BAH-01

2 0 0
                                    

"Apakah ada kebahagian untukku di masa depan?"

-Nabila Syakira-



Seorang gadis berumur 10 tahun sedang membersihkan seluruh ruang yang ada didalam rumah tersebut tampak sudah kecapek an, bagaimana tidak gadis itu sudah membersihkan rumah dari bangun tidur langsung memasak untuk sarapan mama dan adiknya.
Kalian pasti berpikir, bahwa mamanya bukanlah mama kandungnya. Dugaan kalian benar, mama mana yang akan membiarkan anaknya bekerja dari pagi hingga menjelang waktu dzuhur. Papa? Yap, papa nya sedang melakukan perjalanan bisnis di luar kota selama 2 bulan lamanya, sedangkan mama kandungnya sudah meninggal sejak gadis malang itu lahir di muka bumi ini. Seperti halnya ibu tiri kebanyakan, dan seperti halnya kisah bawang putih dan bawang merah, bedanya hanya ada adik tiri bukan kakak tiri. 

Sudah hampir sebulan lamanya nabila disuruh mama dan adik tirinya untuk membersihkan seluruh rumah dan memasak untuk mereka, bahkan tidak ada yang boleh membantu gadis malang ini. Ya nama gadis malang ini adalah NABILA SYAKIRA, yang mendadak menjadi pembantu di rumahnya sendiri.

"Bilaaa...." panggil sang mama.

"Iya ma" jawab nabila sambil menunduk takut.

"Makan malamnya mana? kamu belum masak?"

"Maaf ma, bila tadi udah masak waktu siang sekalian masak untuk malam ma" balas nabila dengan takut-takut.

"Ya udah habislah, kamu ini gimana sih jadi anak, ngurus rumah aja gak becus, lihat tuh adik kamu belum makan malam, nanti kalau adik kamu sakit, kamu mau tanggung jawab, hah.?" ucap sang mama dengan muka memerah karena marah.

"Tapi ma,, Bila juga capek ma, Bila juga butuh istirahat" jawab Nabila menahan tangis.

"Jawab aja terus, dasar anak durhaka. Udah sana cepat masak." suruh mama, sambil berlalu ke kamar.

"Hikss,, papa, kapan papa pulang, Bila kangen papa." ucap Nabila lirih.

                                                                                               -000-

Hari ke hari berganti minggu, minggu berganti bulan, tidak terasa sudah dua bulan Nabila menjadi pembantu di rumah nya sendiri. Awalnya Nabila senang papa nya menikah lagi dan Bila mempunyai mama baru yang akan memberikan kasih sayang untuk nya, tetapi hanya beberapa minggu saja Nabila merasakan kasih sayang itu sebelum sang papa melakukan perjalanan bisnis ke luar kota. Dan alhamdulillah nya, besok pagi sang papa akan pulang ke rumah, sungguh Nabila sangat merindukan sang papa, dan Nabila berjanji akan.....  belum selesai Nabila membatin, tetapi mama nya terlebih dahulu...

"Awas kamu adukan semua yang kamu alami selama ini sama papa kamu,, kalau sampai papa kamu tahu, mama tidak akan segan-segan mengusir kamu dari rumah ini bagaimana pun caranya. Ngerti kamu." ancam sang mama.

"baik ma" jawab Nabilah lirih tapi masih bisa didengan sang mama.

Keesokan harinya.....

Tiiin Tiiin

"Papaaaaa." sambut Nabila kegirangan.

"Halo anak papa,, apa kabar hm,, pasti sehat dong anak papa, kan udah ada mama Sarah yang jagain peri kecilnya papa." tanya Hermawan sang papa.

"Pa,, sebenarnya..." ucapan Nabila terpotong oleh teriakan mama Sarah.

"Maaaaass,,, tolong mas,, chika mas,, hiks.." panggil mama Sara sambil menangis.

"Sayang,, kamu kenapa nangis gini? chika kenapa?" tanya papa Hermawan bertuntun.

"Mas, chika sakit mas, kemarin Bila dorong Chika ke kolam, hiks." adunya.

"Bohong pah, Bila gak mungkin dorong Chika" bela Nabila.

"Dia bohong mas,, jelas-jelas dia udah dorong anak aku mas,, dan selama mas gak di rumah, Bila nyuruh-nyuruh aku sama chika mas,, anak kamu menjadikan kami pembantu mas,, huhuhu hiks.." ucap mama sara membalikkan fakta.

"Gak mungkin Nabila seperti itu Sarah, aku tau betul gimana Bila selama ini." jawab papa Hermawan.

"Kalau kamu gak percaya, ayo aku tunjukin buktinya, kalau aku salah, aku siap angkat kaki dari rumah ini." balas mama Sara penuh keyakinan.

Mama Sarah membawa sang suami ketempat dimana ruang khusus untuk memantau CCTV berada, mama Sarah menuntukkan sebuah rekaman CCTV dimana di rekaman tersebut menunjukkan Nabila tengah duduk santai sedangkan Chika menyapu dan mama Sarah sedang mengepel lantai. Tidak hanya itu, ada juga rekaman CCTV dimana Nabila mendorong Chika ke kolam berenang yang dalamnya lumayan. Bohong, rekaman itu bohong, itu rekaman yang mama Sarah menyuruh Nabila untuk istirahat sebentar dan mama Sarah yang ingin membantu sendiri, sedangkan Chika jatuh ke dalam Kolam renang itu Nabila tidak sengaja mendorong Chika disaat mereka tengah bermain di dekat taman belakang rumah yang terdapat kolam renang. Apalah daya, Nabila hanya mampu menjelaskannya di dalam hati.

"Keterlaluan.." papa Hermawan bergumam marah sambil merepalkan kedua tangannya.

PLAAAK

"Dasar anak tidak tau diuntung, sudah baik Sarah mau mengurus kamu, tapi ini balasan kamu sama mereka hah?" sakit,, sungguh sakit yang Nabila rasakan di area pipi nya, perih dan ngilu, juga terdapat bercak darah di sudut bibir mungil Nabila. 

"Bohong pah, Bila tidak melakukan it.." ucapan Nabila terpotong oleh sang papa

"Apanya yang bohong huh? sudah jelas-jelas sudah terbukti. sekali lagi saya lihat kelakuan kamu yang seperti itu,, kamu saya usir dari rumah ini" ucap sang papa dengan amarah yang memuncak, setelah itu berlalu pergi.

"See,, kamu lihat anak tidak tahu di untung,, jangan coba-coba melayan saya." ucap mama Sarah angkuh sambil berlalu meninggalkan Nabila yang sesegukan dengan memegang pipi yang ngilu.

"Mama,,,hikss Bila kangen mamah, hikss Bila mau ikut mamah, hikss papa udah gak sayang Bila lagi mah,, Hikss." lirih Nabila sesegukan.



TBC

Jangan lupa tekan Bintang and komentar.

See you next part

And sorry jika part ini gaje.

Bantu Aku HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang