2

56.7K 5.2K 96
                                    

Anya pulang dengan keadaan lesu tak terkira, sekolah benar-benar musuh terbaiknya. Dan yang paling penting adalah saat ini dia bukanlah Jihan, melainkan Anya karakter novel yang merupakan seorang antagonis.

"Kalo diinget-inget lagi Anya ini termasuk orang kaya kan? Lihat aja noh rumahnya megah bet kek taman bermain anjir!!" Katanya.

Masa bodo dengan pimikirannya Anya pun masuk ke dalam rumah "ANYBODY HOME?!! ANYA PULANG GAK BAWA UANG!!!"

Teriaknya kencang tapi tak ada yang menyahut sama sekali "Dah lah, pen tidur gue!" Bergenti sejenak di depan tangga "Kamar Anya di mana ya?" Mencoba mengingat dimana keberadaan kamarnya.

"Dah pulang lo?"

Suara dari belakang memgagetkan Anya hang langsung berbalik "Anjir kaget gue, monyet!!" Umpatnya.

Dian terkejut, "sejak kapan mulut lo jadi kasar gini?" Serunya sambil mendekat.

"Ck! Berisik elah, capek gue pen tidur. Eh lo tau gak dimana kamar Anya— maksud gue kamar gue. Hah, tau gak?"

Tak ada jawaban membuat Anya memukul kepala Dian kencang "Sakit bego!! Kok lo kasar sih?"

Anya memutar matanya malas "Buruan babi gue pengen tidooor."

"Kamar lo tuh yang pintu dikasih gantungan kelinci." tunjuk Dian yang masih kesal karena di pukul.

"Oke thanks ya bro" Anya mulai naik ke atas kenuju kamarnya namun sebelum itu dia tersenyum ke arah Dian sebagai ucapan terimakasih.

"Dia kenapa?" Heran Dian.

_____

Anya keluar dari kamar mandi setelah selesai mandi, langsung duduk di meja belajar mengambil buku dan pulpen. Tangannya bergerak menulis di sana... "Cowok tadi namanya Dian, kakak Anya."

Jika diingat Anya punya dua kakak kembar Dian Assean Vien dan Dean Davis Vienn duo kembar yang hanya beda 1 tahun dari Anya. Mereka itu tokoh pendukung yang juga merupakan teman Nova, keduanya kerap bersikap acuh pada Anya karena sifatnya yang sangat pendiam dan terkesan tertutup pada keluarga ditambah Anya yang selalu membuat masalah yang mengharuskannya keluar masuk ruang konseling.

"Jadi Anya berat juga ya..."

Lalu ada Jerry dan Amy, orang tua dari Anya dan si kembar.

"Terus siapa lagi ya," mengingat karakter-karakter yang ada dalam novel "aahh~ Xean!! Bocah gendeng tadi, kalo gak salah dia second male lead nya kan? Dia juga suka sama Alice tapi milih mundur. Kasian jadi sad boy."

Tangannya kembali mencatat "Di sekolah hal yang harus gue hindari ialah, Nova sama Alice. Pokoknya jangan berhubungan sama mereka!! Jangan juga deket sama Xean, pokoknya gue gak bakal deketin mereka."

"Saat gue masuk ke dalam novel berarti secara garis besar gue udah merubah alurnya dengan gak nampar Alice tadi... kalo dipikir lagi Alice ini bukan cewek lemah yang selalu nangis dan ngadu. Alice ini lebih ke jenis cewek manipulatif yang diam-diam punya rencana licik!"

Anya diam sejenak "Jadi, rencana gue adalah ngehindarin semua karakter utama!! Bodo amat lah sama jalan cerita, nyatanya Alice sama Nova bakal bersama inih. Gue cuman cukup jadi penonton!" Ya itu rencana Anya mulai kedepannya. Pokoknya menghindar adalah jalan ninja Anya.

____

Makan malam tiba, Anya terlihat menikmati makannya. Tak peduli ada 4 pasang mata melihatnya dengan tatapan aneh "Bun, mau nambah lagi dong!"

Amy mengangguk kaku, mendekatkan tempat nasi ke arah Anya. "Ayamnya mau lagi?"

Anya mendongkak "Boleh nih?" Melirik Jerry dan kakak kembarnya.

Tak ada yang menyahut "Makan aja, gak papa kok." Kata Amy.

"Oke!!"

Kembali makan dan memenuhi mulutnya. Tak butuh waktu lama akhirnya Anya selesai makan dan pergi membawa piringnya ke arah tempat cuci piring, tak lupa mencuci bekas makannya. Semua itu disaksikan oleh seluruh anggota keluarganya.

"Aneh lo? Kesambet apaan lo berubah gini?!"

Anya menoleh, menatap Dean jengah "Kesambet setan pohon bambu!!" Jawab asal Anya.

Dean yang kesal menarik kasar lengan Anya "Lo buat masalah lagi kan di sekolah? Gue juga denger lo mau nampar Alice!"

"Terus? Lo mau marahin gue, iya? Lo juga denger kan kalo gue cuman mau nampar Alice, belum nampar Alice." Anya menyentak tangannya, tatapannya tajam mengarah pada Dean. "Gue tau lo gak suka gue selalu buat masalah di sekolah. Jadi mulai besok lo tenang aja, gue, adek yang gak pernah lo anggap gak akan pernah buat masalah lagi!!" Tekannya sebelum melenggang pergi.

Dian yang melihat keterkejutan kakak kembarnya yang sama sepetinya tadi menepuk pundak Dean pelan "See, apa yang gue bilang. Dia aneh, dan yang paling penting dia jadi berani bales omongan kita!" Ujar Dian.

Jika biasanya Anya hanya akan menunduk dan menangis saat dimarahi si kembar kali ini Anya melawan.

"Kita liat aja, apa omongannya itu benar atau cuman omong kosong belaka"

________
Tbc
--------

Holla!!

Ekhem... sebenernya agak ragu mau publish cerita ini apalagi tentang transmigrasi yang emang udah banyak banget, takutnya bosen karena udah terlalu umum.

Hahaha gak tau juga tiba-tiba ide dateng aja gitu, apalagi lagi stuck di cerita sebelah. Akhir-akhir ini emang lagi tertarik banget sama novel/komik genre reinkarnasi or transmigrasi.

Enjoy:)

Stupid Character's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang