2

172 46 1
                                    

Rumah duka di penuhi tangisan orang orang terdekat, bahkan kerabat jauh turut bersedih.

Jennie baru saja tiba di rumah duka, matanya menatap kosong ke arah peti mati yg belum di tutupi.

"Jennie? Kau mau melihat nya? " tanya jisoo

Jisoo sendiri tau betapa sakit nya sahabat nya setelah mendapat kabar kalau kekasih nya meninggal akibat kecelakaan.

"Chaeyoung~"

Suara lirihan jennie terdengar, semua orang disana memusatkan pandangan mereka ke arah jennie.
Selangkah lagi, hanya selangkah lagi jennie dan chaeyoung resmi menjadi pasangan hidup di depan altar.

Tapi, jalanan licin akibat salju membuat sebuah truk tidak dapat terkendali kan dan menabrak tubuh chaeyoung hingga dia meninggal di tempat.
Bahkan pada saat itu chaeyoung baru saja selesai ber telepon dengan jennie.

Jennie menutup matanya, tak siap melihat tubuh kaku sang kekasih.

"Jennie, jika kau tidak sanggup jangan di paksa" kata jisoo pelan

Jisoo memegangi Jennie, takut jika gadis itu tidak sadarkan diri lagi.

"Aniya eonnie, aku harus melihat nya.. Chaeyoung, dia sudah berjanji eonnie.. "

Jennie melangkah mendekati peti mati chaeyoung, wajah itu..
Wajah yg berhasil membuat jennie terpikat.

"Chaeyoung, hey.. Bangunlah, kau berjanji untuk menikahi ku seminggu lagi" kata jennie pelan

Dia mengambil tangan chaeyoung dan mengelus nya kemudian dia cium beberapa kali.

"Chaeyoung, kau tidak mungkin mengingkari janji mu bukan? Ayo bangun" kata jennie lagi

Jennie tidak bisa menerima kenyataan ini, ini terlalu menyakitkan.

"Jenazah chaeyoung akan kami kremasi, Jika kau tidak kuat kau bisa menunggu di sini nak" kata sandara yg merupakan ibu chaeyoung.

"Tidak.. "

Ini tidak nyata..
Jennie pasti sedang bermimpi, mimpi buruk..
Jennie berharap dia segera bangun dan mendapati chaeyoung nya berada di samping nya.

.
.
.

"Aku bertemu dengan chaeyoung" ujar nya

Jiyong dan jessica terdiam...
Mereka berdua menatap putri nya yg belum sama sekali menyentuh makanan nya.

"Jennie"

"Aku tidak sedang dalam halusinasi ku mom, aku bahkan menyentuh nya" kata jennie lagi

Jessica melihat jennie dengan penuh keyakinan.

"Kita harus membawa nya ke psikiater" kata jiyong

"Dad.. Aku tidak gila" kata jennie marah

"Ya.. Kau sudah tidak waras kim jennie! Bagaimana bisa orang mati bisa hidup kembali! " marah jiyong

"Tapi aku melihat nya! Sebagai orang lain! Bukan sebagai chaeyoung ku!! Chaeyoung memang sudah meninggal tapi aku melihat orang lain yg mirip dengan nya" kata jennie

Jennie berdiri..

"Kukira kalian akan mengerti aku, ternyata tidak"

Jennie kemudian meninggalkan meja makan untuk masuk ke kamar nya.

Kamu akan menyukai ini

          

"Halo jendeuk? "-Jisoo

"Eonnie? Kau sedang apa? " -Jennie

"Menonton dengan lisa, wae? Ada apa? " -Jisoo

"Bisa aku kesana? Aku akan menginap"-Jennie

" oh? Datang lah jendeuki, aku akan siapkan kamar tamu "-Jisoo

" nee.. Aku akan sampai sejam lagi "-Jennie

" nde.. "

Tut..(panggilan terputus)

Jennie lantas mengambil mantel dan kunci mobil nya.

"Aku akan menginap di rumah Jisoo Eonnie, tidak perlu menunggu ku" kata Jennie

"Jennie-ya, mianhe.... Daddy tidak akan mengizinkan mu keluar lagi " ucap jiyong

"Apa? " tanya jennie tak percaya

Dia benar benar di buat bingung dengan keputusan ayah nya saat ini.

"Kau tidak dengar? Daddy melarang mu! " kata jiyong

"Daddy.. Kau benar benar tidak percaya padaku? " tanya jennie pelan

Jiyong memalingkan wajah nya, tidak mau kembali luluh dengan wajah memelas putri tunggal nya.

"Aku akan tetap pergi" kata Jennie

"Dan jika kau tetap pergi, daddy tidak akan menerima mu lagi di rumah ini" kata jiyong

Jiyong tidak sadar dengan apa yang ia katakan barusan.
Jennie tersenyum miris, setelah di anggap gila oleh keluarga nya, kini dia di usir secara tidak langsung.

"Baiklah" jawab Jennie

Jennie menyerahkan kunci mobil, mantel, dompet , kartu kredit, ponsel beserta aksesoris emas yg ia pakai.

"Aku pinjam baju nya dulu, aku akan mengganti nya setelah aku mendapatkan uang" kata Jennie

"Yeobo!"Jessica yg belum siap berpisah dengan putri nya merasa marah dengan ucapan suami nya

"Dia akan kembali yeobo, kau tenang saja" kata Jiyong

Padahal dalam hati dia sudah merutuki ucapan nya barusan.

Jennie berjalan sendirian di gelap nya malam, dia tidak membawa ponsel dan uang jadi dia tidak bisa menelepon ataupun memesan taxi.

Kembali teringat tadi dia berjumpa dengan orang yg sangat sangat mirip dengan chaeyoung nya

Flashback

"Nona? Kau Baik baik saja? " tanya orang itu

Seketika Jennie tersadar dari lamunan nya.

"Tidak tidak, ini pasti mimpi" gumam Jennie yg langsung saja mengundang kebingungan dari orang yg mirip dengan chaeyoung.

"Nona? "

"Rosié, astaga kukira kau ada dimana" Kata gadis itu

"Mian Irene Eonnie, Aku tadi-"

"Rosié? Namamu Rosié? " tanya jennie

"Emm.. Yeah, but.. "

"Siapa kau? " tanya gadis yg tadi Rosié panggil Irene itu..

"A-aku.. "

"Kau tidak berselingkuh kan roséanne? " tanya Irene

"Aniya.. Aku bahkan belum mengenal nya" kata Rosié

Jennie yg masih kebingungan hanya bisa diam..

"Dengar Nona, jika kau berdiam diri disini kau bisa sakit.. Dan jangan menarik perhatian tunangan ku karena dia tidak akan tertarik padamu" kata Irene

"Irene Eonnie! " tegur Rosié

"Aku -tidak bermaksud" kata Jennie

"Rosié kajja! Kita sudah di tunggu Suzy"

Lantas gadis bernama Irene itu menarik rosié menjauh dari Jennie..

"Rosié? "

Flashback off

"bagaimana bisa dia sangat mirip dengan Chaeyoung? " gumam jennie

Oke sepertinya teori tentang kita memiliki 7 kembaran di belahan dunia itu memang benar dan itu terbukti ada orang yg sangat mirip dengan Chaeyoung.

"Aku harus bicara dengan Jisoo Eonnie dan Lisa.. Harap harap mereka tidak mengatai ku gila seperti daddy"

To be continued

Jangan lupa komen dan vote ya😚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WINTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang