Aku suka bermimpi, ingin menegur ini dan itu. Tanpa berpikir apakah teguranku tepat sasaran dan di waktu yang tepat. Rasanya ingin menumpahkan segala kebenaran yang aku tau. Dengan egois tidak berpikir tentang susahnya dia bangkit dari semua itu. Dengan tidak mau tahu, mulutku hanya mampu berkata tanpa menelisik hatinya yang mungkin kala itu pun sedang sendu memikirkan nasib. Apakah aku datang di waktu yang tepat? Pertanyaan yang terngiang setelah hujaman kata mencuat dari bibirku. Apa harusnya pertanyaan itu di awal, sebelum kata-kataku meluncur dengan hebatnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Belum Berakhir [Selesai]
Teen FictionTerkadang masa lalu itu menyesakkan. Seolah tidak ada lagi harapan untuk bangkit dan memulai kehidupan yang baru. Padahal kesempatan-kesempatan itu terbuka sangat lebar. Aku dan kamu menjadi bagian yang mampu bangkit atau sebaliknya? Jangan berha...