaan camilannya ternyata sudah habis. Poor Jisoo.

"Eoh, mau tak mau aku harus ke minimarket. Sabar yah, sayang." monolog Jisoo mencoba berinteraksi dengan bayi di dalam perutnya.

***

Beralih pada Taehyung yang baru saja menginjakkan kaki di tempat kerjanya. Taehyung bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan tekstil milik pria yang sekarang ini berstatus sebagai sahabatnya. Yah, pria itu adalah Eunwoo. Untunglah Taehyung memiliki keterampilan dalam urusan jahit menjahit, jadi dirinya tanpa ba bi bu langsung menerima tawaran Eunwoo pada waktu itu.


Taehyung kini sedang menyapa balik dan berterima kasih kepada para karyawan yang menyapanya serta memberi ucapan selamat atas pernikahannya. Sedikit fakta, ditempat bekerjanya ini cukup banyak karyawan wanita yang pernah mencoba mendekati Taehyung karena paras tampan yang dimilikinya, tapi itu dulu sebelum Taehyung akhirnya menikah dengan Jisoo.

Setelah acara memberi selamat selesai, dengan cepat para karyawan memakai seragam kerja mereka masing-masing dan kemudian memulai pekerjaan, tak terkecuali juga dengan Taehyung.

"Tae?" Taehyung yang sedang bekerja lantas menoleh ke arah suara yang memanggil namanya.

"Ah, pak Eunwoo. Apa ada sesuatu? Ternyata itu Eunwoo yang datang menghampiri Taehyung.

"Ada hal penting yang ingin aku katakan, tapi sebaiknya kita bicarakan ini di ruanganku saja, bagaimana?"

"Baik, Pak. Aku akan mengemasi alat-alat ini terlebih dahulu." balas Taehyung final.

Taehyung kemudian mengikuti Eunwoo menuju ruang kerjanya.

Jika kalian bertanya mengapa Taehyung memanggil Eunwoo dengan sebutan Pak, itu karena Eunwoo adalah atasannya. Taehyung harus tetap bersikap selaras sama seperti karyawan lainnya, walaupun Eunwoo sudah beberapa kali memperingati jika Taehyung tidak perlu memanggilnya dengan panggilan itu.

"Silahkan duduk, Tae." tawar Eunwoo.

"Hal penting apa yang ingin bapak katakan?" Sebenarnya saat ini Taehyung sedang cemas, ia khawatir jika dirinya telah membuat kesalahan lalu akan dipecat. Ayolah Taehyung, pikiranmu terlalu berlebihan.

"Jadi begini Tae, saudariku baru saja mendapat musibah beberapa hari yang lalu, ia dilecehkan oleh sopirnya." Eunwoo menggantung ucapannya.

Taehyung mengernyit, tentu saja ia turut prihatin dengan kejadian yang menimpa saudara perempuan Eunwoo itu, tapi apa hubungannya dengan dirinya?

"Haha, maaf. Kau pasti bingung, Tae. Baiklah, jadi intinya karena kejadian itulah adikku kehilangan sopirnya dan ia masih trauma untuk mempekerjakan sopir baru. Aku berfikir untuk menawarkanmu menjadi sopir pribadi adikku tapi tenang, gajimu akan naik lima kali lipat dari yang sekarang." jelas Eunwoo.

"Eum. Maaf, pak. Mungkin kau bisa mencari orang lain untuk tawaran pekerjaan ini, sejujurnya aku sudah nyaman dengan pekerjaanku yang sekarang." Mendengar penolakan Taehyung, Eunwoo menimang-nimang pikirannya.

"Ah, jangan menolak dulu. Bagaimana jika aku memberimu waktu dua hari untuk mengambil keputusan?" Taehyung berfikir sejenak lalu mengiyakan perkataan atasannya itu. Sepertinya tak masalah, namun ia akan membicarakan hal ini kepada istrinya terlebih dahulu. Bagaimanapun keputusan bersama jauh lebih baik.







Kembali pada Jisoo yang tengah asik memilih makanan ringan apa saja yang akan ia beli. Jisoo menggeser trolinya beriringan dengan susunan rak makanan yang dipilihnya hingga tak sengaja menabrak troli milik orang lain yang berada di sampingnya.

"Jisoo?"


TBC
6 November 2021

SAMAR | VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang