17

43 7 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Readers, author balik lagi nih mumpung lagi ada ide 🥰🥰🥰. Semoga kalian tetap stay stune ya buat melanjutkan ceritanya. Oh iya jangan lupa untuk selalu support author like, comment dan follow author 🥰. Gimana masih penasaran gak nih, yuk ikuti cerita nya so enjoy it 🥰😘






























Happy Reading Guys

Alison dan Prilly tersadar dari pandangannya, dengan segera Alison melepaskan pelukannya dan membantu Prilly bangkit. Prilly tersenyum ke arah Alison sedangkan dengan Alison juga ikut tersenyum sambil menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal alias salah tingkah. Kemudian tak lama lagi Alison membawa Prilly ke tempat parkir dan mengajaknya ke suatu tempat untuk dengan menaiki mobilnya, sampai di tempat parkir Alison pun membuka pintu mobil dan mempersilahkan Prilly untuk naik mobil tersebut sedangkan dengan Prilly mengikuti arahan Alison sambil berterimakasih, lalu Alison pun langsung masuk ke dalam mobil tersebut. Dia pun memakai sabuk pengaman, lalu ketika Prilly hendak memakai sabuk pengaman, dengan cepat Alison pun memakaikan sabuk pengaman ke tubuh Prilly, jarak diantara mereka terlalu dekat sehingga mereka bisa saling memandang satu sama lain serta merasakan hembusan nafas Alison dan detak jantungnya.

"Terimakasih, maaf telah merepotkan mu"

"Tidak sama sekali nona"

Alison pun mulai menyalakan mobilnya dan membawanya keluar dari tempat parkiran, sedangkan Prilly tiba-tiba pikirannya menjadi gelisah dia merasakan detak jantungnya yang mulai tidak normal, dia menyetuh dadanya dan merasa detak jantungnya berdebar kencang serta ingatannya membawa ke masa lalu, dimana dia teringat semua tentang Ali. Prilly begitu merindukan Ali, bahkan sampai detik ini pun Prilly tak bisa melupakan Ali cinta pertamanya. Dirinya melamun, tak terasa air matanya mengalir menjatuhi pipinya, dengan sigap Alison mengelap air mata Prilly dengan sapu tangannya meski sedang mengemudi dan Prilly pun tersadar dari lamunannya dan mengambil sapu tangan milik Alison.

"Kamu gak papa?"

"Ah! E...enggak! Aku enggak papa kok, cuman kelilipan"

"Kenapa sih wanita pandai sekali berbohong untuk menutupi luka yang dia rasakan? Jujur saja Prilly, aku tahu kamu pasti sedang sedih entah karena ada masalah atau sedang merindukan seseorang?"

"Hahaha kamu tuh kaya paranormal aja deh Alison! Aku gak papa"

"Enggak papa berarti ada apa-apa, baiklah kalau kamu gak mau cerita. Aku gak bisa maksa kamu, kayanya aku harus bawa kamu ke suatu tempat yang sesuai dengan mood kamu"

"Kamu mau bawa aku kemana?"

"Nanti kamu juga tau"

Drrrt

Drrrt

Drrrt

Drrrt

Drrrt

Handphone Prilly berdering, namun Prilly sama sekali tak mengangkat panggilan itu.

"Hp mu berbunyi loh kenapa gak diangkat?"

"Oh ya? Kok aku gak nyadar ya kalo hp ku terus berdering?"

"Yaiyalah gak nyadar dari tadi kamu galau terus sih, orang yang di galauin kamu telpon tuh akhirnya"

"Siapa? Pacar aku?"

"Ya mana aku tau Prilly"ucap Alison dengan gemas sambil mencubit pipi Prilly

Prilly meringis kesakitan, dia pun meninju lengan Alison sedangkan Alison tertawa kecil. Prilly pun mengelus pipinya sambil mengerucut bibirnya dengan sebal. Hpnya pun tak berdering lagi, namun terdengar suara notifikasi dari hpnya Prilly, Prilly pun menangkap sesuatu yang menarik sebuah miniatur Al-Qur'an yang digantungi dekat daerah kaca spion mobil milik Alison, dia tak menyangka bahwa Alison beragama Islam. Prilly pun terkejut sedangkan Alison tersenyum sambil tertawa kecil melihat sikap Prilly.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jejak Sang Hantu Misterius 2 (New)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang