𝙱𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊

5 4 1
                                    

Happy Reading

Sekarang sudah sore hari mereka pun membereskan semua barang yang ada dihalaman belakang. Tak terkecuali, Sony dan Sonya pun ikut membantu.

Setelah acara makan siang di halaman belakang, sekarang semuanya telah berkumpul di ruang tamu.

Mereka sedang berbincang-bincang sambil menonton tv.

"Mas angga kapan-kapan kita liburan yuk" ucap Gina yang berada di pelukan Angga sang suami, Sambil menatap lurus ke tv.

Angga pun lantas menunduk menatap istrinya itu. Tangannya memegang dagu sang istri supaya menatapnya. "Mau kemana hmm".

Angga mengelus pipi Gina dengan lembut. Entahlah apakah mereka lupa atau tidak peduli kalau ada orangtua/mertua mereka di samping.

"Nging~ Nging~ Nging~"

Sontak mereka berdua menoleh kearah kedua pasangan yang ada di samping.

"Pak mending kita pergi aja deh, kayaknya ada yang lagi pengen berduaan tuh" ucap Risa lalu menunjuk anak dan menantunya menggunakan dagunya.

Angga pun berdehem mengerti apa yang dimaksudkan oleh istrinya. "Iya nih buk mending kita ke kamar aja kasian nanti ke ganggu mereka".

Angga dan Gina pun bertatapan seolah tahu bahwa merekalah yang sedang dibicarakan.

Gina pun melepaskan dirinya dari pelukan angga lalu duduk dan tersenyum canggung. Sedangkan Angga malah menyatukan alisnya dan menatap kedua orangtuanya.

"Ngapain kamu Ga natap bapak kayak gitu" ucap Ahmad untuk memancing anaknya.

(Bukan mancing ikan ya sayang)

"Bapak sama ibuk apaan sih kayak nggak pernah saling mesra aja" ucap Angga yang tak terima karena tadi dirinya dibicarakan.

"Tapi kan bapak tau tempat buat mesra-mesraan nggak kayak kamu tuh"

"Dih bapak kira Angga nggak tau, Angga juga pernah liat bapak sama ibuk mesra-mesraan di ruang tamu"

"Tapi kan kamu masih kecil Ga mana mungkin kamu ngerti"

"Ya ngerti lah pak, bapak kira Angga itu bodoh banget ya"

"Ya tapi-" ucapan Ahmad terpotong karena ucapan cucunya yang tiba-tiba muncul.

Sony dan Sonya turun dari tangga sambil tersenyum-senyum melihat tingkah ayah dan kakeknya.

"Ish ayah sama kakek kok kayak anak kecil sih" ucap Sony sambil memasang wajah jahil

"Iya tuh kak kayak anak kecil" timpal Sonya lalu ia tertawa kecil

Sony pun ikut tertawa melihat itu. Tapi kemudian mereka berdua diam ketika sang ayah berbicara dengan tegas kepada mereka.

"Sejak kapan disitu"

"Nguping kalian?"

"Apa ayah ngajarin kalian kayak gitu?"

(Weh weh pak gausah marah-marah dong)

Mereka menunduk dalam tak berani melihat wajah ayahnya yang menatapnya tajam.

Sonya menggenggam erat baju bagian bawahnya. Sony yang melihat itu langsung mengambil tangan adiknya dan menggenggamnya erat.

Semua terdiam mendengar ucapan Angga barusan.

"Mas udah ya mereka masih anak-anak loh" Gina mengelus bahu suaminya supaya suaminya itu sedikit tenang.

"Walaupun masih anak-anak tetep harus diajarin kan, emangnya aku pernah nyuruh mereka buat nguping pembicaraan orang tua"

Gina menghela nafas panjang. Jika sudah seperti ini apa yang bisa dilakukan, suaminya sudah terlanjur marah.

"Bapak, ibuk masuk gih ke kamar bersih-bersih dulu terus nanti makan malem" ucap Angga kepada kedua orang tuanya dengan nada lembut.

(Yaiyalah dodol masak lo mau ngamok² gimana sih lu thor)

(Itukan yang kalian pikirin hmm)

Keduanya hanya menggangguk lalu masuk ke kamar. Anaknya sedang butuh waktu sendiri pikir mereka.

"Dan kamu Gina mau masak dulu apa mandi dulu" tanya Angga ke istrinya

"Aku masak dulu deh mas buat kita" Gina segera pergi dari ruang tamu dan berjalan menuju dapur.

Sony dan Sonya semakin menundukkan kepala mereka. Mereka takut, mereka tidak bisa melakukan apa-apa lagi.

Mereka tau mereka salah tapi apa ayahnya harus semarah itu ke mereka.

Angga menahan emosinya yang memuncak, entahlah perasaan campur aduk sekarang. Tidak ada yang tau apa yang dia rasakan.

Angga lelah, bukan lelah fisik melainkan lelah pikiran. Pekerjaan kantornya sedang banyak sekali. Dia ingin Q-time bersama keluarganya tapi malah ini yang terjadi.

"Udah mending kalian masuk kamar sekarang. Mandi, bersih-bersih terus nanti makan"

Angga menatap kedua anaknya "ngerti?"

"Iya Ayah" ucap mereka berdua bersamaan

-TBC-

Yow gays i'm back haha

Typo bertebaran ya maap namanya juga manusia.

Bantuin aku selesaiin book ini ya

Aku sayang deh sama kalian

Minta uang pajak boleh cuma votmen kok. Simpel kan hehe

See you next chapter muach ><

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

℘ą℘ąŋ ℘ųɬıɧTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang