3. Dijodohin?

507 108 61
                                    

TYPO BETEBARAN

[Jangan lupa tekan tombol bintang]

( ◜‿◝ )♡

***

Jam yang berada didinding terus berputar sampai matahari pun ikut tenggelam. Kini siang yang panas berubah menjadi malam yang indah dengan bintang bertebaran dilangit ditemani oleh bulan yang bersinar terang.

Seorang gadis yang duduk dibangku meja belajarnya terus berusaha mengerjakan tugas yang akan dikumpulkan besok.

"Huftt.. susah banget sih," eluhnya sambil memijat pelipisnya. Pusing yang ia rasakan saat mengerjakan soal mata pelajaran kimia ini.

Ceklek

Seseorang membuka pintu kamarnya. "Mal, eh kak ikut gue yok." Ajak Rafa lalu berjalan kearah Mala.

"Lo gak liat? Tugas gue belum kelar ishh," ujarnya sambil memonyongkan bibirnya kedepan.

"Uluh-uluh kacian banget sii," jawab dengan nada mengejek.

"Dah lah cape," gadis itu lalu menutup bukunya dan membereskannya.

"Kata mama sama papa tadi, kita malam ini makan diluar."

"Yesss." Gadis itu bersorak gembira.

"Yaudah ayok, lama lo."

Dan akhirnya mereka keluar dari ruangan tersebut menuju ruang keluarga menghampiri kedua orang tuanya.

Mereka menuruni anak tangga satu persatu secara bersama-sama.

Tumben gak gelud😇.

Terlihat pasangan suami istri yang sedang duduk disofa ruang keluarga sambil menonton acara televisi.

Wanita paruh baya itu tersadar kedatangan kedua anak kesayangannya itu.
"Kalian lama banget," celetuk sang mama.

"Kakak nih lama," jawab Rafa sambil melirik kakaknya yang menatapnya sinis.

"Dih. Kok gue sih!" Ujar Mala sambil menggeplak lengan adik laknatnya itu.

"Ya terus siapa? Kan emang lo lelet kek siput!"

"Ter. Se. Rah!" Ujar gadis ber Hoodie hitam itu penuh penekanan.

"Dih."

"APA?"

"Biasa aja dong, ngegas amat mbak nya."

"Pa, mama masak aja ya. Kita ga usah makan diluar," sahut Vanya menahan kesal dan menatap kedua anaknya dengan tajam.

Tanpa aba-aba pria paruh baya yang terduduk disofa itu, menggandeng Vanya lalu meninggalkan dua remaja yang sedang beradu mata serta rahang dagu yang digoyang-goyangkan.

Akhirnya Mala lebih dulu mengakhirinya dan berlari menyusul orang tuanya, begitupun dengan Rafa.

"Papa kira kalian gak ikut," ujar Abi saat melihat kedua anaknya naik kedalam kendaraan beroda empat itu.

"Ikut dong," sahut Mala dengan gembira. Dan mobil itu berjalan meninggalkan pekarangan rumah.

"Ma, minjem hp dong," pinta gadis berambut panjang itu sambil menyodorkan kedua telapak tangannya.

Married With CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang