TDL - CHAPTER 18

23 8 5
                                    

-

-

-

-

-

-

-***-

Pagi ini, Enzy keluar dari kamar dengan seragam lengkap putih abu-abunya, menuruni tangga satu persatu. Ia menggelengkan kepala saat melihat keadaan makas saat ini, sudah mirip kapal pecah.

Enzy melangkah menuju ruang tamu, ia mendapati 5 inti beserta ketua mereka sedang terkapar tak sadarkan diri di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enzy melangkah menuju ruang tamu, ia mendapati 5 inti beserta ketua mereka sedang terkapar tak sadarkan diri di sana.

"Yaksa bangun" Enzy menepuk pelan pipi kekasihnya, ntah berapa botol yang sudah ia minum, yang pasti Yaksa sangat sulit di bangunkan saat ini

"Yaksa?" panggilnya lagi, tapi sang empunya hanya mengerang pelan

"Yaksa??" panggilnya lebih keras

"kenapa En?" dengan enggan Yaksa membuka matanya, menetralkan pusing di kepalanya.

"bangun sekolah"

Yaksa melihat sekeliling, keadaannya kacau, botol bir berserakan dimana-mana. "pusing En, aku ijin ya hari ini?" pintanya selembut mungkin, agar Enzy dapat mengerti keadaannya

"hari ini kamu ada tanding Yaksa" hari ini ClassMeeting pasca UAS, dan Yaksa memiliki tanggung jawab, yaitu tanding basket mewakili kelasnya.

"yang lain kan masih ada sayang?"

Ekspresi Enzy yang awalnya biasa saja menjadi datar, semakin dingin "Okey" ujarnya lalu berjalan keluar. Selain tanggung jawab Yaksa kepada kelasnya, Enzy juga ingin melihat Yaksa bermain, itulah kenapa ia membangunkan Yaksa.

Melihat ekspresi Enzy barusan, Yaksa terpaksa bangun. Enzy bukan tipe wanita yang akan mengekang pasangannya, tapi jika sudah berubah menjadi dingin akan sulit untuk mencairkannya "Bentar, aku siap-siap dulu" ucapnya lalu melenggang pergi.

Enzy tersenyum di tempatnya, bukan bermaksut tega, tapi kali ini ia sangat ingin melihat kekasihnya bermain basket.

Setelahnya Enzy mendengar dering ponsel. Ia menoleh, ternyata ponsel Indra, bahkan laki-laki itu telah mengangkat panggilannya. Dari ekspresi Indra, Enzy bisa menyimpulkan, jika laki-laki itu tengah di marahi seseorang di sebrang sana.

-***-

Class meeting, kegiatan wajib pasca Ujian. Ntah siapa yang mewajibkan tapi tidak ada salahnya dilakukan. Setelah hampir satu minggu mengarungi jejak-jejak ke resahan, biasanya para murid melakukan kegiatan Class Meeting untuk merefresh kan otak mereka agar tidak lagi tertekan.

Kali ini Enzy duduk di tepi lapangan bersama Intan, memerhatikan Yaksa dkk yang sedang bertanding basket melawan kelasnya.

Enzy sangat bersyukur tidak mendapat bagian dalam kegiatan classmet. Enzy jadi bisa melihat Yaksa bermain Basket, melihat Yaksa yang begitu lihainya memainkan bola membuat Enzy kegum, ia jadi sedikit menyadari bahwa Yaksa itu sungguh Sexy dengan peluh yang membanjiri tubuhnya.

The Darkness LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang