Disc!
Chanlix.Chp kali ini lebih sedikit ya.
Terinspirasi dari film the boy brahms.
─┈─
"Dan Felix! Besok jangan lupa buatkan cemilan lebih banyak lagi! Maaf harus pergi lebih dulu dari biasanya, Bye Felix!"
"Baiklah, baiklah. Tenang saja, aku tidak akan lupa! Hati-hati!"
Felix Lee, pria manis dengan frecklessnya yang indah dan khas itu tertawa kecil, setelah membalas lontaran kalimat dari sahabatnya Jeongin, pria gemar makan yang selama ini sudah bersamanya sejak kepindahannya di desa ini beberapa bulan lalu.
Pria manis itu tersenyum menatap Jeongin yang masih melambaikan tangan bahkan setelah Ia sudah menjauh.
Dirasa pria itu sudah tidak terlihat lagi, Felix melangkah masuk kedalam mansionnya.
Rumah, selain tempat berteduh juga untuk tempat berlindung. Namun untuk kali ini untuk Felix sendiri karena kepindahannya, justru ia merasa tempat tinggalnya sekarang tidak memiliki sifat pelindung dan kehangatan sama sekali.
Ia yang awalnya tenang, seketika merasakan ketakutan menjalar disekujur tubuhnya.
Saat berbalik, dan dengan berusaha menenangkan dirinya, ia berjalan melewati ruang tamu dan menuju dapur; membereskan perlengkapan makannya tadi.
Tidak menghiraukan sebuah boneka porselen yang baru saja duduk dengan tenang ditengah sofa.
─┈─
Malam semakin larut, dan Felix yang merasakan kantuk menyerang memutuskan untuk tidur. Lagipula ini memang sudah waktunya bagi Chris tidur.
Ia beranjak dari duduk santainya dikarpet, kemudian menutup buku yang baru saja ia baca dan meletakkan pada rak. Setelah memeriksa jendela dan pintu sudah terkunci, Felix kemudian kembali ke sofa.
Mengangkat boneka porselen itu dengan penuh hati-hati kemudian menyandarkan pada bahunya. Menepuk pelan punggungnya dan mengelus lembut kepalanya.
Seperti merawat seorang bayi.
Dan Felix berjalan melewati tangga untuk sampai ke lantai atas, tempat dimana kamarnya berada.
Sepanjang jalan, Felix hanya diam. Suasana disekitarnya semakin suram dan mengerikan; didukung oleh hujan lebat diluar yang sedari tadi tak kunjung reda.
Langkahnya sampai pada pintu kedua yang dekat dari tangga, ia segera membukanya dan masuk kedalam, kemudian menutupnya kembali; tak lupa untuk mengunci.
Setelah meletakkan Chris, boneka itu, pada sisi ranjang dan menyelimutinya, Felix kemudian pergi ke kamar mandi menjalankan rutinitasnya setiap malam sebelum tidur.
Air terlihat menetes dari dagu Felix setelah ia baru saja membasuh muka. Pria Lee itu mendongak, memperlihatkan pantulan indah dirinya dicermin, Felix terdiam dan kembali memikirkan keputusannya untuk pindah disini entah buruk atau tidak.
Ia memutuskan pindah dari Australia ke Korea untuk melarikan diri dari mantan kekasihnya; Louis, yang telah membuatnya trauma.
Disini ia mendapat tawaran pekerjaan menjadi pengasuh bayi, dengan bayaran cukup tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Obsession | Bl
Fanfiction[ First story ] Mereka tersembunyi. Berada di sekelilingmu, Bahkan di dekatmu. Berbaur dengan baik. Siasat yang cerdik. Rencana nan apik. Dan senyum yang tersembunyi di balik topengnya yang cantik. Berhati-hatilah. Mereka ada hanya untuk satu alasan...