13|Tukang Semprot Nyamuk

67 16 66
                                    

♡Bagi beberapa orang rumah adalah tempat istirahat, tempat pulang, tempat ternyaman setelah beraktivitas

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Bagi beberapa orang rumah adalah tempat istirahat, tempat pulang, tempat ternyaman setelah beraktivitas. Namun, bagi beberapa orang, rumah adalah tempat penderitaan dan tempat dimana mendapatkan kekecewaan.♡




Alex saat ini sedang duduk diatas motornya tepat di depan sebuah rumah. Rumah yang sangat minimalis bernuansa warna hitam pekat.

Alex celingak-celinguk memastikan bahwa keadaan disekitar rumah itu aman.

||• ilustrasi rumah minimalis keluarganya Alex, anggap aja gitu ya hehe•||

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

||• ilustrasi rumah minimalis keluarganya Alex, anggap aja gitu ya hehe•||

     Tingg ... Tingg ... Ting ...
Alex membunyikan bel rumah tersebut, dan saat pintu rumah itu terbuka, tampaklah sosok perempuan paruh baya. Perempuan itu langsung berlari menubruk tubuh Alex dan memeluknya.

"NAK ALEX!!" teriak seseorang dan langsung memeluk tubuh Alex dengan sangat erat.

"Hiks ... Hiks ... Hiks ... Nak kamu pulang kan? Ini beneran kamu kan udah dewasa." Tangis perempuan paruh baya itu pecah tak terhenti hentinya.

"Bik, udah bik jangan nangiss, iya ini Alex. Oh ya bibik apa kabar?" ucap Alex dengan menghapus air mata wanita tersebut menggunakan jari jemari tangannya seraya bertanya.

"Bibik baik-baik aja nak, nak kamu beneran pulang kan? Gak pergi lagi kan?" tanya perempuan itu.

"Enggak bi, Alex hanya sekedar melihat-lihat rumah ini saja. Bibik kenapa masih disini? Kenapa bibik gak pensiun aja dari pekerjaan menjadi asisten rumah tangga ini?" tanya Alex padanya.

"Bibik gak bisa berhenti dari sini lantaran bibik diancam oleh mamahmu," jawab bibik tersebut dengan kepala menunduk

"Diancam apa bi?" tanya Alex, bibik itu hanya diam tertunduk.

"Jawab Alex bi!" tegas Alex.

"Diancam ... akan menghancurkan keluarga besar bibik," sahut bibik itu yang diketahui namanya bibik Darma

"Astaga mamah! Agrhh gak berubah dari dulu!" kata Alex sambil mengacak-acak rambutnya.

"Oh ya bi ... Dirumah kosong kan?" tanya Alex.

          

"Iya, seperti biasa mamah kamu dihari Sabtu pergi keluar," jelas bi Drama

"Sudah Alex duga, sebenarnya tuh mamah pergi kemana sih bi?" tanya Alex.

"Bibik gak tau nak, dari dulu mamah mu selalu menyembunyikan dia pergi kemana dihari Sabtu,"

"Baiklah jangan pikirkan mamah, sekarang Alex mau tanya kronologi ayah meninggal karena apa?" tanya Alex.

*****

Ayah Alex meninggal? Iya, Tepat pada 1 tahun lalu dimasa kenaikan pangkat Alex yang awalnya seorang Letnan satu sekarang menjadi Kapten. Waktu itu saat dihari kenaikan pangkat, Alex dikabarkan oleh bibik Darma bahwa ayahnya meninggal karena jatuh dari tangga.

Alex masih tidak percaya bahwa ayah nya meninggal. Kronologi ayahnya meninggal tidak masuk akal, padahal ayahnya kakinya lumpuh. Lantas bagaimana ayahnya bisa naik dari tangga?

Hal tersebut selalu ada dipikiran Alex sampai sekarang Alex masih bertanya-tanya bagaimana ayahnya bisa meninggal.

Alex dan ayahnya memang sangat dekat dari kecil. Ayahnya yang selalu membelanya saat dia menerima kekerasan dari mamahnya.

Siapa yang menyangka bahwa Ayahnya Alex sudah meninggal dunia. Bayangkan Alex yang selalu

*****

"Saat itu bibik mengintip dari bawah tangga, mamahmu berada tepat diatas tangga dengan wajah datar sementara ayahmu sudah penuh lumuran darah," jawab bibik Darma dengan tertunduk.

"Bibik gak melihat apa yang terjadi sebenarnya tapi saat bibik menghampiri ke tangga, mamahmu langsung menangis saat bibik datang," sambung bibik Darma menjelaskan.

Alex hanya diam membisu dan mencoba mencerna penjelasan dari sang bibik.

"Bik bisakah Alex masuk kedalam rumah? Masa kita mengobrol didepan pintu seperti ini," tanya Alex

"Gak bisa nak, sekarang didalam rumah sudah terpasang banyak cctv,"

"ASTAGA DI HALAMAN DEPAN INI JUGA ADA CCTV NYA!!" sontak bibik Darma lupa akan hal itu

"Tenang bi, cctv nya sudah Alex progam," ucap Alex sambil mengedipkan satu matanya.

"Kamu memang cerdas nak sama seperti mendiang ayahmu," sahut bibik Darma sambil tersenyum.

"Bi ... Pintu belakang ada cctv nya gak?" tanya Alex.

"Ada nak, oh ya ada satu cara agar kamu tidak terlihat di cctv," ucap bibik dengan mata berbinar-binar.

"Cara apa bi ... Cepat kasih tau bi, Alex gak punya banyak waktu disini," ujar Alex.

