Chap 1

41 4 0
                                    

Aku sudah menikah. Dan aku sangat menyesal! Tentu saja aku menyesal bagaimana tidak? Suamiku seperti Tembok, datar saja huuuft menyesal sudah pasti

"vino? Aku buatin air anget buat kamu mandi yah?" tanyaku basabasi

"hemm" jawabnya masih datar. Karena sudah tau jawabannya pasti singkat aku Segera membuatkannya Air hangat, "keluar sana! aku mau mandi, kamu mau ikut?" sial tentu saja iya! Eh tentu saja tidak err

"astaga Vino!" jeritku seraya berlari kecil keluar kamar. Huaa baru menikah aja udah dinginnya minta ampun.

Bosan karena menunggu lama, Aku hanya mengutak-atik handphone ku, kulihat banyak notifikasi yang tidak penting

Kudengar suara pintu kamar yang dibuka,ku alihkan pandanganku ke arah kamar dan mendapat Vino yang juga menatap kearahku, oh shit!

"apa?" Ucapnya dengan wajah datar tetapi suara yang dingin. Ck.

Aku gelagapan, nggak tau musti jawab apa aduuuh ayolah berfikir!!! Buka suaramu!!! "A--aku Hanya ingin membuatkanmu makan malam" jawabku sambil menundukkan kepala

"nggak usah aku gak lapar" katanya seraya turun dari tangga menuju sofa tempatku duduk tadi-- tadi ya,tadi karena nyatanya sekarang aku sedang berdiri.

"apa yang kamu tunggu? Pergi sana!" oh ya dia mengusirku! Cih jangan mentang-mentang ayahku punya banyak utang,dia bisa berlaku seenaknya sama aku!

"apa? Marah? Eh ingat yah, kita menikah juga tanpa didasari rasa cinta satu sama lain! Jangan kegeeran makanya!" Nyeeeesss, taukah kalian para lelaki, bahwa perempuan itu mempunyai hati yang sensitif?

Aku membalikan badanku dan menunduk sambil bergumam 'permisi' sebelum kekamar, disini aku sungguh merasa tidak ada apa-apanya lihatlah belum 24 jam aku tinggal bersamanya.

Aku menatap indahnya kota Jakarta, beginilah keseharianku jika tidak membuat apapun, ketika lagi marah,sedih atau apapun itu ketika masih tinggal bersama ayah, mungkin sekarang kebiasaanku itu akan ku kembangkan disini juga dibalkon rumah.

Setetes.. Hanya setetes

Dua tetes... hanya dua tetes

Dan seterusnya.. Jangan menangis! Kumohon! Berhentilah keluar, please jangan terisak.

"hiks.. Hiks... Huh huh hiks" shit jangan keluar!!! Oh tuhan aku sungguh tak tahan. "hiks hiks hiks huh haaaa hiks" aku duduk memeluk kedua lututku. Menangis disana membuat lengan sweater yang kugunakan basah.

"diih dasar Cengeng" ucap seseorang yang berhasil membuatku berhenti menangis, segera ku hapus sisa air mataku dan berbalik kearahnya

Dan yah dia menatapku tajam, sekarang aku mempunyai kebiasaan baru yait menunduk.. Ya menunduk

"Jangan nangis Nanti bantalku bisa-bisa lama keringnya karna airmata sialanmu! Mengerti?!"

=Matchmaking fun=

Short? Vommentsnya dikit sih :(

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Matchmaking Fun!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang