Bagian 17

307 60 11
                                    

Jake melihat dari kaca mobil, menunggu Aenlee dengan sabar. Hari ini, katanya Aenlee akan menjemput adik sepupunya yang datang ke Seoul. Jake sudah menunggu 15 menit dan Aenlee belum datang juga.

Sebelumnya, Jake mengajak Aenlee makan siang. Setelah selesai, gadis itu bilang kalau dia juga harus menjemput adik sepupunya yang berkunjung ke Seoul. Jake tidak tau dan tidak mengenal adik sepupu Aenlee sama sekali. Jadi hari ini adalah pertemuan pertama mereka.

Setelah ditunggu, muncul juga akhirnya. Di sana, sedang berjalan ke arah mobil. Rupanya adik sepupu Aenlee adalah seorang laki-laki. Di tambah, tingginya bahkan melewati tinggi Aenlee. Jake malah sempat mengira itu bukan adik sepupunya, malah seperti kakak sepupunya.

Pintunya terbuka dan Aenlee masuk, dia duduk di depan dan adiknya duduk di belakang. Jake berharap adik sepupu Aenlee bisa nyaman dengannya.

"Kak, ini adik sepupu ku Ni-ki. Ni-ki ini Jake Lee, dia—" Aenlee berhenti memperkenalkan, dia bingung harus menyebut Jake adalah kakak nya atau... pacar. Catat, Aenlee menerima ajakan kakaknya untuk berpacaran dengan nama samaran.

Jika di kenalkan keduanya, pasti Ni-ki akan bingung.

"Pacar kakak, ya?" goda Ni-ki lalu tertawa.

Jake tertawa kecil, "Senang bertemu dengan mu," ucapnya lalu menjalankan mobilnya.

Laki-laki yang lebih muda darinya itu mengangguk, "Kakak kenal kak Aenlee sejak kapan? kayaknya kalian sudah sangat dekat, ya."

Jake dan Aenlee bertatapan sebentar karena sama-sama bingung menjawabnya. Dari pada membuat suasana jadi canggung, laki-laki itu membersihkan tenggorokannya untuk membalas, "Sudah lumayan lama. Ni-ki, kamu ke Seoul ada urusan apa?"

"Iya, aku di kontrak dari perusahaan ternama! ah, rasanya kayak mimpi deh."

"Iya? hebat banget. Perusahaan mana? kamu memangnya jadi apa?"

"Aku akan jadi aktor di perusahaan LCompany," ujar Ni-ki membuat Jake membulatkan mata.

Tidak hanya Jake saja, Aenlee pun juga sama kagetnya. Mereka tidak berbicara dan sama-sama diam karena tidak boleh memberi reaksi aneh.

Dua hari lalu Jake memang diberi tau oleh asisten Han kalau dia ada mengontrak aktor baru lagi, tapi Jake belum melihat identitasnya karena kesibukan yang bertumpuk-tumpuk sampai dia lupa mengeceknya. Sial. Akan terjadi apa lagi setelah ini?

"Kakak kerja dimana? atau sama seperti kak Aenlee yang kerja di bar?" tanya Ni-ki balik.

Jake kembali ke kesadarannya. Jika dia berbohong, tidak akan bisa kabur kemana lagi, "Ah, sebenarnya, aku ini manajermu, Ni-ki."

"Eh? seriusan?" kaget Ni-ki sampai memajukan tubuhnya, "Kakak manajer dari LCompany?"

Jake tertawa canggung, "Ya, bagaimana kalau kita ke perusahaan dulu? supaya aku bisa memproses kontrak mu sekarang juga."

"Tentu! wah manajerku ternyata pacar kakak ku!" seru Ni-ki.

Aenlee tertawa canggung karena tidak tau harus bagaimana. Cara Ni-ki yang mengatakan bahwa Jake adalah pacarnya bukan masalah, masalahnya adalah Ni-ki yang akan mulai tinggal di Seoul dan bekerja di perusahaan Jake.

Sialnya, Aenlee juga akan bekerja di perusahaan tersebut karena akan dijadikan sekretaris. Entah bagaimana kebetulan-kebetulan ini bisa terjadi.




"Kakak tumben datang ke apartku," ujar Sunoo lalu menaruh satu minuman kalengnya di hadapan Sunghoon.

Laki-laki itu diam sebentar, "Sunoo, saat kamu pergi menonton dengan Aenlee, apa dia ada bilang sesuatu pada mu?"

          

Sunoo berpikir, "Sepertinya ada."

"Apa?"

"Dia bilang dia suka film nya."

Sunghoon memasang ekspresi malas, "Maksudku bukan soal filmnya, tapi sesuatu tentang laki-laki yang kemarin."

"Ah, maksudnya kak Jake itu? kalau itu kak Aenlee nggak ada katakan apa-apa."

Sunghoon yang merasa sedikit kecewa pun bersandar pada sofa, dia bingung harus bagaimana. Sunghoon ingin tau siapa sebenarnya laki-laki itu, karena kelihatannya Aenlee sangat dekat dengannya.

"Tapi kak Aenlee kayaknya senang banget ya didekatnya," Sunoo kembali berbicara setelah kesunyian di antara mereka. 

Sunghoon menatapnya, "Apa maksudmu?"

