Bulan tak akan pernah bisa mengejar matahari, apalagi menandingi hangatnya. Rembulan tetap rembulan, cahayanya di butuhkan malam namun tetap tak bisa datang di siang hari.
Siang merindukan malam serta rembulan merindukan matahari. Ada yang ingin bertukar takdir, karena apa yang mereka harapkan tak pernah sejalan dengan pemikiran.
Tak mungkin hujan mendahului petir, karena tugasnya telah Tuhan tentukan. Semua ingin terlahir dari sendok emas, kaya dan juga terhormat. Tapi yang terjadi sering kali tak sesuai kenyataannya. Karena Tuhan tak akan memberikan takdir tanpa alasan.
Tak ada yang bisa berubah dan mengubah, karena tak semua jalan selalu seperti pilihan. Tetap tak bisa di tentukan meski rencana sudah di jalankan sesuai harapan. Keputusan Tuhan sudah valid, dengan atau tanpa siapa kita hidup sekarang. Semua tentang takdir, tentang sebuah kehidupan yang tak bisa berubah.
Narasi indah yang telah Tuhan tulis tak akan bisa di ubah hanya dengan tulisan tangan manusia. Di hapus hanya dengan rasa bersalah atau di buang hanya dengan rasa amarah. Tak akan pernah bisa! Keputusan yang Tuhan atur sudah mutlak. Seperti takdir keduanya, tak akan bisa mereka hindari meski sudah pergi jauh.
Kisah ini hanya tentang dua manusia, yang entah mengapa terikat satu sama lain tapi karena peristiwa yang kejam, karena dendam yang dalam dan karena kemarahan yang membara. Tentang cinta yang hilang dan tentang sebuah pengorbanan, akankah takdir yang tertulis indah atau kejam seperti cara mereka bertemu?
*
"Chanyeol! Lihat gadis berbaju biru itu. Do Kyungsoo, gadis tercantik di Korea selatan." Pria bernama Chanyeol itu hanya menyeringai tajam. Tatapannya remeh ke arah gadis yang sekarang sedang menenggak champagne-nya. Pria ber-jas maroon itu hanya tersenyum kecil.Pandangan nya fokus ke arah gadis yang sekarang sedang tertawa. Netra pria itu sedang menilai apa yang terbaik dari gadis berambut hitam pekat itu? Dari tatapan remeh Chanyeol sudah tampak jelas, tidak ada yang menarik dari gadis itu.
Apa yang bisa di banggakan? Tidak ada! Menurut pria jangkung itu, gadis itu hanya sampah. Tidak berguna dan mengotori pemandangannya. Chanyeol, pria berkharisma tinggi itu heran kenapa semua pria di Korea selatan tergila-gila pada gadis itu.
Gadis yang mungkin ada dalam daftar orang-orang yang paling Chanyeol benci. Dimata Chanyeol, gadis bermarga Do itu tidak cantik sama sekali. Tidak ada yang menonjol dari gadis itu, tidak ada sama sekali.
Senyum gadis itu bahkan terlihat menjijikan di mata Chanyeol. Senyum palsu yang menutupi kemunafikan gadis bermata bulat itu. "Penglihatan mu buruk Sehun, gadis itu tidak cantik sama sekali." Sehun pria hidung besar itu menatap Chanyeol, heran.
Jika pria di luaran sana tergila-gila dan mengejar cinta Kyungsoo, lalu kenapa pria bertelinga lebar itu malah begitu membencinya. "Dia gadis tercantik di Korea Chanyeol," pria itu lagi dan lagi tersenyum remeh. "Masih banyak wanita yang lebih cantik dari dia Sehun," tambah Chanyeol lagi.
Sehun menghela nafas panjang, dia sandarkan lengan besarnya pada pundak sang sahabat. "Kau buta Park Chanyeol, putri presiden itu tidak ada tandingan nya. Dia icon gadis cantik di Korea tuan Park." Chanyeol tersenyum remeh, pria itu menatap dari ujung kaki hingga ujung kepala.
"Besok kau harus periksa mata Sehun, penglihatan mu buruk belakangan ini." Sehun merangkum wajah Chanyeol. "Yang perlu periksa itu kau Park Chanyeol, bukan aku. Ayo, aku kenalkan kau padanya." Chanyeol menolak, tentu saja.
Berkenalan dengan gadis kaya raya yang cantik bukan sesuatu yang membanggakan menurut Chanyeol. Gadis impian pria itu adalah gadis sederhana yang cerdas dan bisa mengelola rumah tangga dengan baik. Bukan gadis kaya raya yang manja dan tidak bisa berbuat apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPARUH TAKDIR
FanfictionChanyeol ingin membalaskan dendamnya pada Kyungsoo, dengan sikap kejamnya dan rasa bencinya. Bisakah kedua nya membaik??