"Setiap orang punya caranya masing masing dalam memilih bahagia, setiap orang pernah terluka lalu menemukan obatnya, begitupula aku, bertemu dengan kalian adalah caraku menemukan satu pilar bahagia"
Hai… cerita kali ini mungkin sedikit berbeda dari sebelumnya, kali ini aku tidak menceritakan sosok kamu , aku akan bercerita tentang mereka si penyumbang bahagia dalam hidup.
.
.November 2017
Kalian tahu, malam ini adalah malam yang terasa berat buatku, juga bagi sahabatku zahra, dan via. Kami adalah insan yang di pertemukan karena satu dan lain hal namun ini adalah alasan kehidupan perkuliahanku berwarna.
Kami adalah mahasiswa tingkat 4 di salah satu perguruan tinggi swasta di pulau sumatera, aku adalah pendatang asal Bengkulu, datang menjadi perantau untuk menempuh pendidikan, sudah hampir 2 tahun lamanya aku hidup nomaden, iya, aku memang belum memiliki tempat tinggal yang tetap, selama ini aku tinggal menumpang dengan adik sepupu yang kebetulan bekerja di provinsi ini, karena lokasinya yang lumayan jauh dari kampus, saat pulang kuliah aku akan menumpang di salah satu kamar kost teman yang terdekat, tentu saja, alasan ku hidup menumpang dan tidak menyewa kamar kost adalah karena aku berasal dari keluarga yang kurang mampu, ayah ku adalah seorang buruh pekerja, lahan milik juragan tanah, ibu ku bekerja menjual jajanan sd untuk membiayai aku dan ke 3 adik adik ku yang masi berumur 7,9 dan 12 tahun.
Aku mendapatkan beasiswa full untuk kuliah dan berharap kelak dapat bekerja dan membantu perekonomian keluarga.Pada hari itu kami mengadakan kegiatan angkatan , acara di mulai sejak pukul 7 pagi,embun masi sedikit mengapung di udara dan masi terlihat genangan air di mana mana, sepertinya semalam baru saja turun hujan , acara diawali dengan rapat dan berakhir dengan selisih pendapat antara aku dan Risky, keadaan sempat sedikit memanas namun kemudian aku memilih untuk diam dan melanjutkan kegiatan berikutnya, pada saat jam makan siang Wulan dan Sita menghampiri ku
Sita , "nanti sore mau kekosan ga cha?",
"nginep aja cha kalo sampe malem ini belom beres" wulan menambahkan
"ah gapapa, kayanya nanti sore udah selesai, masi bisa pulang, makasih ya bestie tawaranya" jawabku dengan mulut asik mengunyah
Zahra 'cha nginep aja deh, gua sama via mau nginep nih rencananya ramein lah.."Zahra dan via datang menghampiri dengan kotak nasi terbuka
"eumm gua udah sering nginep ra hehe, ga enak juga sebenernya tapi liat nanti deh kalo kemaleman terpaksa gua numpang lagi di kosan sita sama wulan"
"ih seneng banget rame rame, nginep aja deh kalian" wulan
"iya gua udah dapet izin ayah si, tinggal jadiin aja" ucap viaMatahari kian membakar kulit, kegiatan di mulai kembali selepas makan siang dan sholat dhuhur, semua anak berkerumun di bawah pohon beringin besar dengan ranting yang turun sampai ke akar, anehnya angin terus menyapu membuat beberapa anak terlihat menguap
"HP Raya ilang!" seru salah satu anak yang sedang mengerumuni Raya yang sedang menangis
Aku yang duduk agak jauh mulai mendekat , aku dan beberapa anak lain mulai bantu mencari HP milik Raya,yang lain masi sibuk menjadi reporter
"hpnya warna apa ?"
"ilangnya di mana ?"
"udah jangan nangis"
"yang sabar ya"
"lagian pelupa si"
"goblok"
"beli lagi aja deh HP baru".…..Huuft ..
Kegiatan sementara terhenti , adzan ashar telah berkumandang masih belum ada tanda tanda HP Raya di temukan , sekarang matahari terlihat mulai bersahabat, kami sudah berpeluh dan hampir berputus asa membantu mencari, beberapa anak malah terlihat sudah menyerah. Sudah di lakukan penggeledahan terhadap tas-tas namun juga tidak di temukan, kegiatan kembali di lanjutkan meskipun wajah Raya semakin terlihat memerah dan matanya yang sembab
Aku duduk masi mengatur kembali nafas yang terengah-engah, sebenarnya saat ini fikiran ku sedang kemana mana, punggung ku terasa pegal dan kepala ku akhir akhir ini semakin sering terasa sakit , aku tidak memiliki tempat dan waktu untuk mengeluhWaktu sudah menunjukkan pukul 18:20 selepas sholat magrib rencananya akan ada penutupan kegiatan, setelah acara selesai kami kembali ke rumah masing masing, aku akhirnya memutuskan untuk menginap di kosan Wulan dan Sita
***
"ini Zahra sama via jadi nginep juga gak?"
" jadi kayanya, tadi ngabarin masi mampir cari makan dulu" jawab Sita yang sedang menggelar karpet hitam bermotif bungaDrrt drt..
satu notif pesan dari Via untuk ku"acha mau pesen apa?, ini gua sama Zahra masi cari nasi goreng"
"Eh ini ada chat dari via kalian ada yang mau pesen makanan ga?" tanya ku pada Wulan dan Sita
"engga cha, lo aja kalo mau soalnya gua sama sita udah makan kok"
Aku hanya mengangguk dan jari jari ku lincah membalas pesan
"mau deh pesen nasi gorengnya satu"
Kurang lebih setengah jam lamanya Zahra dan Via sampai di kamar kost, membawakan pesanan nasi goreng yang di bungkus dengan kertas nasi dan karet merah, sesampainya kamar kost Zahra langsung pergi mandi dan Via mulai mengscroll halaman media sosialnya, aku sedang asik makan, sita mengecek kembali tugas kuliah sedangkan wulan sudah tertidur pulas.
Huft akhirnya aku dapat meregangkan punggungku yang sedari tadi menahan pegal, setidaknya kepalaku beristirahat dari riuhnya fikiran , nafasku kini mulai ku tata kembali saatnya beristirahat
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika
Short StoryJangan mampir, nanti buat kamu candu. Dan aku tidak mau bertanggung jawab Arunika adalah sebuah karya yang berisi kumpulan cerpen tentang kehidupan. Romansa, keluarga, sosial, bahkan persahabatan. Akan kamu temui disana. Jika ingin masuk, menetapl...