(Bab 16) The Hanged Game

31 8 1
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Setelah mereka mengetahui akan diadakannya Turnamen Cawan Suci, mereka memutuskan untuk menukarkan poin prestasi seperti yang harus dilakukan, agar siapa tahu mereka mendapatkan benda yang bisa membantu.

Beberapa murid mendapat alat yang sangat memuaskan, terlebih lagi sangat praktis dan bisa digunakan saat duel sihir, sedangkan beberapa juga mendapatkan benda yang bisa memperkuat sihir lalu sisanya mendapatkan hal-hal lain seperti Doyum dan Soobin.

Alih-alih mendapatkan barang keperluan duel, Doyum justru mendapatkan sebuah gulungan benang rajut biasa berwarna merah.

Kemudian Soobin mendapatkan sebuah ramuan aneh berwarna merah muda, dari botolnya yang sangat cantik dan imut tentu membuat Soobin sangat-sangat curiga.

“Ini ramuan kejujuran hati,” ujar Yuju dengan kedua mata terbelalak saat mengetahui apa isi dari botol tersebut.

Soobin hanya bisa mematung di tempat, sudah pasti dia merasa bingung, mengapa harus mendapatkan ramuan kejujuran hati? Memang apa gunanya?

“Terima saja benda ini, pasti suatu hari nanti akan kau pakai, lalu setelah poin prestasimu penuh lagi maka kau bisa kembali ke sini.”

Soobin mengangguk puas tanpa merasa terganggu, dia menatap botol ramuan kejujuran hati di tangannya dan dijelaskan oleh Yuju bagaimana cara menggunakan serta efeknya, dia keluar dari toko tersebut meski merasa sedikit sedih.

Tidak mendapat alat bantu duel seperti beberapa murid lain, setidaknya dia jauh lebih beruntung daripada Doyum.

Soobin mendengkus kasar dan menatap ke depan, betapa bingungnya dia saat melihat Hyunjin berada di depannya bersama Samara.

Langkah itu perlahan berhenti ketika melihat mereka berdua berbelok dan masuk ke toko milik Xiao, sungguh pemandangan tidak biasa.

Sejak kapan Hyunjin jadi begitu dekat dengan Samara?

Jika diingat-ingat lagi mereka memang selalu terlihat sedang mengobrol apalagi baru-baru ini, sebenarnya apa hubungan di antara mereka berdua? Apakah Hyunjin mengajak Samara berkencan?

Oh, sepertinya tidak.

Samara bukanlah orang seperti itu!

Dari sekian banyak murid perempuan di Anima, mungkin hanya Samara yang tidak seharusnya mereka kencani. Selain karena kepribadian gadis itu, sudah pasti karena dia beberapa tahun lebih muda.

Dia dan Soobin saja sudah berbeda empat tahun.

Walaupun secara teknis perbedaan umur tentu tidak menghalangi seseorang untuk saling menyukai tetapi tetap saja ... Samara adalah orang yang tidak cocok untuk dikencani.

Berkencan dengan orang seperti Samara tentu saja menimbulkan sensasi aneh tersendiri yang sulit untuk dijelaskan.

Bukankah begitu?

[BOOK 3] ANIMA : Pandora CloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang