chapter 13

33.9K 3.3K 44
                                    

Malam makin larut, 2 orang berbeda gender saling berdiam di balkon apartemen dengan hembusan angin malam.

Sean menatap Charlotte "kamu masih mempunyaiku, jika ada sesuatu katakan saja padaku"

Charlotte "hmm"

Sean "sudah malam, kamu masuk sana.. karna besok bukankah kamu sekolah"

"iya, tapi..." Gumam Charlotte ragu ketika melihat Sean akan beranjak dari sana.

Entah kenapa dia saat ini rapuh, sehingga tidak bisa tidur.

Bohong jika dia tidak sedih karna keluarga satu-satunya, ibu yang melahirkannya tidak menginginkan dirinya.

Meski dia terlihat kuat tapi dia juga hanya seorang gadis yang belum genap 17th. Charlotte masih butuh sandaran hidup.

Dari kecil dia hanya mempunyai seorang nenek. Akan tetapi sekarang neneknya sudah meninggal.

Entah mengapa berdekatan dengan Sean, dia merasa nyaman meskipun jantungnya selalu berdetak kenjang.

Sean pun melihat kebingungan Charlotte "hmm.. Apa lagi?"

Charlotte hanya menatap datar Sean sambil menarik ujung kemeja Sean "bisa kah kau menemani saya tidur"

Sean yang mendengar itu kaget, meski wajahnya tetap datar dan bisa-biasa saja.

Charlotte "um.. maksud saya bukan seperti itu"

"Trus maksudmu apa? Jika bukan seperti itu" ucap Sean tersenyum menggoda.

Charlotte "bukan seperti itu, maksud saya temani saya sampai tertidur. Entah mengapa saya tidak mau tidur sendiri. Jika kamu tidak mau, gak papa.. saya bisa memanggil teman lain"

Sean menatap dengan lekat wajah cantik Charlotte "aku"

"Ha?" Charlotte

"Panggil aku bukan saya" Sean

"Um" Charlotte

Setelah mendengar itu Sean tersenyum.

"Baiklah kita sekarang masuk kedalam ya, karna sudah malam dan cuaca dingin" ucap sean sambil menyerahkan mantelnya dan menyium kening Charlotte.

Charlotte yang tiba-tiba dicium menegang, jantungnya berdetak kencang. Lalu dia melangkah masuk dengan cepat kedalam kamarnya. Mukanya sudah memerah karna malu, baru kali ini dia di cium selain nenek susane.

Dia dan Sean berbaring di kasur. Mereka saling menatap, gugup itulah yang mereka rasakan. Baru kali ini mereka seranjang dengan lawan jenis.

Charlotte "apakah kamu akan alergi berdekatan denganku?"

Sean "tidak ada alergi jika bersamamu honey"

Charlotte "ck, jangan memanggilku seperti itu"

Sean "hmm? Why?"

Charlotte "menggelikan"

Sean yang mendengar itu hanya tersenyum kearah Charlotte. "Jika kamu butuh sandaran dan teman berbicara ada aku elle.." ucap sean sambil mengelus kepala Charlotte.

Sean "kamu tidak sendirian di dunia ini.. masih ada aku"

Charlotte menatap Sean "kenapa?"

Sean "maksudnya kenapa apanya"

Charlotte "kenapa? Kenapa kamu peduli padaku.. kita bukan siapa-siapa elenio"

Sean tertegun sejenak ketika mendengar Charlotte memanggil dengan nama tengahnya. Tidak ada yang berani memanggilnya seperti itu, hanya keluarganya yang selalu memanggil dengan nama tengahnya.

charlotte the mysterious girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang