59. Bunda or Mama

27.8K 3K 95
                                    

Ada yang masih bangun?

Vote dan komen gaiss....

Happy Reading!💙



👼👼👼

"Bunda haus," adu Ken menatap Asya lesu.

Asya dengan sigap memberi minum pada Ken yang tak lepas dari penglihatan Mela.
Ia berdecih membuang pandangannya ke samping.

"Gak kerasa ya anak kita udah cukup pintar," gumam Mela yang dapat di dengar oleh Rey.

Rey berdecih dalam hati, 'gak kerasa? Ya jelas. Lo aja gak pernah ngasuh.'

"Lebih tepatnya anakku," ralat Rey dengan suara lirih penuh penekanan.

Mela mengangguk sambil terkekeh. "Hmmm... Kenzo ya namanya? Bagus."

"Kapan kamu mau kenalin aku sama Ken. Kalau aku ibu kandungnya?" lanjut Mela menatap Rey dengan satu alis terangkat.

"Dikenalin sekarang pun Ken gak akan ngerti, Kak." Bukan Rey yang menjawab melainkan Asya. Ken sudah kembali fokus dengan tontonannya.

Rey dan Mela kompak menatap Asya yang memasang ekspresi tenang. Meskipun Rey tau saat ini Asya tengah menahan rasa kesal.

"Tapi seenggaknya saya mau Ken panggil saya dengan sebutan Mama."

"Mela," tegur Rey karena nada bicara Mela sudah berubah.

"Kenapa?" Mela menatap Rey jengkel. "Apa ucapan aku salah? Aku ibunya, Mas!"

Rey menghela nafas lelah. "Mel, ucapan kamu gak salah dan ucapan Via juga gak salah. Kamu bisa sabar?!"

"Bahkan Ken aja gak perduli dengan kehadiran Kakak," sindir Asya meminum minumannya.

Mela menatap Asya nyalang, emosinya mulai terpancing tapi sebisa mungkin ia tahan. Tidak mungkin ia meletupkan marahnya di depan Rey dan Ken. Sama saja ja menjatuhkan harga diri.

Asya berdehem, menunduk menatap Ken yang tengah fokus. "Ken, udahan dulu yuk nontonnya. Ini ada yang mau kenalan loh," ucap Asya merayu Ken.

Tak ada penolakan dari Ken ia langsung memberikan ponsel Asya dan mendongak menatap siapa yang Asya maksud. Mela, tersenyum menatap Ken.

"Hai, Sayang!" sapa Mela mengusap lembut pipi gembul Ken.

"Hai, aunty," balas Ken membuat senyum di bibir Mela berkurang.

Rey dan Asya saling melempar tatap. Asya mengendikkan bahu tak acuh.

"Ken, ini bukan aunty. Ini Mama Mela," tutur Rey menjelaskan. Ken tampak diam, ia menatap bergantian Mela dan Rey.

"Mama Mela sama kayak Bunda, ibunya Ken. Ken ngertikan?" terang Rey dengan lembut.

Mela kembali memasang senyum lebar. "Ken sekarang panggil Mama, bukan aunty. Bisa kan, Sayang?" timpal Mela. Ken hanya menjawab dengan anggukan. ia tak paham ucapan Rey. Yang ia tau hanya ia harus memanggil perempuan yang berada di depannya ini dengan panggilan 'Mama'.

"Oh iya, Ken suka coklat gak? Mama punya coklat, loh." Mela mengeluarkan sebatang coklat dari dalam tasnya. Ia menyodorkannya pada Ken, namun Ken menggeleng kuat.

"Ken gak boleh mam cokat sama Bunda. Nanti tihinya bolong, luh," tolaknya.

Mela mengusap pucuk kepala Ken, namun matanya melirik Asya yang saat ini juga tengah menatapnya dengan senyum yang menurut Mela sangat menyebalkan.

Me, You, and Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang