tbl

1.5K 126 4
                                    

"Tumben faiz mana?"
Saat faiz pergi tiba tiba ada seorang pemuda menghampiri jayden dan kawan kawan dan menanyakan keberadaan faiz

"Faiz di panggil bk"
Jawab andra sambil menyeruput pop ice rasa mangga yang di bungkus plastik bersedotan pink

"Oo brantem lagi?"
Tanya pemuda itu dan duduk di antara mereka

"Kepo lo"
Jawab jayden

"Gara gara telat, tbl banget apa engga"
Ucap asa

"Bahasa apa lagi anjing"
Tanya yori

"Kalo di kamus buku bahasa asa, tbl artinya takut banget loh"
Jayden mengeluarkan buku kevil dari kantongnya, membuka buku kecil itu dan mencari apa itu arti tbl

"Gila, harus ada kamus nya anjir"
Andra ter kaget dengan apa yang di lakukan jayden

"Bahasa kentut"
Ucap yori

"Mana pacarlo, biasanya nempel"
Tanya yori

"Si cio lagi ada rapat osis"
Jawab arjuna pacar dari cio

"Jadi babu sekolah kok mau"
Ucap andra

"Dari pada lo, bbs"
Nyolot asa

"Bbs?"
Bingung andra

"Beban sekolah"
Jawab jayden

"Bener kata yori, asa pake bahasa kentut"
Pasrah andra



○○ ●● ○○ ●● ○○


"Faiz faiz kamu lagi kamu lagi"
Ucap bu duwi guru bk sma negri 4

"Ya bu"
Jaaab faiz dengan malas

"Tunggu jeon ya dia sedang rapat, kamu nya kelamaan dia nungguin kamu dari tadi ga dateng dateng, berantem lagi?"
Bu duwi menatap mata faiz dengan serius

"Engga bu tadi saya lagi sama temen temen di kantin"
Jawab faiz dengan jujur

"Sekarang gantian kamu nungguin jeon rapat di ruang organisasi, tunggu di sana, jangan ke mana mana bu duwi ada urusan sebentar, cape saya ngeladenin kamu terus faiz faiz"
Keluh bu duwi, faiz hanya emngangguk dan berdiri keluar dari ruangan bk menuju ruang organisasi menunggu jeon selesai rapat

Faiz menunggu di depan ruang organisasi, duduk di depan ruangan organisasi dan hanya menggoyangkan kaki kirinya sambil menyanyikan sepatah lagu

Sudah 2 jam faiz menunggu tapi dia belum menemukan jeon keluar dari ruang organisasi, sampai sampai faiz tertidur di kursi saat menunggu jeon selesai rapat

"Heii bangunn, kamu ga ke kelas? Atau jamkos?"
Jeon membangunkan faiz yang tertidur di depan ruang organisasi, saat jeon selesai rapat ia mendapati faiz yang tertidur di kursi depan

"Lama banget si lo, cape gua nunggunya, cuman gara gara gua telat sampe harus nunggu lo kelar rapat, mangkanya otak lo di pake, hukumanya adalah nungguin lo kelar rapat"
Faiz membuka matanya dan berdiri di hadapan jeon dan berbicara, setelah berbicara dia pergi meninggalkan jeon yang mematung di sana

"Tunggu bentar!"
Cegat jeon, jeon akirnya berlari menghampiri faiz, faiz yang merasa terpanggil berdiam dari jalanya

"Euhmm maaf ya bikin nunggu lama, belum istirahat ya gara gara nunggu aku selesai rapat? Mau ke kantin bareng atau engga? Aku bayarin deh sebagai permintaan maaf"
Jeon menunfukan wajahnya, dia tidak berani menatap mata faiz

Tanpa menjawab permintaan jeon, faiz membalikan badanya dan pergi

"Kamu beneran gamau?"
Tanya jeon yang melihat faiz berjalan

"Kantin arah mana sih? Lo anak baru? Gatau kantin arah kemana?"
Faiz menghentikan langkahnya

Jeon berlari menghampiri faiz dan berjalan sejajar dengan faiz

"Iya maaf"
Ucap jeon


"Kamu mau pesen apa?"
Tanya jeon

"Bu biasa ya bu 2 porsi minumnya samain aja"
Mengabaikan pertanyaan jeon, faiz langsung menyebutkan menu kesukaanya kepada ibu kantin

"Siap iz"
Jawab ibu kantin

Faiz duduk di bangku kantin favoritnya bersama teman temanya, jeon yang dari tadi hanya membuntuti faiz di belakangnya

"Lain kali jangan berangkat telat lagi ya"
Ucap jeon memulai pembicaraan dan menegur faiz

"Ya"
Jawab faiz singkat

"Masi marah ya? Mau eskrim? Biar ga marah lagi"
Bujuk jeon

"Apasi sok asik lu!"
Tolak faiz

"mending lo diem gausa banyak bacot"
Tegur faiz dengan nada bicara yang tinggi

Jeon kaget atas perlakuan faiz, dia selama ini tidak pernah di bental oleh siapapun, bahkan orang tuanya saja tidak pernah

"Dih kenapa lo nangis?"
Melihat jeon yang berkaca kaca faiz menegur jeon

"Cemen, di gituin doang nangis"
Ucap faiz

" ini faiz"
Ibu kantin datang membawakan 2 psesanan makanan yang tadi faiz pesan

"Makasi bu"
Ucapan terimakasi dari faiz

"Udah gausa nangis, gua minta maaf, makan aja makanan lo cepetan, bentar lagi pulang"
Faiz yang merasa bersalah saat satu tetes air mata jatuh dari mata jeon

Jeon memakan makananya dengan perasaan yang sedih di dadanya, kali ini dia benar benar takut dengan faiz


si ketos Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang