Tandain typo!!!
Tap tap tap
Suara derap langkah kaki terdengar hingga menuju ruang makan.Sesampai nya di ruang makan, Zayana melihat hanya ada Zaidan dimeja makan.
Menghela nafas sejenak, dari kemarin ia tidak melihat kedua orang tua nya Zayana dan Zaidan."Good morning bang" sapa Zayana.
"Morning too adek" sapa kembali Zaidan, "cepat makan dek, nanti terlambat" lanjut Zaidan, sebelum Zayana membalas ucapan Zaidan, mereka dikejutkan oleh suara teriakan."GOOD MORNING VIVI" teriakan Alden menggema di ruang makan.
"ihh Raga berisik" ucap Zayana kesal yang dibalas cengiran oleh Alden."gue gak disapa?" tanya Zaidan
"gak" jawab Alden sambil duduk di samping Zayana. "gak gue restuin lo sama adek gue, mampus"
"ck, pagi calon abang ipar" ucap Alden kesal dan diakhiri senyuman paksa."ck, gak ikhlas" ucap Zaidan.
"tinggal jawab aja susah" jawab Alden kesal sambil melirik sinis Zaidan."udah diem" ucap Zayana setengah teriak. "dah makan aja cepat" "nanti telat" ucap Zayana.
"iya dek/ iya yang" ucap Zaidan dan Alden bersamaan. Mereka pun makan dengan hikmat, dan setelah itu langsung berangkat menuju ke sekolah.Beberapa saat kemudian terdengar pekikan alay siswi sekolah 'Indah Jaya'
Zayana turun dari motornya Alden.
"bukain helm nya Raga" pinta Zayana.
"sini, dah tuh" ucap Alden setelah berhasil membuka helm dari kepala Zayana."Makasih"
"yuk ke kelas" ajak Alden.
Setelah izin pada Zaidan dan kawan-kawan nya serta Via, tapi Zayana tidak melihat Vraza dan kawan-kawan nya disana, kan biasanya selalu di parkiran untuk menyapa Zaidan."woy bucinnnn" teriakan Chika menggema di sepanjang koridor sekolah hingga yang berlalu lalang disitu reflek menutup telinga masing masing.
"pagi pagi aja udah bucin" ucap Hilmi yang entah bagaimana datang bersama Lintang dan Chika.
"cari pacar gih kak, biar gak iri sama aku dan Raga kalo ngebucin" ucap Zayana bercanda.
"gak ah malas, sebagai cowok ganteng kita harus jual mahal dulu" ucap Hilmi sombong."jangan kan jual mahal, jual murah aja gak laku" ucap Lintang.
"kok nyesek ya disini" ucap Hilmi sambil memegang dadanya dramatis."hahaha muka lo kak memeable banget kak hahaha" ucap Chika.
Hahaha
Hahaha
"nistain aja terus gue nya" ucap Hilmi sambil memajukam bibir nya.
Tak terasa kini mereka sudab sampai di depan kelas Zayana dan Chika.
"dah sana masuk, belajar yang benar"
"iya Raga, Raga juga ya"
Setelah kepergian Alden, Hilmi, Lintang pergi ke kelas mereka, Zayana dan Chika pun juga langsung masuk ke kelas menunggu bel masuk berbunyi.
Di sisi lain
"Vra lo mikirin apaan sih?" tanya Ara yang sudah berapa kali ia lontar kan namun tak dijawabnya oleh Vraza.
"Vra aelah, gue kepo nih" ucap Ara yang sudah kesal, "kalo gua mati penasaran gimana? mau lo" lanjut Ara lagi."gue mikirin perkataan dia" ucap Vraza setelah sekian lama.
"siapa dia?" tanya Clara cepat sebelum Ara mencerocos luan. "gak tau" jawab Vraza sambil menaikkan kedua bahunya.
"kok gak tau sih? Gimana coba dia bilang sampai lo gak tau dia siapa? Atau dia cuman ngasih rekaman suaranya aja? Tapi itu bunga Lavender yang lo pegang gimana coba dia kasih? Atau jangan ja hmmmm" belum Ara mengeluarkan pertanyaan nya lagi Clara sudah lebih dulu menutup mulut Ara dengan tangan nya."dia nutup mata gue dari belakang" jawab Vraza lirih.
"lo gak kenal suaranya gitu sama suara yanh sering lo jumpa in?" tanya Ara lagi.
"kayak kenal tapi gak tau siapa" jawab Vraza"dia bilang apa?" akhirnya Clara mengeluarkan pertanyaan yang sadari tadi ia tahan.
"dia bilang 'Cintai orang yang tulus sama lo, jangan cinta sama orang yang jelas jelas gak cinta sama lo' gitu" ucap Vraza sambil melihat bunga Lavender dari laki laki itu sebelum pergi.
"perkataan nya kayak ada makna gitu gak sih?" tanya Ara yang merasa ada makna yang sangat berarti, sedang kan Clara hanya ber 'o' aja, tapi beda lagi dengan pikirannya.
"ck, dasar cupu" batin Clara sambil tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Jehan [ HIATUS :( ]
Short StoryVote dan komen!!! Tentang seorang gadis yang bernama Jehan Trisha yang bertransmigrasi ketubuh seorang figuran Novel yang berjudul 'Complicated Love' Up tiap hari Jumat dan Senin #Story 1