"Gini nak, kamu menyamar saja menjadi tukang semprot nyamuk," bibik Darma berbisik  di telinga Alex sambil terkekeh pelan

"Tukang semprot nyamuk? Baru tau Alex kalau ada pekerjaan semacam itu. Dimana-mana membunuh nyamuk cukup dengan memukulnya saja,"

"Dan sekarang ada pekerjaan menjadi pembunuh nyamuk, dengan cara disemprot nyamuknya," kata Alex sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Ya begitulah nak perubahan zaman ini hahaha," sahut bibik Darma sambil tertawa.

*****

10 menit kemudian, Alex sudah menyamar menjadi tukang semprot nyamuk. Berpakaian menggunakan baju khusus, topi di kepalanya, dan sebuah alat di tangannya serta masker hitam untuk menutupi wajahnya.

 Berpakaian menggunakan baju khusus, topi di kepalanya, dan sebuah alat di tangannya serta masker hitam untuk menutupi wajahnya

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

||•ilustrasi baju dan alat yang Alex gunakan, nah bayangin aja Alex lagi nyamar wkwkw•||

Alex kemudian kembali memencet bel rumah itu lagi, dan yang membukakan pintu bukan bibik Darma melainkan seorang pria berbadan tinggi besar dan kekar, sepertinya itu bodyguard mamahnya.

"Permisi tuan, saya disuruh oleh nyonya untuk menyemprot obat nyamuk di rumah ini," kata Alex dengan suara serak agar dia tidak dikenali.

"Mana ada orang yang masuk rumahnya sendiri dengan nyamar kayak gua," batin Alex pada dirinya sendiri.

"Silahkan!" tegas pria itu langsung membawa Alex masuk kedalam rumah, pria itu terus saja mengikuti kemanapun Alex menyemprot.

"Sial! Kenapa dia ngikutin gua terus. Kalau gini terus gimana caranya agar gua bisa masuk ke kamar mamah," batin Alex sambil terus berpikir untuk bebas dari pengawasan pria tadi.

Alex terus menyemprotkan obat ke seluruh sudut rumah itu, sambil berpikir bagaimana caranya dia bisa lepas pengawasan dari pria ini.

"Tuan, lebih baik anda duduk saja, ini obatnya berbau, tidak baik untuk kesehatan pernafasan," kata Alex yang hanya dibalas deheman oleh pria itu.

"Tuan lebih baik duduk saja, agar tuan tidak capek, kan kasian nanti kalau badan kekar tuan itu kecapean," sambung Alex dengan terus meyakinkan, namun pria itu diam terus.

"Sebaiknya anda melatih otot-otot anda dari pada mengawasi saya seperti itu, lagipula saya bukan maling," ujar Alex padanya dengan mata berbinar-binar berharap pria itu tidak mengikutinya lagi.

Sudah 12 menit berlalu segala cara sudah Alex lakukan, untuk mencoba lepas dari pengawasan pria itu, namun nihil... Pria itu terus saja mengikuti Alex sambil menatap nya tajam.

"Ngeselin banget ni orang, kalau gua lagi gak nyamar gini pasti udah gua tembak pakai senjata," batin Alex sambil melirik tajam ke arah pria yang mengawasinya itu.

Alex saat ini sedang menyemprot di dapur dan ia bertemu dengan bibik Darma lagi yang sedang memotong buah-buahan.

"Lho aduh lagi di semprot to? Sebentar-sebentar pak," ucap bibik Darma seolah-olah tidak mengenal Alex dan ia langsung bergegas menyimpan buah-buahan itu di kulkas.

"Aduh tuan bodyguard kenapa anda kok ngikutin tukang semprot ini, kan obat ini berbau gak baik untuk kesehatan," kata bibik Darma sambil menutup hidungnya dengan tangannya.

"Hus sana, lebih baik anda mengawasi gerbang depan, nanti kalau ada yang menyelinap masuk bagaimana?" sambung bibik Darma secara antusias.

"Tenang saja biar saya yang menjaga tukang semprot ini, jika dia macam-macam bakalan habis ku cincang," sambung bibik Darma sambil mengedipkan satu matanya ke arah pria itu.

Tanpa mengeluarkan suara sepatah pun, pria itu langsung pergi dan tidak mengikuti Alex lagi.

"Wihh hebat bi ... gara-gara bibik Alex bisa bebas dari pria tadi huff ..." ucap Alex sambil menghela nafas panjang.

"Oh ya bi ... Ruang cctv nya mana?" tanya Alex.

"Itu nak, kamu naik ke atas lantai 3 terus belok kiri paling ujung itu ruangannya," jawab bibik Darma sambil menunjuk ke atas.

"Baik bi, terima kasih sudah membantu Alex hari ini," sahut Alex sambil tersenyum.

Alex berjalan menaiki tangga sambil berpura-pura menyemprotkan obat nyamuk disekitar tangga, di lantai 2 banyak bodyguard yang menjaga.

Tepat pada waktu yang sama, Xia saat ini berdiri di depan sebuah rumah yang ...

*****

^^B.E.R.S.A.M.B.U.N.G^^

*****

Salam dariku. Terima kasih sudah mampir dan membaca ceritaku.

Maaf jika ada kesalahan dalam tanda baca atau penyebutan pangkat di TNI karena aku baru pemula.

Jika kalian mau sampaikan kritikan boleh kok, kritikan dari kalian adalah motivasi.

Sampai sini dulu yah. Jangan lupa vote, komen and share ingat itu gratis, gak bayar kok tenang.










My Dear Militer & Dr.MuslimahOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz