~Basecamp Albatross~
Altariz merenungi apa yang harus ia lakukan demi hubungannya dengan Ara tetap berjalan. Rasanya kepalanya ingin meledak.
"Al lo kenapa si? Kok kayak frustasi gitu," ucap Udin menyadarkan lamunannya.
"Gue bingung."
"Masalah Bokap lo?" Tebak Ozi
"Atau jangan-jangan lo punya hutang." Lanjutnya membuat anak-anak Albatross membulatkan mata.
"Seorang Altariz punya hutang?! Nggk usah ngaco lo, Zi." Setelah mengatakan itu, Altariz menyenderkan punggungnya ke sofa lalu memejamkan matanya.
"Gue si, nggk percaya kalo Altariz punya hutang. Hartanya 7 turunan nggk akan habis. Emang kayak lo, Zi. Yang kebanyakan hutang sama bendahara kelas." Ucap Udin membuat anak Albatross cengengesan.
"Heh! Lo juga Udin." Ucap Ozi sembari melempar botol yakult yang telah habis.
"Kasep, abang lo kemana?"
"Nggk tau, padahal dia berangkat duluan kesini." Ucap Septihan sembari menatap layar handphonenya, membalas chat dari cewek-ceweknya. Maklum playboy!
"Apa jangan-jangan ke oyo?" Ucap Udin
"Ngaco lo, Din!" Ucap Septihan mengalihkan pandangannya lalu menatap Udin.
"Palingan juga cari makan dulu," lanjutnya.
"Malam guys!" Ucap Dewa datang sembari membawa plastik putih yang bertuliskan indomaret. Menaruhnya di meja lalu duduk disamping Altariz.
"Baru juga diomongin," ucap Ozi
"Cih! Lo gibahin gue ya." Ucap Dewa menatap horor mereka.
"Noh, si kasep bilang lo ke oyo." Ucap Udin menuduh Septihan.
"Anj! Fitnah lo, Din." Ucap Septihan melempar tutup botol Aqua yang baru saja ia buka.
"Kalo gue ke oyo, otomatis harus ngajak kasep dong! Mana berani gue kesana sendiri," ucap Dewa membuat pikiran mereka kotor. Altariz langsung bangkit lalu menatap Dewa.
"Lo homo, Wa?" Tanya Altariz
"Nggk lah! Gue masih suka gunung, Anj." Ucap Dewa
"Kalau seandainya gue homo, mana mau gue ngehomo sama Kasep! Tititnya kecil gitu," lanjutnya membuat mereka tertawa terbahak-bahak.
"Fitnah lo, Kont*l! Emang lo pernah lihat," ucap Septihan tak terima.
"Belum si,"
"Tapi kok sampai sekarang lo masih jomblo." Ucap Altariz sembari mengambil makanan ringan yang habis di beli Dewa.
"Karena, Dewa suka Kont*l." Ledek Ozi dengan tertawa terbahak-bahak.
"HAHAHA."
"Gue robek mulut lo, Zi." Ucap Dewa menatap dengan sengit.
"Ampun suhu.. Ampun!" Ucap Dewa terkekeh.
"Gue mau ngomong sesuatu ke kalian," ucap Altariz
"Ngomong apa?" Ucap Dewa
Altariz menarik nafas sebentar.
"Gue mau masuk islam." Ucap Altariz dengan cepat.
"UHUK.. UHUK.."
"BYURR.."
Ada yang tersedak makanan, ada yang menyemburkan minumannya.
"Al, lo serius mau mualaf?" Ucap Udin yang masih tidak percaya dengan perkataan Altariz.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTARIZ ( REVISI )
Teen FictionRevisi !!!! [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] ⚠️WARNING JOMBLO MENJAUH⚠️ [16+] Altariz Jasver Pamungkas. Seorang murid laki-laki gagah, jutek, pintar dan tentunya tampan. Menggunakan bandana hitam di lengan kanan adalah ciri khasnya. Pemilik sekolah SMA...