"Eh gue bagi dong chocolate oreo lo." pinta Reya kepada Saline.
"Tumben lo kak izin. Biasanya langsung ambil." ujar Saline sembari memberikan gelas minumannya ke Reya yang duduk di hadapannya.
"Lagi belajar sopan, hehe." kata Reya.
Istirahat kali ini Carel, Saline, Ashley, dan Sena semeja dengan Reya dan Gisa. Mereka berempat duduk bersama karena tidak ada tempat lagi yang kosong. Kebetulan Gisa dan Reya duduk di meja yang lebar serta kursi yang banyak, jadilah mereka berkumpul di sini.
"Sena, Carel, omelin Gisa nih! masa kemarin gue gak diajak bolos pramuka sama dia." cerocos Reya yang tengah memotong siomay.
"Bukannya kemaren lo juga bolos?" balas Sena.
"Iya, itu gara-gara si Gisa." kata Reya.
"Gua sih cuma ngajak ya, masalah mau atau enggaknya balik lagi ke orangnya. Itu mah lo nya aja yang emang gak mau dateng udah gitu kebetulan gue ngajak gak masuk." Gisa membela dirinya sendiri.
"Kemarin yang gak masuk ditanyain gak sama Gabri?" lanjut Gisa penasaran.
Sena pun berdecak. "Gabri gak mungkin nanyain anak-anak yang gak masuk." jawabnya.
"Ah, gitu." Gisa mengangguk paham. Dari raut wajahnya ia terlihat kecewa.
"Parah banget, ya! ketua yang sebelumnya mah nanyain terus anak-anak yang gak masuk. Si Gabri kayak gak peduli banget sama anggotanya." komentar Reya lalu menscoop es krim rasa mint choco milik Sena. Tadi sih katanya mau belajar sopan, mungkin dia lupa.
"Kan Gabri emang gitu orangnya." sahut Saline. "Cuek banget."
"Lagian kalo si Gabri ramah gitu malah gak cocok sama mukanya. Dia kan keliatannya pendiem, dingin, sama cuek gitu." kata Reya. "Yang ada pada baper kalo Gabri ramah. Iya gak, Gis?" ia menyenggol Gisa.
"Iya kali." Gisa senyum-senyum kecil.
Jujur saja Carel agak curiga dengan perilaku Reya dan Gisa selama membicarakan Gabri. Reya terlihat seperti sedang menggoda Gisa sedangkan Gisa terlihat salting. Di situasi ini Carel tetap makan es krim rasa mint choco dengan tenang sembari menyimak seperti Ashley.
"Sena, emangnya Jessen sama Gabri pas eskul sempet ribut?" tanya Reya.
Sontak Carel pun terdiam karena pertanyaan itu.
Bukan hanya Sena, tapi Carel juga terkejut soalnya Sena tidak tau apa-apa.
"Kalo soal itu, gua gak tau, kak." jawab Sena.
"Elo Sal, Carel, Ashley? denger berita itu, gak?" Reya bertanya ke yang lain.
Ketiganya pun menjawab dengan gelengan kepala.
"Noh, Gis. Mereka aja pada gak tau."
"Seenggaknya udah nanya." kata Gisa.
"Emang itu berita dari siapa, kak?" tanya Sena.
"Gak tau tuh, Gisa. Gue aja disuruh nanya ke kalian sama dia." papar Reya.
"Gak usah dijelasin gitu juga, dong!" Gisa geram dengan perempuan di sebelahnya.
"Jangan-jangan yang kemaren Gabri rahangnya bengkak itu gara-gara abis ribut sama Jessen?" ujar Ashley.
"Hah? sampe bengkak?!" Gisa melotot.
"Iya, kak. Heboh banget kemarin. Segala ada tragedi." imbuh Saline.
"Sayang banget lo kemaren gak masuk, kak. Ada tontonan seru." kata Sena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfortunately, I Found You
Teen FictionCarel selalu memegang teguh prinsipnya bahwa ia hanya akan menyukai laki-laki yang lebih tua darinya dengan status sosial yang sepadan dengannya. Namun, ketika sudah mendapatkan hal yang ia inginkan, justru Carel tiba-tiba tertarik dengan Jessen yan...