"Waktu kita kerjakan tugas, kak Jake dan kak Aenlee kan sempat bercanda berdua. Aku baru pertama kali lihat kak Aenlee tertawa lepas begitu, apalagi dia senyum-senyum sendiri padahal sedang tidak ada yang lucu atau semacamnya," jelas Sunoo dan menjeda kalimatnya, "Aku ingin lihat kak Aenlee begitu terus."

Sunghoon menatap wajah Sunoo yang menunduk sambil tersenyum, dia bisa merasakan sesuatu yang aneh, "Apa kamu masih menyukai Aenlee?" tanyanya membuat Sunoo mengangkat kepala.

Tentang Sunoo yang menyukai Aenlee, Sunghoon sudah tau dari lama. Jadi tidak ada yang perlu di rahasiakan di antara mereka.

"Ya—" Sunoo menggantungkan kalimatnya.

"Nggak apa-apa, kamu bisa bilang yang sejujurnya padaku."

Laki-laki itu tersenyum pahit lalu mengangguk.

"Kenapa kamu nggak bilang padanya waktu itu?" tanya Sunghoon.

"Karena aku takut," ujar Sunoo menjeda kalimatnya, "Aku takut kak Aenlee akan menjauh, aku nggak mau di jauhi olehnya."

Suasana ruang tengah itu jadi terasa sangat hangat, tenang, tapi ada perasaan sedih yang bercampur. Hati Sunoo sedang tidak baik-baik saja karena Aenlee dekat dengan Jake, hati Sunghoon sedang tidak baik-baik saja karena Aenlee bahagia dengan Jake. Tapi kedua laki-laki ini sama-sama tidak bisa marah atau komplain, dan berakhir memendamnya bersama.

Sunoo menghela nafas kecil, "Aku senang jika kak Aenlee senang dengan kak Jake. Nggak apa-apa, tapi jika aku di beri kesempatan untuk jujur di depan kak Aenlee, aku ingin katakan padanya kalau aku mencintainya, aku menyayanginya. Tapi jika dia nggak bahagia bersamaku, nggak apa-apa. "




Srak!

Jake mengulurkan kontraknya pada Ni-ki, "Tanda tangan di bawah, dan mulai hari ini kamu akan menjadi aktor di bawah perusahaan ku. Asisten Han akan mengajakmu berkeliling perusahaan." 

Ni-ki menerima kontrak tersebut lalu menndatanganinya tanpa ragu. Aenlee yang menunggu di sofa itu juga bisa melihat kalau adik sepupunya senang sekali. Syukurlah.

"Kalau kamu di Seoul, kamu akan tinggal di mana? jika nggak ada tempat, biar aku biayai," tanya Jake.

"Ibu ku sudah sewakan apartemen di apart yang sama dengan kak Aenlee, kok. Jadi aku bisa tinggal sendiri."

Jake jadi lega. Bukan hanya karena Ni-ki akan tinggal terpisah dengan Aenlee, tapi karena laki-laki itu masih ada tempat tinggal. Dia kaget saat mendengar umurnya, jadi dia khawatir. Ya, walaupun dia akan satu gedung apart dengan Aenlee, setidaknya kamar mereka terpisah.

Asisten Han masuk ke ruangan Jake setelah di telfon, dia mengajak Ni-ki untuk berkeliling di gedung perusahaan. Setelah pintunya tertutup, Jake berdiri dari duduknya dan mendekati Aenlee.

"Malam ini kita mau kemana?" tanya Jake sambil duduk di sebelah Aenlee.

Gadis itu menaruh ponselnya dan menoleh, "Memangnya kemana? bukannya kakak sibuk?"

"hmm, tiga hari lagi aku akan pergi business trip, jadi seharusnya aku jadikan kamu sekretarisku hari ini, kan?"

Aenlee sampai lupa, dia lupa kalau akan menjadi sekretaris. Tapi yang membuat hatinya sedikit sedih adalah tentang tiga hari lagi, "Kakak mau pergi business trip?"

Jake mengangguk, "Aku akan pergi ke Los Angeles," ucapnya. 

Aenlee diam saja. Dia ingin melarang karena tidak ingin ditinggalkan Jake, tapi mana bisa dia melarang business trip itu.

"Ah, begitu ya," Aenlee mengangguk-angguk kecil sambil tersenyum pahit.

Jake mencoba menatap wajah sang adik yang berpaling darinya, "Kamu kesal karena aku pergi?"

Aenlee menoleh, "Eh? m— mana ada, nggak tuh. Kakak kan sibuk," ucapnya terbata-bata sambil menatap Jake. Aenlee kira dia akan mendapat balasan, tapi ditunggu, kakaknya malah menatapnya terus, "Kakak kenapa, sih?" tanyanya.

Jake yang tenggelam dengan tatapan Aenlee itu serasa mabuk, dia menangkup pipi Aenlee dan menyatukan bibir mereka. Menciumnya dengan lembut tanpa ada rasa menginginkan hal yang lebih dari itu.

Sampai sesi bercumbu itu terhenti dan berjarak tidak jauh. Mata mereka kembali berkontak seakan-akan keduanya ada di dunia yang hanya di tempati mereka saja.

Jake tersenyum kecil, "Aku sudah berjanji nggak akan meninggalkan mu lagi, jadi jangan khawatir."



To be continued...


-


Kim Ni-ki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kim Ni-ki


---

Keep it DISGUISE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang