16 | Cemburu

224K 23K 1.2K
                                    

[ Happy reading ]





Althan melempar buku tebal itu kesembarang arah, laki-laki itu kembali memainkan handphonenya.

"Lo niat belajar gak sih? Kalo gitu caranya gak akan nempel tuh pelajaran. Yang bener makannya!"

Zea menatap kesal kearah Althan, laki-laki itu sempat meminta bantuan kepada Zea untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Namun Zea menolaknya karna Elgara masih tak kunjung tertidur.

Perempuan itu memindahkan Elgara untuk duduk di atas pangkuan Althan.

"Gantian dulu, biar gue yang kerjain tugas lo." ujar Zea seraya mengambil buku yang sempat Althan lempar tadi.

Althan tersenyum tipis memperhatikan perempuan yang sedang sibuk dengan buku-buku tebal itu.

Perlahan bocah itu turun dari atas pangkuan Althan. "Mau kemana?" tanya Althan kepada Elgara.

Bocah itu mendekati Zea dan kembali duduk diatas pangkuannya. "Sama papa dulu ya?"

Balita itu menggeleng pelan, entah kenapa seharian ini Elgara tak mau bersama Althan sama sekali.

"Kenapa gak mau sama papa, hm?" tanya Zea lagi membuat bocah itu kembali menggeleng.

"El kayanya udah ngantuk banget. Lo urus Elgara aja sana, biar nanti urusan tugas biar gue yang selesain." ucap Althan.

"El mau bobo?" tanya Althan sambil mencium wajah bocah itu bertubi-tubi.

Elgara mengalihkan pandangannya kearah lain. "No papa!"

Althan mengerutkan dahinya bingung, kenapa dengan balita itu?

Laki-laki itu mencubit pelan pipi milik Elgara. "El marah sama papa?"

Elgara semakin mengeratkan pelukannya kepada Zea. "Mommy mau esklim."

Althan tersenyum tipis laki-laki itu dengan gemas memasukan jari Elgara kedalam mulutnya.

"Mommy. Papa kal!" bocah itu memukul-mukul wajah Althan.
(Mommy. Papa nakal)

Zea mencoba menghentikan tangan balita itu. "Jangan sayang," peringatnya.

"Ayo boy, katanya mau beli es krim kan?" Althan merentangkan tangannya membuat bocah itu kembali menggeleng.

Elgara mencoba menarik tangan Zea. "Sama mommy, ayo mommy!"

Zea menggeleng pelan. "El sama Papa aja ya? Mommy mau ngerjain tugas papa dulu,"

Althan juga ikut menarik tangan perempuan itu. "Udah nanti aja, ayo cepet Zea!"

"Lo aja sama Elgara sana!" tolaknya.

"Elgara maunya sama lo, Zea." Althan berujar. Kemudian dengan malas Zea mengangguk, menuruti.

Althan naik keatas motornya, membuat Zea mengerutkan dahinya bingung. "Kita kan bertiga, kenapa gak pake mobil aja?"

"Kali-kali ajakin Elgara naik motor, siapa tau dia gedenya jadi pembalap kaya bapaknya!" ucap Althan bangga dengan dirinya sendiri.

Zea mencubit perut cowok itu. "Ngawur!"

Althan cengengesan sendiri, laki-laki itu mengangkat tubuh Elgara untuk duduk di depan. Namun lagi-lagi bocah itu menolak.

"Mau duduk dibelakang sama mommy?" tanya Althan kepada bocah itu, dan langsung diangguki Elgara.

"Pengangan sayang." cowok itu menarik tangan mungil Elgara untuk memegang jaketnya.

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Where stories live. Discover now