3

7 1 0
                                    

⚠️⚠️⚠️

Ditinggal orangtua untuk selamanya sejak kecil bukanlah keinginan semua orang. Tentu semua orang ingin hidup bahagia bersama keluarga dengan utuh.

Namun untuk Bulan, gadis malang itu malah bersyukur saat ini tinggal sendirian tanpa adanya orangtua ataupun keluarga. Bulan hidup sendirian di rumah sederhana peninggalan orangtuanya.

Hampir tiga bulan lamanya dua orang ini berteman dengan Bulan, tapi baru sekarang mereka mengetahui bahwa Bulan merupakan anak yatim piatu yang tinggal sendirian. Teman macam apa mereka ini?

"Mama pasti bakal seneng sama kehadiran lo, Lan. Ayolah gak papa lo tinggal sama gue" bujuk Bintang.

"Orangtua gue dari dulu juga pengen punya anak perempuan, lo juga bisa tinggal sama gue" ucap Angkasa.

"Kalian apaan deh? Gue udah biasa kali tinggal sendiri disini, kalau kalian yang mau nginep sini ya gak papa. Tapi kalau gue ikut kalian maaf gue gak bisa" ucap Bulan tersenyum masam.

"Oke malem ini gue nginep disini" final Bintang.

"Gue juga" sahut Angkasa.

Bulan mengerjapkan matanya beberapa kali merasa bingung dengan tingkah dua cowok di depannya ini. Bulan mengangguk-anggukan kepalanya beberapa kali kemudian menaikkan alisnya menatap dua temannya ini.

"Oke silahkan masuk" ucap Bulan mempersilahkan keduanya masuk ke dalam rumah.

"Bentar, lo berdua masih pakai seragam ya? Besok juga sekolah, kenapa gak pas libur aja? " tanya Bulan menghentikan langkah mereka yang akan masuk.

Bintang dan Angkasa saling pandang kemudian kembali menoleh menatap Bulan.

"Lo gak punya baju cowok? Punya bokap lo? " tanya Bintang.

"Gak ada, kalian juga belum tau ya orangtua gue meninggal karena apa? Dan alesan gue bahagia mereka meninggal, gue belum cerita ya? " tanya Bulan di balas gelengan oleh keduanya.

"Udah deh mending kalian pulang aja, nginep sini kalau libur" usir Bulan.

"Gak" balas mereka kompak.

"Yaudah terus? Kalian mau pakai gitu? Gak mandi? Besok sekolah gimana? " tanya Bulan melipat tangannya di dada.

"Yaudah lo ikut kita dulu pulang buat mandi sekalian bawa peralatan buat sekolah besok, terus kesini lagi" usul Bintang.

"Ngawur! Ribet nyet! " kesal Bulan.

"Udah ayo cepet! " ucap Bintang buru-buru menarik lengan Bulan.

"Heh! Gak mau ah! Lo apa-apaan sih?! Lepas gak?! " kesal Bulan memberontak.

"Halo, iya masuk gang nya pak. Rumah nomor lima belas"

"Lo telfon siapa anjir?! " tanya Bulan menatap tajam Angkasa.

"Tuh taksi nya udah dateng, yuk! " ucap Angkasa membantu menarik lengan Bulan yang satunya.

"Rumah gue belum di kunci! "

Angkasa merogoh saku rok Bulan untuk mengambil kunci rumah gadis itu kemudian kembali ke teras dan mengunci rumahnya. Setelah menutup pagar, Angkasa ikut masuk ke dalam mobil taksi di samping sopir.

Sopir taksi itu menjalankan mobilnya membuat Bulan yang duduk di belakang bersama Bintang berhenti memberontak. Melipat tangannya kemudian menghentakkan punggungnya bersandar dengan keras.

"Mulut lo biasa aja! Ntar gue kuncir makin ngamuk lo" dengus Bintang yang melihat Bulan mengerucutkan bibirnya.

"Apa sih?! Dasar cowok kasar! Pemaksaan! " kesal Bulan.

Friends and Love || sfnauraaa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang