19#Pandangan Naisa

3K 199 9
                                    

Happy Reading🦖

Jangan lupa vote dan komen✨

—o0o—

"Apa rencanamu kali ini?" tanya seorang laki-laki kepada perempuan didepannya

Ditangan kanannya terdapat gelas kaca berisi wine, minuman favoritnya

"Yang pastinya, buat dia merasakan balasan yang setimpal," balas perempuan itu

Kakinya ia silangkan, membuat kaki jenjangnya terekspos karena hanya memakai dress diatas paha

"Bukankah begitu, baby?" perempuan itu menaikkan sebelah alisnya

"Lagipula ada hal yang menarik dari mereka," senyuman misterius terpantri dibibir sexy-nya

Wajah laki-laki itu mengeras, terdengar suara gemeletuk darinya

Prangg

Gelas ditangannya terlempar kearah dinding dibelakang perempuan itu

"Persetan dengan lelaki kaparat itu! Fokus dengan tujuan kita, bit*h!" umpat laki-laki itu

"Tenanglah, Aku memiliki rencana yang sangat bagus,"

"Gadis itu cukup menarik bukan?"

Setelah mengerti maksud dari ucapan perempuan liar didepannya, dia mengumpat, "Shit! dasar gadis gila!"

"Pastikan rencanamu itu berjalan lancar, tidak seperti dulu," sinis laki-laki itu lalu berjalan keluar ruangan meninggalkan perempuan itu

"Kita lihat saja nanti," gumamnya

—o0o—

"Bangun Alfa," Naisa menepuk pipi Alfarez

"5 menit lagi," Alfarez semakin mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di dada Naisa

"No! bangun atau Aku tinggal?!" ancam Naisa

Alfarez tidak menjawab, dengan enteng kaki kanannya menindih kedua kaki Naisa

"Alfa berat ih!" Naisa mencoba menyingkirkan kaki Alfarez, tetapi dengan sengaja Alfarez mengunci tubuhnya

"Udah tau punya badan besar, pake nindih segala! bangun astaghfirullah!" Naisa memukul-mukul tubuh Alfarez

"Badan Kamu yang kekecilan, Yang," balasnya enteng

"Tau lah! Aku marah pokoknya!" ujar Naisa

"Marah kok bilang-bilang," sahut Alfarez

"Ya kalo Aku diem Kamu ngga akan tau, 'kan Kamu ngga peka!" Alfarez terkekeh melihat raut kesal istrinya

"Jam berapa sih ini?" tanya Alfarez, kepalanya kembali dia sembunyikan dileher mulus istrinya

"Setengah tujuh,"

"Masih pagi Sayang, mau ngapain sih jam segini? urusan rumah 'kan ada Bibi,"

Alfarez berucap dengan pelan, menahan matanya untuk tetap terjaga

"Ya 'kan bantu-bantu, sarapan, atau gimana gitu,"

"Hari ini temenin Aku tidur dulu yah, Aku capek abis kerja," Alfarez mendongak sedikit menatap Naisa

"Uuh kasian, tapi nanti jadi ke Cafe?" tanya Naisa

Tangannya bergerak mengelus rambut hitam Alfarez dengan lembut, sesekali memijat pelipisnya pelan

ALFANAI [𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang