17. Darah Pewaris (1)

1.5K 181 13
                                    

Manusia tamak, egois, rakus, dan sombong.

Sejak dulu, setelah mewarisi darah sang ayah, Sean tahu dirinya akan menjadi kembaran pria bengis itu. Namun, didikan sang ibu, membuat Sean masih bisa mengontrol dirinya sendiri. Perkataan sang ibu selalu membekas di hati Sean. Sampai akhirnya, Sean tumbuh menjadi pria yang hanya membunuh orang yang pantas m*ti saja.

Karena kemampuan, pengalaman, dan kekuasaannya, Sean menjadi angkuh. Pria itu pikir, dia mampu untuk melindungi Angel dengan kemampuannya. Karena keegoisannya, Sean memiliki Angel tanpa memikirkan hal-hal buruk yang akan terjadi ke depannya nanti. Lalu sekarang? Mata Sean memelotot, melihat Angel berlari, berusaha melindungi dirinya sendiri.

"Angel!"

Target musuh Sean adalah Sean sendiri. Mereka pikir Sean ada di mobil, oleh karena itu mereka menembaki mobil itu. Namun, kenyataannya? Mereka semua tak tahu Sean tak ada di mobil, dan berniat melenyapkan siapa saja yang berhubungan dengan Sean. Mereka bahkan memecahkan jendela kaca, untuk membuat orang di dalamnya keluar.

"S*al!" Semua pengawal Sean langsung turun tangan untuk melindungi Tuan mereka. Sedangkan Sean sendiri langsung menggendong Angel. Pria itu terkejut, melihat luka tembak yang ada pada lengan kiri Angel. Angel berusaha membungkus luka itu---dengan kain---supaya darah tidak banyak yang keluar. Namun, tetap saja Sean panik dan mempercepat langkahnya untuk pergi ke rumah sakit.

•••

Angel selamat, setelah mendapatkan pertolongan yang cepat. Namun, tidak dengan jiwa Sean yang mulai tidak sehat. Apalagi ketika dokter mengatakan jika istrinya sedang mengandung. Pada akhirnya, Sean tak bisa mementingkan keegoisan dan kerakusannya lagi. Dia tak ingin, nasib Angel berakhir sama dengan ibu dan dirinya dulu.

"Angel, kehidupanku tak semanis yang kau bayangkan. Lebih baik---" Belum sempat Sean meneruskan ucapannya, Angel sudah lebih dulu beranjak dari ranjang rumah sakit. Dengan bibir pucat, dan luka yang dibalut pada tangannya, Angel mengaku, "Aku menerimamu! Seperti kau yang menerima segala kekuranganku, Tuan."

Angel menghianati prinsip hidupnya sendiri. Harga diri Angel sudah lama kabur, sejak dia diperlakukan tidak manusiawi oleh mantan kekasihnya. Lalu sekarang? Ketika Angel diangkat, dan terbang dengan sayap pemberian Sean---untuk mengejar semua impiannya---Angel malah harus berpisah dengan Sean.

"Angel, aku harus meninggalkan kota ini untuk menghabisi pej*bat-pej*abat yang bersembunyi di kota tetangga," ujar Sean.

"Aku akan membantumu!" pinta Angel.

Sean tersenyum, sementara jemari tangannya menyentuh perut Angel yang mulai membesar. Dia mengusap perut itu, kemudian berjongkok dan mendongak, "Jangan buat anakku dalam bahaya, Hani. Tetaplah di kota ini, dan hidup sebagai dokter."

Angel merasakan bola matanya berkaca-kaca, apalagi ketika sang suami mengecup lembut perutnya. Pria itu berbisik, "Malaikat kecil ini harus tercipta setelah kita melewati batasan. Aku tak ingin membahayakan anak ini, seperti masa kecil yang pernah aku alami dulu."

Sean menarik dan mengeluarkan napas panjang. Dia menangkup salah satu pipi Angel, kemudian berkata, "Sembunyikan identitasmu sebagai istriku, sampai aku berhasil menangkap kumpulan penj*hat itu. Aku tak ingin, anakku dan istrikku harus mengalami masa-masa menyedihkan, bersembunyi dan hidup dalam ketakutan sepertiku dulu."

"Besarkan dia dengan penuh cinta di siang hari. Lalu ketika bulan purnama muncul, aku akan datang untuk menjenguk kalian, ya?" pinta Sean.

Satu bulan sekali.

Angel memeluk tubuh sang suami. Dia tak rela harus melepas apalagi berpisah dengan Sean. Namun, ini semua Sean lakukan untuk keselamatan putranya sendiri. Sejak awal, orang yang berhubungan dengan keturunan mafia kejam tak akan bisa hidup tenang. Sean tak ingin anaknya mewarisi bakat membunuh.

"Setelah misi terakhirku berhasil, aku akan menjadi manusia biasa dan hidup bersama keluarga kecil kita," bisik Sean.

"Jangan buat anak kita terlibat dalam pekerjaanku," pinta Sean.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE MAFIA'S HIDDEN SON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang