"GEA!"
Gea berbalik badan, matanya menyipit melihat Brita yang berlari ke arahnya.
"Punya lo, 'kan?" tanya Brita sambil menjulurkan sepasang seragam milik Gea.
Mata Gea kini membulat. "Kok, di lo?"
"Nemu di tempat sampah, toilet lantai 3."
"Jauh banget," gumam Gea.
"Hai, Ge."
"Oh, Kak Andra."
"Itu bajunya udah ketemu?"
Gea mengangguk. "Ditemuin Brita."
Tiba-tiba Brita menunjuk seseorang sambil menepuk lengan Gea. "Itu, Ge, terakhir pas gue masuk toilet, ada anak itu. Setau gue 'kan, dia bukan anak kelas 12 gak sih?"
Tanpa berkata apa-apa, Gea langsung menghampiri seorang siswi yang sedang berdiri di pinggir lapangan.
Saat sampai di depannya, Gea berdeham yang hanya dibalas lirikan oleh orang itu.
"Mau nanya dong."
"Kenapa?"
Gea mengangkat seragam yang dipegangnya setinggi dada. "Lo buang seragam gue?"
"Kok dateng-dateng langsung nuduh?"
Gea menggeleng kecil. "Gue nanya aja. Bukan lo yang ambil seragam gue?"
Tidak ada jawaban selama beberapa menit, membuat Gea merasa tambah yakin bahwa perempuan di depannya lah yang telah membuang seragamnya.
Mata Gea melirik name tag yang terpasang di seragam perempuan itu.
"Saras?"
"Apaan, sih, bukan gue!"
Saat gadis yang bernama Saras itu hendak pergi, dengan sigap Brita mencekal lengannya.
"Terus ngapain pas pelajaran ke dua, lo di toilet lantai 3? Di lantai 1 'kan juga ada toilet, emangnya rusak?"
"Emang anak kelas 10 gak boleh ke daerahnya anak kelas 12?" jawabnya.
Brita menaikkan alisnya. "Gue biasa aja sih kalo timingnya pas di jam istirahat atau waktu pulang kayak gini. Tapi 'kan ini tadi masih masuk jam belajar, rajin banget lo mau kencing atau boker aja segala nyari yang jauh, kalau gue sih mana tahan ya, Sis."
"Tuduhan gue cuma dua sih. Lo mau bolos belajar di kelas atau... emang bener lo yang ngambil seragam Gea pas dia lagi olahraga?" lanjutnya.
Wajah Saras memerah, matanya mulai melirik ke mana-mana.
"Jawab! Apa mau gue laporin ke guru?" gertak Gea.
"Brita, lama banget. Ayo cepetan ke rumah Cindy, biar cepet sele— "
"Nah, ini Brit, waktu terakhir kita ke Club, lo pulang sama cewek ini."
Wajah Saras tambah pias saat dua orang teman Brita datang, dan salah satunya mengenali dirinya.
"Lo yang bener, Ta?"
Teman Brita, yang kerap disapa Dita itu mengangguk yakin.
Brita tersenyum miring. "Well, masalahnya kayaknya tambah panjang, nih."
Gea melirik Andra yang masih berdiri diam di sampingnya.
"Kak, mending lo pulang aja deh."
Alis Andra terangkat. "Kenapa gue harus pulang?"
"Karena ini bukan masalah lo."
"Iya, tapi ini masalah lo." jawab Andra.
"Ya makanya lo pulang, ini gak ada sangkut pautnya sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
GEANDRA
Teen FictionIni tentang Gea dan Andra. Gea adik kelasnya Andra, sementara Andra kakak kelasnya Gea. Andralie Zafran, si kakak kelas tengil yang menyukai Sargea Wulandari. Punya setumpukan sepatu milik Gea, yang sayangnya hanya sebelah. Gea suka yang berbau Kor...