23

108 9 0
                                    

Pelan-pelan Tera menghampiri ibunya yang lemas terduduk.

" Bu " panggilnya.

" Tera kamu udah pulang ? Dari kapan ? " Jawabnya.

" Udah dari tadi Bu, nggak usah di pikirin Bu. Tera udah masak tadi nanti ibu makan ya biar cepet sembuh " ucap Lentera.

" Iya nanti ibu makan, ibu capek mau istirahat dulu " sembari berjalan menuju kamarnya namun Tera menyahuti.

" Kalau ibu capek kenapa nggak di selesain aja Bu, kenapa ibu nggak pisah aja sama ayah ? " Sahut Tera dengan tekad.

" Nggak semudah itu Tera "

" Memangnya kenapa ? "

" Suatu saat kamu akan tau " ucapnya lalu pergi.

Lentera yang mendengar itu lagi-lagi tak habis pikir mengapa ibunya masih bertahan sedangkan yang
Tera lihat kedua orangtuanya hanya bertengkar.

                              ***

Saat hendak beranjak dari tempat tidurnya, Yura meraba ponselnya yang sedari tadi berdering dan katanya bertuliskan nama Binar, ia buru-buru mengangkat telepon.

* Hallo bin ada apa *

                            * Lo bisa nggak besok
                                            anterin gue ?*

* Kemana bin ?*

                * Nyari surat kabar, gue
                  juga udah kabarin Sea kok*

* Iya gue bisa kok, ouh ya
kabar tera gimana?*

              
                 * Udah gue telpon tapi nggak
                     di angkat nanti besok coba
                                     diajak bicara aja *

* Iya si takutnya ganggu,
Yaudah Bin gue mau makan
Dulu. Bye *

Yura segera menutup telponnya.

                                ***

Setelah kejadian pertengkaran Binar dengan Dirga, Binar beralih ke ruang kosong dan menatap sebuah kotak kardus berwarna hitam. Dengan pelan ia mengusap debu-debu di kotak tersebut dan membukanya. Saat membukanya terdapat beberapa foto jadul atau foto-foto Binar dan kakaknya saat masa kecil.

Ia menemukan sebuah foto dimana Dirga memegang piala saat kejuaraan piano.

" Bener emang kalau kak Dirga jago main piano sejak dulu " ucapnya sembari senyum.

Setelah mencoba mencari sesuatu dalam kotak itu tak sengaja ada lembaran kertas putih yang sudah usang jatuh. Binar yang melihat kertas tersebut merasa penasaran dan segera mengambilnya.

Binar membuka kertas putih tersebut dan menemukan adanya tulisan.

" Ada beberapa hal yang ingin ayah katakan teruntuk binar dan Dirga : jaga diri kalian baik-baik ya, ingat kesalahan-kesalahan di masa lalu akan terus membuat seseorang berlarut bayang-bayang dan mencoba cara apapun agar tidak ketahuan. Berhati-hatilah nak orang yang menjebak ayah dulu mungkin akan menjebak kalian juga"

Tulisan tersebut sontak membuat Binar membulatkan matanya, apa yang di maksud ayahnya mungkin ada sangkut pautnya dengan teror Binar namun ia belum memastikan.

Saat hendak keluar dari ruang tersebut Binar melihat seseorang di balik jendela yang sedang berjalan ke area taman. Buru-buru Binar menghampirinya.

" Heh siapa itu ?" Teriak Binar namun orang tersebut tidak menoleh, ia tak kenal persis siapa tapi dari postur tubuhnya laki-laki asing, tak mungkin jika itu  salah satu anggota Alister lagipula jika itu mereka pasti akan menghubunginya terlebih dulu.

KALAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang